Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Lingkungan Kerja Toxic Membuat Karyawan Tidak Sejahtera Jiwa dan Raga

Laela Maidah oleh Laela Maidah
28 November 2023
A A
Lingkungan Kerja Toxic Membunuh Jiwa dan Raga Karyawan (Unsplash)

Lingkungan Kerja Toxic Membunuh Jiwa dan Raga Karyawan (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Keluh dan kesah tentang lingkungan kerja toxic masih ramai menjadi perbincangan. Saya merasakan sendiri hal ini karena kantor saya memandang karyawan dari 1 sisi saja. Padahal, karyawan adalah aset berharga bagi perusahaan. Mereka berkontribusi memajukan perusahaan. Maka sudah sewajarnya kantor membantu karyawan supaya sejahtera jiwa dan raga.

Iya, saya juga memahami bahwa hubungan kantor dan karyawan harus 2 arah. Karyawan boleh meminta beberapa hal untuk menunjang pekerjaan. Namun, dengan adanya gaji artinya karyawan juga terikat dengan tanggung jawab. Jika hal ini sudah berjalan dengan baik, lingkungan kerja toxic tidak akan muncul.

Namun, di antara hak dan kewajiban, ada juga namanya lingkungan kerja. Kondisi lingkungan kerja sangat berpengaruh pada produktivitas dan kenyamanan pekerja. Hal ini, sekali lagi, saya rasakan sendiri.

Lingkungan kerja toxic di kantor saya

Saya bekerja di salah satu perusahaan swasta di bidang distribusi. Menurut saya, budaya perusahaan ini sangat tidak sehat. Turnover karyawan cukup tinggi karena perubahan posisi dan job desk yang tidak jelas, serta kurangnya koordinasi dan komunikasi yang efektif. 

Kantor malah tidak mensejahterakan karyawan. Lucunya lagi, suasana atau ambience dalam bekerja tergantung mood atau suasana hati atasan dan masih banyak lagi. Gambaran turnover yang cukup tinggi yaitu karyawan yang sudah onboarding tidak bertahan lama di perusahaan ini yang alasannya cukup bisa diterima. 

Bagaimana karyawan bisa bertahan dan nyaman dalam bekerja jika dari jam kerja saja melebihi batas, yaitu 12 jam. Bahkan jam kerja bisa lebih dan lembur adalah wajib hukumnya. Padahal, upah lembur yang dibayarkan sangat di bawah standar. 

Oleh sebab itu, banyak pekerja yang mengorbankan waktu istirahat daripada harus lembur dengan bayaran yang tidak seberapa. 

Karyawan menjadi tidak sehat jiwa dan raganya

Komunikasi dan koordinasi yang tidak terjalin menyebabkan tingginya angka turnover. Saya merasakan sendiri bahwa atasan di perusahaan ini tidak bisa mengayomi bawahannya, tidak suportif, dan tidak bisa memberikan solusi yang baik apabila terdapat suatu kendala. 

Baca Juga:

Cari Kerja Memang Susah, tapi Bertahan di Lingkungan Kerja Toxic Juga Nggak Ada Gunanya

Sisi Gelap Bekerja di FnB Tangerang: Gaji di Bawah Standar, Owner Bengis, Caci Maki Dinormalisasi, hingga Mental yang Hancur

Kalau kondisinya seperti itu, untuk apa dibentuk suatu divisi di mana terdapat senior dan junior jika tidak memberikan fungsinya dengan baik? Celakanya, kondisi seperti ini terjadi di semua divisi. 

Lebih parah lagi ada salah satu divisi yang supervisornya kurang bisa mengontrol emosi yang menyebabkan kinerja para staf kurang optimal. Kondisi lingkungan kerja toxic ini menyebabkan karyawan hanya bertahan 1 bulan, seminggu, bahkan ada yang hanya 5 hari. 

Selama kurang lebih 1 tahun bekerja di perusahaan ini, saya merasa cukup baik dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Saya cukup profesional dalam bekerja dan tidak pernah mencampurkan perasaan pribadi. Akhirnya, saya membulatkan tekad untuk mengundurkan diri karena tidak akan berkembang apabila berada di lingkungan kerja toxic. 

Saya merasa tidak ada lagi rasa nyaman dan sejahtera secara jiwa dan raga. Selain itu, saya juga tidak ingin karakter saya berubah mengikuti karakter lingkungan kerja toxic ini. Karakter orang yang sudah lama bekerja di sini terbentuk dari budaya yang keras dan minim toleransi. 

