Semalam, saya berbincang dengan seorang teman yang pernah melaksanakan tugas PPL bersama di Kabupaten Cilacap. Kami membicarakan banyak hal. Mulai dari kebiasaan pergi ke pantai setiap hari libur dan berburu senja di pantai saat sore hari.
Maklum, di daerah saya, Purbalingga, nggak ada pantai. Cuma ada Sungai Klawing. Maka, kami menggunakan PPL kampus sebagai sarana healing sekaligus melaksanakan kewajiban kuliah. Two in one. Istilahnya, sambil berenang, minum air. Obrolan kami pun mengalir hingga larut malam.
Kebanyakan laki-laki seperti kami, obrolan di malam hari akan berpindah dari segala macam kesenangan menjadi keresahan. Teman saya mengeluhkan Kabupaten Cilacap yang “katanya” mendapat julukan sebagai kota bercahaya, tapi kondisi jalannya saat malam hari menjadi gelap gulita.
Saya mengamini pernyataan ini karena membuktikan sendiri betapa gelapnya jalur selatan kabupaten dengan slogan bercahaya ini. Sensasi gelap gulita jalanan di Kabupaten Cilacap bisa Anda rasakan saat memasuki PLTU Karangkandri ke arah barat.
Karena kebiasaan saya berburu senja di pantai, makanya jadi sering pulang ke posko PPL saat masuk Magrib. Di sinilah penderitaan saya membelah jalanan Kabupaten Cilacap dengan begitu waspada dan hati was-was.
Baca halaman selanjutnya: Cilacap gelap, kejahatan tumbuh dan meresahkan!