Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Vespa Matic Itu Overrated, Masih Kalah Nyaman dengan Yamaha Mio Generasi Pertama, Jauh!

Budi oleh Budi
16 Januari 2024
A A
Vespa Matic Itu Overrated, Masih Kalah Nyaman dengan Yamaha Mio Generasi Pertama, Jauh!

Vespa Matic Itu Overrated, Masih Kalah Nyaman dengan Yamaha Mio Generasi Pertama, Jauh! (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Memakai Vespa matic memang menang jumawa, cuman untuk daily used motor matic dari pabrikan Jepang macam Yamaha Mio tetaplah jagoannya.

Harus diakui Vespa matic punya prestige-nya tersendiri. Mungkin beberapa orang termasuk saya menjadikan Vespa matic sebagai salah satu wishlist motor dambaan. Bentuknya yang ikonik, muncul sebagai pembeda dari matic kebanyakan.

Bahkan, secara garis besar bentuk Vespa matic masih sama Vespa tua yang sudah lama dikenal ataupun dikenang oleh kebanyakan orang. Pamornya bikin siapa saja yang naik berasa di kelas berbeda dengan motor matic lain. Seakan ini motor memang difasilitaskan untuk orang yang niat jumawa di jalan.

Namun, setelah mencoba beberapa kali Vespa matic, baik itu yang seri LX bermesin 125 cc atau Sprint dengan mesin 150 cc-nya. Jujur, itu pengalaman di luar ekspektasi yang pernah saya coba. Bahkan jika ada yang nanya enakan mana Vespa Matic atau motor matic Jepangan macam Yamaha Mio mungkin saya akan milih motor matic dari pabrikan Jepang, untuk penggunaan harian lho ya.

Ya gimana ya, setelah saya coba Vespa matic tuh berasa enak kalau cuman dipajang doang, atau buat jumawa aja. Soalnya riding experience-nya nggak enak-enak amat kok.

Bikin yang dibonceng ngeluh mulu

Beneran deh, dibonceng pakai Vespa matic tuh nggak nyaman-nyaman amat. Orang yang saya bonceng ketika nyoba Vespa matic untuk motoran keliling dusun sambat kakinya terasa pegal. Alasannya sih karena kakinya kudu effort rapat ke bodi motor biar bisa nempel footstep yang menyatu sama bodi. Nahas, bodi samping Vespa matic bukan tipe yang ramping. Jadi kaki dipaksa ngangkang di paha atas, namun telapak kaki dipaksa merapat untuk menempel footstep. Kebayang, kan, gimana nggak nyamannya?

Berbeda sama motor matic Jepangan yang posisi footstep-nya terpisah dari bodi dan pijakannya melebar keluar bodi sehingga kaki nggak perlu effort hanya untuk sekadar memijak.

Hal ini yang bikin kenapa kebanyakan Vespa matic dikasih footstep aftermarket sebagai tambahan biar yang bonceng juga nyaman pas naik nggak dapat kerennya doang.

Baca Juga:

Punya Motor Vespa Itu Menyenangkan, tapi buat Kendaraan Harian, Nggak Dulu

Vespa Matic: Tampilannya Keren, tapi Sungguh Payah di Jalan Nggak Rata dan Tanjakan

Handling nggak selincah motor matic dari pabrikan Jepang

Vespa ini, serius, nggak sekeren tampilannya. Malahan masih enakan Yamaha Mio generasi pertama, beneran, sumpah. Coba aja kalau nggak percaya. Handling-nya nggak selincah motor matic Jepangan. Dan diperparah lagi—menurut saya—ban yang dipakai punya diameter 12 inci serta shock depan tunggal membuat saya merasa agak ngebuang pas mau belok di kecepatan sedang.

Apalagi, jika melihat frame monokok (bodi dan frame jadi satu kesatuan) yang dipakai. Bodi plastik cuman ada di sparkbor depan, belakang dan cover stang. Selebihnya full plat besi. Tak ayal, bobot sebiji Vespa seri Primavera mencapai 147 kg. Coba bandingkan dengan Honda Vario yang sama-sama dibekali mesin 150 cc, cuman 112 kg apalagi kalau dibandingkan sama Mio. Alhasil kalau mau nge-compare soal enakan mana perkara handling antara Vespa atau motor matic Jepangan, ya sudah jelas tho?

Ironi Vespa matic: tenaga biasa, harga spareparts luar biasa

Handling nggak enak, tenaga mesin biasa saja menjadikan orang yang hobi modif-modif agak mikir agak matang ketika mau upgrade performa. Ya gimana ya, harga parts standart saja sudah mahal. Teman saya yang memelihara Vespa pernah sambat soal harga spareparts yang mahal plus jasa bengkelnya juga mahal. Sudah bengkel kudu khusus, parts-nya jarang bisa disubtitusi sama motor matic lain. Serba mahal deh pokoknya. Itu baru yang standaran, kalau parts racing tentunya jauh lebih mahal.

Ya begitulah impresi saya setelah mencoba Vespa matic. Saya amat bersyukur ada motor matic buatan Jepang yang punya harga lebih murah, naikan lebih nyaman dan biaya servis dan spareparts terjangkau. Mau servis bulanan atau upgrade performa mesin masih bisa dibilang murah serta sangat-sangat cocok untuk penggunaan harian.

Balik lagi esensi motor matic dibuat untuk apa. Yup, memudahkan. Kalau motor matic cuman bisa naikin gengsi dan biaya perawatan mahal buat apa? Itu namanya merepotkan diri sendiri. Makasih Yamaha Mio… lets get the BeAT…

Penulis: Budi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Mengenal Tipe Vespa Matic yang Harganya Overpriced

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 16 Januari 2024 oleh

Tags: honda varioReviewvespa maticYamaha Mio
Budi

Budi

Suka minum es teh.

ArtikelTerkait

Yamaha Mio 3 Kebiasaan Buruk Pemilik Matik yang Gampang Kambuh. (Unsplash.com) tiara 120 s mio soul karbu

Yamaha Mio: 3 Kebiasaan Buruk Pemilik Matik yang Gampang Kambuh

22 Juli 2022
Review Richeese Factory Paket Pelajar: Ayamnya Enak, Minumannya Mantap!. MOJOK.CO

Review Richeese Factory Paket Pelajar: Ayamnya Enak, Minumannya Mantap!

15 November 2022
Review Jujur Sandal Fipper dari Pengguna yang Sandalnya Dicuri Orang

Review Jujur Sandal Fipper dari Pengguna yang Sandalnya Dicuri Orang

10 Januari 2024
Warga Ibu Kota, Nggak Perlu Nyinyir kalau Orang Daerah Antre Mie Gacoan Terminal Mojok.co kudus

Pengalaman War Opening Outlet Mie Gacoan di Kudus: Hanya Orang yang Sabarnya Sundul Langit yang Sanggup Antre Berjam-jam demi Mi Pedas

17 Agustus 2023
unboxing hp

Terima Kasih Tukang Review dan Unboxing HP

26 September 2019
Mi Instan Gaga Habanero: Pedasnya Nggak Kira-kira, Rasanya Tetap Juara

Mi Instan Gaga Habanero: Pedasnya Nggak Kira-kira, Rasanya Tetap Juara

26 November 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.