Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

4 Dosa Warung Kelontong yang Bikin Pelanggan Kabur

Dwi Restu oleh Dwi Restu
12 Januari 2024
A A
4 Dosa Warung Kelontong yang Bikin Pelanggan Kabur

4 Dosa Warung Kelontong yang Bikin Pelanggan Kabur (Satelitbm via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Eksistensi warung kelontong di era digitalisasi saat ini masih bisa diperhitungkan. Bagaimana tidak, wong sebagian masyarakat ada yang masih suka belanja kebutuhan pokok mereka di warung yang notabene pemiliknya masih tetangga sendiri. Alasannya macam-macam. Ada yang merasa kalau belanja ke supermarket butuh biaya tambahan seperti uang parkir, ada pula yang malas karena jaraknya lebih jauh. Jadi, berbelanja ke warung kelontong dinilai lebih hemat dan dekat.

Begitu pula dengan saya. Ketika printilan dapur habis secara bersamaan di tengah prosesi masak, tentu lebih efisien kalau belanja ke warung tetangga. Ya kali kudu ke supermarket dulu, keburu gosong masakannya. Menurut saya, belanja di warung kelontong selain lebih praktis, harganya juga terjangkau. Selain itu, belanja ke sana juga jadi ajang mempererat tali silaturahmi antartetangga.

Di dekat rumah saya, jumlah warung kelontong sudah tak terhitung lagi saking banyaknya. Dari sekian banyak warung yang pernah saya sambangi, tentu masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Akan tetapi ada beberapa “dosa” yang saya jumpai hampir di semua warung yang saya kunjungi. Sebenarnya kekurangannya minor saja, tapi bikin pengalaman berbelanja jadi kurang menyenangkan dan berpotensi bikin pelanggan kabur.

#1 Pemilik warung kelontong jarang mengecek tanggal kedaluwarsa barang

Bagi saya, warung yang jarang mengecek tanggal kedaluwarsa barang bikin trauma. Warung model ini pernah saya jumpai.

Ceritanya waktu itu saya sedang masak ayam krispi, kebetulan tepung serbaguna membalut adonan ayamnya habis, saya pun lari ke warung kelontong terdekat untuk membeli tepung serbaguna. Sampai di rumah, saya langsung balurkan tepung ke adonan ayam. Saat hendak membuang bungkusnya, sekilas terlihat tanggal kedaluwarsa tepung tersebut yang sudah lewat. Parahnya, tanggal kedaluwarsanya sudah lewat dari 2 tahun lalu!

Kok bisa-bisanya pemilik warung nggak mengecek tanggal kedaluwarsa barang dagangannya? Padahal tepung serbaguna ini diletakkan di rak paling depan dekat penjual biasanya melayani pembeli, lho. Seharusnya kan terlihat kalau tanggal kedaluwarsanya sudah lewat, kok ya masih dipajang. Untung saya lihat tanggal kedaluwarsanya, kalau nggak, saya keburu pindah alam habis mengonsumsi ayam krispi berbalut tepung kedaluwarsa.

#2 Mematok harga lebih tinggi dari pasaran

Cerita lainnya, minyak goreng di rumah saya habis. Mau belanja ke warung kelontong langganan, kok rasanya kejauhan karena kebetulan saat itu anak saya sendirian di rumah. Untuk memangkas waktu, saya putuskan membeli minyak goreng di warung lain.

Bagi saya, selisih harga seribu dua ribu tak masalah, asalkan bisa sampai rumah lebih cepat. Minyak goreng yang saya beli ada, tapi yang bikin kaget sekaligus kecewa adalah harganya yang jauh lebih mahal dari harga di warung kelontong langganan. Selisihnya enam ribu, lho!

Baca Juga:

4 Alasan Belanja di Miniso Lebih Nyaman daripada di Niceso, Bukan Cuma Soal Harga 

QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Pemilik warung kelontong yang menaikkan harga seenaknya dan terlalu mencekik pembeli itu namanya maruk. Walau berat hati, akhirnya saya tetap membeli di warung itu. Mau bagaimana lagi.

