Profesi guru selalu dihadapkan pada berbagai stereotip dan persepsi yang beragam dari masyarakat. Sayangnya, banyak yang menganggap gaji guru rendah dan seringkali menganggap profesi ini kurang prestisius. Terlebih lagi, ada pandangan bahwa menjadi guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) adalah tugas yang lebih mudah karena hanya melibatkan pengajaran kepada anak-anak kecil.
Namun, menjadi guru PAUD sebenarnya tidak semudah yang terlihat. Sudah seharusnya tidak menganggap enteng profesi ini. Akan saya jelaskan, biar kalian yang entengin profesi ini bisa setidaknya nggak lagi menghakimi seenak jidat.
Daftar Isi
Guru PAUD dituntut harus serbabisa
Salah satu hal pertama yang perlu dipahami adalah bahwa menjadi guru PAUD memerlukan kreativitas dan kemampuan serbabisa. Anak-anak usia dini memiliki tingkat perhatian yang pendek, jadi guru harus selalu memikirkan cara untuk membuat pelajaran menarik dan interaktif. Mereka harus mengembangkan berbagai strategi pengajaran yang sesuai dengan perkembangan anak-anak agar mereka mau mendengarkan dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
Guru PAUD juga harus memiliki pengetahuan yang cukup luas tentang perkembangan anak-anak. Termasuk aspek-aspek fisik, sosial, emosional, dan kognitif. Mereka harus bisa mengidentifikasi setiap kebutuhan individu anak. Serta, memberikan dukungan yang sesuai untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Mengurus anak-anak
Selain sebagai pengajar, guru PAUD juga berperan sebagai pengasuh anak-anak. Ini berarti mereka harus siap jika ada anak yang perlu pergi ke kamar mandi, mengganti popok, atau mengatasi situasi darurat lainnya. Mereka menjadi figur yang penting dalam memastikan anak-anak merasa aman dan nyaman selama di sekolah.
Plus, guru PAUD juga menghadapi tantangan anak-anak. Anak-anak usia dini seringkali memiliki tingkah laku yang tidak terduga dan tantangan unik. Salah satunya adalah tantrum, yang bisa menjadi momen yang sangat sulit dihadapi oleh seorang guru. Mengelola anak-anak yang sedang tantrum memerlukan kesabaran ekstra, empati, dan kemampuan komunikasi yang baik.
Selain itu, menjadi guru PAUD berarti bertanggung jawab atas satu kelas yang biasanya terdiri dari lebih dari lima anak-anak. Mengelola kelas dengan anak-anak yang memiliki tingkat perhatian yang berbeda-beda bisa menjadi tugas yang sangat menantang.
Tak jarang juga, guru PAUD mendapatkan tekanan dari orang tua murid. Sebagai guru, tekanan datang bukan hanya dari anak-anak, tetapi juga dari orang tua mereka. Ada orang tua yang mungkin sangat overprotektif dan cemas tentang perkembangan anak mereka di sekolah. Mereka bisa saja sering mengirim pesan atau mengunjungi sekolah untuk memeriksa keadaan anak-anak mereka. Ini bisa menjadi beban tambahan bagi guru PAUD yang harus menjawab pertanyaan dan kekhawatiran orang tua.
Menghadapi protes dari orang tua murid
Tidak hanya itu, ada juga orang tua yang seringkali protes tentang konflik anak-anak mereka di sekolah. Anak-anak, terutama di usia dini, sering kali terlibat dalam konflik dan perkelahian sepele. Bagi guru PAUD, ini adalah hal yang biasa, tetapi bagi orang tua yang terlalu khawatir, ini bisa menjadi masalah besar.
Dalam menghadapi realitas menjadi guru PAUD, perlunya menyadari bahwa ini adalah profesi yang penuh tantangan. Mereka bukan hanya pengajar, tetapi juga pengasuh, manajer kelas, dan penengah konflik. Mereka harus memiliki kemampuan kreatif, kesabaran, empati, dan pemahaman yang mendalam tentang perkembangan anak-anak.
Jadi, jangan meremehkan pekerjaan ini, dan jangan sok tau tentang seberapa mudahnya menjadi seorang guru PAUD. Mereka adalah pahlawan yang bekerja keras untuk membentuk masa depan generasi muda, dan tugas mereka adalah salah satu yang paling penting dalam masyarakat. Menghargai dan mendukung mereka adalah langkah pertama menuju penghargaan yang lebih besar terhadap profesi ini.
Penulis: Nurul Fauziah
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Pesan untuk Para Peserta Pemilu dari Guru PAUD