Kalau kalian penasaran sama makhluk gaib dan kepingin ngerasain kesurupan, saran saya, buang jauh-jauh keinginan itu!
Jauh sebelum saya jadi mahasiswa, kurang lebih 8 tahunan silam, saya punya pengalaman pahit dan aneh yang mungkin jarang anak muda rasakan. Tepatnya saat masih menjadi siswa SMP, saya pernah menjalani profesi sebagai mediator makhluk gaib. Apa itu mediator makhluk gaib?
Jadi, mediator makhluk gaib adalah orang yang raganya dipakai makhluk gaib sebagai media komunikasi verbal dengan manusia. Atau sederhananya, mediator makhluk gaib adalah orang yang secara sengaja mau dirasuki makhluk gaib. Profesi tersebut biasanya dijalani oleh sebagian anggota yang tergabung dalam komunitas paranormal.
Apakah fungsinya cuma itu? Yes, itu saja. Tapi kalau bicara tujuan dari mediator dalam sebuah komunitas paranormal, maka macam-macam. Ada yang untuk mengusir penghuni tempat sakral, menyembuhkan orang kesurupan, menyembuhkan orang sakit karena ketempelan, bahkan untuk memprediksi nomor togel. Pokoknya banyak. Akan panjang kalau saya sebutkan semuanya.
Yang jelas, menjalani profesi sebagai mediator makhluk gaib ini bagi saya yang dulu dan sekarang, adalah pengalaman yang nggak mau saya ulangi kembali. Sebab, ya bikin saya menderita.
Daftar Isi
Sebelum menjadi mediator makhluk gaib, harus bisa latihan mengosongkan pikiran secara spiritual
Kalau kalian mengira mengosongkan pikiran adalah soal melamun, kalian salah besar. Melamun itu hanya sebatas tatapan kosong, dan masih ada objek pemikiran yang melayang ke mana-mana. Sementara kemampuan mengosongkan pikiran yang dimaksud di sini adalah pikiran betul-betul harus kosong, nggak boleh ada sedikitpun objek pemikiran yang terlintas. Pikiran harus hanyut dalam kekosongan.
Tujuannya untuk apa? Ya biar si makhluk gaib itu bisa masuk ke dalam raga si mediator. Ibaratnya, eksistensi si mediator harus selayaknya rumah kosong yang bisa ditempati secara leluasa.
Kemampuan tersebut, nggak semua orang awam bisa mempraktikkannya langsung. Sekalipun orang dengan masalah yang cukup berat macam ditinggal menikah dan punya tunggakan pinjol ratusan juta, misalnya, tetap sulit kesurupan kalau nggak terbiasa latihan membuat pikiran sendiri kosong. Sebab itu adalah kemampuan spiritual, bukan kemampuan meratapi masalah hidup.
Untuk punya kemampuan tersebut, susahnya itu bukan main. Apalagi saat itu, saya masih berusia 12 tahunan. Lantas mengapa saya melakukannya? Karena keterpaksaan. Terpaksa pengin punya banyak uang dengan cara yang bagi kebanyakan orang dianggap musyrik.
Jasad tersiksa setelah kesurupan
Kalau kalian sering mendengar bahwa orang yang habis kesurupan itu tenaganya terkuras dan badannya pegal-pegal, itu benar. Tapi, bukan karena ulah si makhluk gaib, melainkan orang kesurupan itu nggak sadar kalau saat kesurupan, dia bertingkah laku nggak karuan. Entah itu salto, kayang, ataupun ngamuk nggak jelas.
Belum lagi kalau kebetulan dirasuki makhluk gaib yang kekuatannya besar, terus paranormal bersusah payah komat-kamit dengan memegang tangan dan kakinya. Nah, orang itu pasti akan kelelahan karena sebelumnya memberontak.
Memang nggak selalu kalau kesurupan itu badan rasanya lelah dan pegal-pegal. Tapi, ya, tetap saja menderita. Siapa yang mau kelelahan dan pegal-pegal untuk hal nggak jelas itu? Bahkan saya juga pernah sampai sakit perut nggak masuk sekolah gara-gara pas kesurupan, katanya saya disuruh si makhluk gaib buat minum minyak wewangian.
Selalu cemas kalau ke mana-mana sendirian
Selain itu, saya pernah mengalami fase hidup yang kalau ke mana-mana sendirian itu merasa cemas. Kenapa? Ya karena saya takut kalau nanti tiba-tiba pikiran saya kosong, lalu kesurupan tanpa ada teman yang menyembuhkan.
Meski selama ini hal itu nggak pernah terjadi, tetap saja psikologis saya (dulu) tersiksa gara-gara ketakutan itu. Apalagi sejak kecil, saya ini tipe manusia yang kepribadiannya cenderung introvert. Bahkan di sekolah pun dulu saya selalu dibuntuti dan diawasi sama sahabat saya yang bisa menyembuhkan orang kesurupan.
Kesurupan bikin saya tersiksa secara intelektual
Dari beberapa penderitaan tadi, satu yang paling menyakitkan adalah tersiksa secara intelektual. Sejak SMP, sebenarnya saya nggak percaya sama makhluk gaib. Tapi, saya (dulu) heran, kenapa setiap saya melakukan aktivitas mengosongkan pikiran, para anggota komunitas paranormal berhasil membuat saya tak sadar, lalu bangun dengan pikiran yang bingung.
Baru kemudian menjadi mahasiswa yang suka belajar filsafat, saya akhirnya tahu soal misteri itu. Ada banyak literatur dan penjelasan seorang ahli soal kesurupan. Salah satunya seorang filsuf lokal, Martin Suryajaya dalam konten YouTube-nya berjudul Kesurupan: Penjelasan Sains dan Filsafat menjelaskan bahwa intinya musabab orang kesurupan adalah orang itu telah hilang kesadaran akibat meromantisasi ilusi yang dibuat dalam pikirannya sendiri.
Dan setelah berkaca pada apa yang dulu saya lakukan selama bertahun-tahun, saya amat sangat menyesal. Ternyata saya dulu melakukan tindakan yang persis seperti orang gila. Hanya saja, jangka waktunya sebentar dan bisa sadar dengan segala cara yang dilakukan paranormal.
Jadi, buat kalian yang penasaran dan pengin bisa kesurupan, pikirkan baik-baik keinginan itu. Kalau mau jadi manusia normal, saran saya jangan lakukan. Tapi kalau mau jasad dan mental tersiksa, silakan saja.
Yang paling penting lagi, jangan marah kalau ada orang yang paham begituan, lalu orang itu mengejek kalian dengan frasa “Woo, orang gendeng!” Sebab ejekan itu memang sebuah kebenaran.
Penulis: Achmad Fauzan Syaikhoni
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Pengalaman Membonceng Teman yang Mendadak Kesurupan. Kapok, deh!
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.