#3 Pelayanan kurang ramah

Pepatah mengatakan bahwa pembeli adalah raja. Akan tetapi pepatah tersebut rupanya nggak berlaku di salah satu warung kelontong yang pernah saya datangi. Hal ini membuat saya kecewa berat dan enggan datang lagi. Sikap penjual dalam melayani konsumen sangat nggak sopan.

Saat itu ceritanya saya mau membeli jajanan untuk anak saya. Dengan wajah masam, penjualnya melayani saya. Tanpa senyum sedikit pun. Saya mengucapkan terima kasih pun si penjual nggak menggubris. Saya hanya bisa mbatin, mungkin lagi sakit gigi ya makanya judes gitu.

#4 Barang yang dijual di warung kelontong nggak lengkap

Berdasarkan pengalaman saya dalam berbelanja di warung kelontong, ada satu prinsip penjual yang bikin saya kecewa, yakni asal buka warung alias barangnya banyak yang kosong atau nggak lengkap. Gimana saya nggak kecewa coba, sudah jalan dari rumah, niatnya mau beli kecap, sabun mandi, dan detergen, ealah semua yang mau saya beli nggak ada. Apa nggak zonk saya jalan tadi?

Daripada naik pitam karena semua barang yang mau saya beli nggak ada, saya pun memutuskan untuk membeli minuman dingin favorit. Apa yang terjadi, pemirsa? Ternyata minuman dingin yang saya cari juga kosong! Mbok ya segera dilengkapi kalau barangnya sudah habis. Restock gitu, lho, atau mending tutup saja warungnya, Yu! Mau beli barang ini itu habis semua, bikin pelanggan kecewa saja pulang dengan tangan hampa.

Begitulah keluh kesah saya terhadap “dosa-dosa” warung kelontong yang kerap saya jumpai. Semoga para pemilik warung bisa membaca tulisan saya ini dan memperbaiki hal-hal di atas supaya pelanggan nggak kabur dari warung kalian.

Penulis: Dwi Restu
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 5 Alasan Saya Lebih Suka Belanja di Warung Kelontong daripada Minimarket.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Januari 2024 oleh

Tags: belanjadosapedagangpelangganpembelitetanggatoko kelontongwarung kelontong
Dwi Restu

Dwi Restu

Dari Good Mood Menjadi Maximum Effort Sampai Akhirnya Jadi Pride

ArtikelTerkait

Saya Nonton Home TV Shopping Malam-malam dan Berakhir Membeli Barangnya

Saya Nonton Home TV Shopping Malam-malam dan Berakhir Membeli Barangnya

14 Juni 2020
5 Dosa yang Sering Dilakukan Saat Mandi Terminal Mojok

5 Dosa yang Sering Dilakukan Saat Mandi

6 Januari 2023
3 Tipe Orang yang Cocok Belanja di The Executive Terminal Mojok

3 Orang yang Cocok Belanja di The Executive

14 November 2022
Bravo Supermarket, Tempat Belanja Underrated yang Bisa Menyaingi Transmart

3 Tipe Pelanggan Supermarket yang Bikin Kasir dan Pelanggan Lain Geram dan Malu, Norak!

3 Agustus 2024
Bertahun-tahun Menjadi Pelanggan Setia Berujung Selalu Dikecewakan, Akhirnya Saya Memilih Putus Hubungan dengan Indosat

Bertahun-tahun Menjadi Pelanggan Setia Berujung Selalu Dikecewakan, Akhirnya Saya Memilih Putus Hubungan dengan Indosat

13 Juni 2024
Bagi Orang Madiun, Pecel Tumpang Adalah Inovasi yang Sesat terminal mojok.co

7 Dosa Penjual Nasi Pecel yang Ngaku Asli Madiun

7 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Lontong Kupang Tidak Cocok untuk Lidah Saya yang Terlampau Agraris

Lontong Kupang Tidak Cocok untuk Lidah Saya yang Terlampau Agraris

10 Desember 2025
Orang Jakarta Stop Berpikir Pindah ke Purwokerto, Kota Ini Tidak Cocok untuk Kalian Mojok.co

Orang dari Kota Besar Stop Berpikir Pindah ke Purwokerto, Kota Ini Belum Tentu Cocok untuk Kalian

11 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran Mojok.co

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran

12 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus
  • Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan
  • Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi
  • UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan
  • Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.