Hal ini juga berdampak pada kesehatan mental saya di mana setiap hari saya merasa cemas dan takut apabila terjadi sesuatu yang di luar pengawasan saya. Lelah rasanya harus mengerti dan mengikuti suasana hati atasan yang saya juga heran kenapa kita yang harus terkena dampaknya? 

Tidak jarang juga ada gangguan pada fisik saya. Mungkin karena badan atau fisik memberikan efek atau sinyal yang menolak dihadapkan dengan situasi yang seperti ini setiap hari.

Budaya kerja yang baik untuk menciptakan karakter yang juga baik

Karakter saya memang menggambarkan diri saya. Tapi bagaimana saya bersikap tergantung siapa yang sedang saya hadapi. 

Setiap hari berhadapan dengan situasi dan kondisi yang kurang menyenangkan, saya lebih memilih diam daripada harus banyak berinteraksi dengan orang-orang di lingkungan kerja toxic ini. Hal ini membuat energi saya terbuang. Pokoknya yang penting saya bertanggung jawab atas pekerjaan saya. 

Penilaian dari atasan yang terlalu subjektif juga menjadi dorongan kuat untuk mengundurkan diri. lingkungan kerja seperti ini sangat tidak adil bagi saya yang kurang terampil mencari muka atau mencari perhatian di depan atasan. 

Hal yang paling dilihat di sini adalah selalu hal yang salah dari karyawan tanpa melihat bagaimana kinerja dan kontribusi. Padahal karyawan juga ingin diakui dan diapresiasi keberadaan dan andilnya di perusahaan. 

Kesimpulannya, para karyawan di perusahaan ini tidak disejahterakan, sehingga menimbulkan budaya dan lingkungan kerja toxic. Tidak ada kebebasan mengemukakan pendapat dan pemikiran sehingga membentuk sikap apatis pada karyawan. 

Banyak sekali aspek yang harus dibenahi dari perusahaan ini, tapi itu sangat sulit karena dari akarnya saja sudah seperti itu. Jadi, tidak heran jika terbentuk budaya yang kurang sehat dan karakter orang-orang yang ada di dalamnya. 

Pokok dari permasalahan ini adalah pentingnya membentuk budaya perusahaan yang baik demi terciptanya lingkungan dan suasana kerja yang nyaman. Kalau karyawan bisa sejahtera jiwa dan raga, produktivitas akan meningkat. Dengan begitu perusahaan juga akan mempunyai brand image yang baik di masyarakat luas.

Penulis: Laela Maidah

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUG 5 Budaya Perusahaan yang Toxic dan Sebaiknya Tak Perlu Ada Lagi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 28 November 2023 oleh

Tags: budaya toxicgajikantor toxickecemasan karyawanKesehatan Mentallingkungan kerja toxic
Laela Maidah

Laela Maidah

Unstoppable and being a force of good for myself.

ArtikelTerkait

Pengakuan Sri Mulyani Soal Kenaikan Tukin PNS Kemenkeu Hingga 300 Persen Itu Kurang Etis dan Nggak Peka dengan Kondisi Terkini

Pengakuan Sri Mulyani Soal Kenaikan Tukin PNS Kemenkeu Hingga 300 Persen Itu Kurang Etis dan Nggak Peka dengan Kondisi Terkini

25 September 2024
Menakar Pentingnya Punya Dana Pensiun walau Masih Muda terminal mojok.co

Menebak Cara Daniel Kaito Merealisasikan Rumus Pengelolaan Keuangan 60:30:10

27 April 2020
Ketika Babarsari Jadi Lokasi Syuting Film Joker joker korban

Orang Jahat adalah Orang Baik yang Tersakiti: Joker Bukan Orang Baik, Stop Bermental Korban!

7 Oktober 2019
Apa Salahnya Jika Honorer Resign dari Instansi Pemerintah? Saya Juga Butuh Makan, Status Sosial Nggak Bikin Perut Kenyang! (Pixabay.com)

Apa Salahnya Jika Honorer Resign dari Instansi Pemerintah? Saya Juga Butuh Makan, Status Sosial Nggak Bikin Perut Kenyang!

11 Desember 2023
Nasib Guru PAUD Nonformal: Sudah Gajinya Kecil, Dianggap Guru Saja Tidak, Perih!

Nasib Guru PAUD Nonformal: Sudah Gajinya Kecil, Dianggap Guru Saja Tidak, Perih!

16 Januari 2024
UMK Cikarang Memang Tinggi, tapi Biaya Hidup di Cikarang Tetap Murah, Jogja Can't Relate!

UMK Cikarang Memang Tinggi, tapi Biaya Hidup di Cikarang Tetap Murah, Jogja Can’t Relate!

13 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.