Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Embung Tambakboyo Sleman, Tempat Melepas Penat yang Kurang Terawat

Gerry Arya Bhagaskara oleh Gerry Arya Bhagaskara
2 Februari 2024
A A
Embung Tambakboyo Sleman, Tempat Melepas Penat yang Kurang Terawat

Embung Tambakboyo Sleman, Tempat Melepas Penat yang Kurang Terawat (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jalan kaki merupakan aktivitas favorit saya untuk melepas penat. Tempat yang pas untuk berjalan kaki bagi saya adalah di Embung Tambakboyo Sleman. Meski di Jogja ada banyak tempat menyenangkan untuk berjalan kaki seperti Jogja Expo Center, Grha Sabha Pramana UGM, hingga Stadion Maguwo, Embung Tambakboyo memiliki nilai tawar lebih. Di sana lebih lapang, udaranya relatif lebih segar karena banyak pepohonan rimbun, jauh dari lalu lintas, dan dekat dengan air.

Pemandangan air di danau buatan Tambakboyo ini dapat menenangkan hati dan pikiran yang penat. Ditambah lagi dengan masih banyaknya pohon tinggi, udara di sekitar jadi relatif bersih. Sungguh embung satu ini menjadi ruang publik yang cocok untuk bersantai, berolahraga, atau bahkan sekadar melamun.

Keunggulan lain dari danau buatan yang luasnya 7,8 hektare ini adalah banyak penjual makanan dan minuman dengan harga relatif terjangkau di sekitar sini. Sehingga pejalan kaki dan para pengunjung dapat beristirahat sejenak jika lapar atau haus. Sembari beristirahat, kita bisa duduk dan menikmati pemandangan embung tanpa takut kantong terkuras.

Sampah yang dibuang sembarangan membuat Embung Tambakboyo Sleman terkesan kumuh

Akan tetapi hal-hal positif di atas datang dengan beberapa hal negatif. Danau buatan yang diresmikan pada tahun 2009 ini sangat kurang terawat kebersihannya. Kita dapat melihat sampah-sampah yang dibuang sembarangan, entah di jalur pejalan kaki ataupun di danau sendiri. Selain itu, kita bisa melihat kumpulan eceng gondok yang merusak pemandangan di sudut-sudut danau buatan ini.

Kebersihan sekitar embung yang kurang terawat menimbulkan kesan kumuh. Pengelola terkesan nggak menganggap kebersihan tempat ini sebagai hal yang serius. Berdasarkan pengamatan saya, kegiatan membersihkan selokan dari sampah maupun membuang eceng gondok tersebut biasanya dilakukan mendekati akhir tahun. Hal ini memberi kesan pengelola menunggu sampah dan eceng gondok menumpuk dulu baru dibersihkan.

Hal yang sama terjadi dengan perawatan tempat ini, seperti pengecatan tembok dan besi pengaman yang dilakukan mepet akhir tahun. Mungkin saja perawatan ini terkait dengan anggaran, saya nggak tahu pasti. Selain itu, jika pengelola Embung Tambakboyo Sleman ingin memberikan perhatian yang lebih serius, mungkin mereka bisa memberi sosialisasi kepada para pelaku usaha di sekitaran danau untuk nggak membuang limbah ke air danau. 

Kenyamanan pengunjung perlu diperhatikan

Selain masalah sampah, hal lainnya yang bikin saya merasa kurang nyaman saat berjalan kaki di sekitaran Embung Tambakboyo Sleman adalah kehadiran banyaknya pemancing. Sebenarnya sah-sah saja kalau mau memancing di sana, nggak ada masalah. Tapi masalahnya, wajah saya pernah hampir kena mata pancing saat seorang pemancing mengayunkan kailnya. Pengalaman buruk itu membekas di pikiran saya karena saya merasa hal itu membahayakan pejalan kaki.

Saya sempat berpikir, pengelola embung sebaiknya memberi perhatian lebih sedikit saja untuk memikirkan kenyamanan pejalan kaki dan orang-orang yang berkunjung ke sana. Misalnya dengan menyediakan spot khusus untuk para pemancing agar nggak membahayakan pejalan kaki. 

Baca Juga:

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Saya juga kepikiran, seandainya pengelola Embung Tambakboyo Sleman meningkatkan fasilitas di sana dengan menyediakan toilet umum yang layak, bersih, dan dapat diakses pengunjung difabel, saya yakin embung ini bakal jadi ruang terbuka hijau favorit banyak orang. Pemikiran ini bermula dari pengalaman kurang menyenangkan yang saya alami saat mencari tempat buang air kecil di sana. Waktu itu saya cuma punya dua pilihan: buang air di satu-satunya toilet umum yang kebersihannya sangat memprihatinkan, atau menahan pipis sampai rumah. Sedihnya, saya akhirnya memilih untuk menahan buang air kecil.

Bagaimanapun Embung Tambakboyo Sleman adalah tempat favorit banyak orang untuk melepas penat, rekreasi, jogging, atau sekadar duduk-duduk sambil ngobrol. Banyaknya pengunjung yang datang, terutama di waktu pagi dan sore hari, mengindikasikan bahwa masyarakat memang butuh tempat seperti ini. Maka sudah sewajarnya jika pengelola berbenah diri dan memberikan pelayanan serta fasilitas yang lebih baik lagi, bukan?

Penulis: Gerry Arya Bhagaskara
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Embung Tambakboyo Jogja: Tempat Resolusi Tahun Baru Hancur dan Pasangan Birahi Tak Tahu Diri Memadu Kasih.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 2 Februari 2024 oleh

Tags: embungEmbung Tambakboyoembung tambakboyo jogjaJogjaKabupaten SlemanSleman
Gerry Arya Bhagaskara

Gerry Arya Bhagaskara

Orang yang tidak (kalah) nyentrik.

ArtikelTerkait

Bantul Nggak Aneh! Sebagai Orang Kota Jogja, Saya Justru Iri pada Bantul

Bantul Nggak Aneh! Sebagai Orang Kota Jogja, Saya Justru Iri pada Bantul

27 Juni 2024
3 Alasan Orang Kota Jogja Lebih Suka Piknik ke Gunungkidul dibandingkan Kulon Progo

3 Alasan Orang Kota Jogja Lebih Suka Piknik ke Gunungkidul dibandingkan Kulon Progo

23 November 2024
4 Tempat Wisata yang Sering Dikira Berada di Jogja, padahal Bukan. Jelas Candi Borobudur adalah Salah Satunya! Mojok.co

4 Tempat Wisata yang Sering Dikira Berada di Jogja, padahal Bukan. Jelas Candi Borobudur adalah Salah Satunya!

23 Juni 2024
7 Luka Kota Jogja Warisan Haryadi Suyuti, Eks Wali Kota Pesakitan KPK

7 Luka Kota Jogja Warisan Haryadi Suyuti, Eks Wali Kota Pesakitan KPK

8 Oktober 2024
Sisi Gelap Coffee Shop di Jogja: Jadi Tempat Cuci Uang para Owner "Gelap"

Sisi Gelap Coffee Shop di Jogja: Jadi Tempat Cuci Uang para Owner “Gelap”

9 Maret 2024
Mubeng Ring Road Adalah Tradisi Kawula Muda Jogja Menghilangkan Kesedihan

Mubeng Ring Road Adalah Tradisi Kawula Muda Jogja Menghilangkan Kesedihan

18 April 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.