Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Profesi

Pengalaman Kerja Menjadi Perawat Panti Jompo di Jerman, Belajar Menjadi Manusia dan Memahami Hal-hal yang Asing di Kepala

Aminatus Sholihah oleh Aminatus Sholihah
5 September 2023
A A
Pengalaman Kerja Menjadi Perawat Panti Jompo di Jerman, Belajar Menjadi Manusia dan Memahami Hal-hal yang Asing di Kepala

Pengalaman Kerja Menjadi Perawat Panti Jompo di Jerman, Belajar Menjadi Manusia dan Memahami Hal-hal yang Asing di Kepala (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Pernah punya pengalaman nyebokin lansia? Atau melihat orang meninggal berkali kali? Atau, lebih tepatnya, pernahkah kalian kepikiran kerja di panti jompo?

Selama kurang lebih 18 bulan saya pernah bekerja menjadi perawat di sebuah panti jompo di Jerman. Kali ini saya ingin berbagi sedikit pengalaman kepada kalian. Bisa dibilang ini adalah pengalaman yang luar biasa di hidup saya. Bagaimana tidak, tidak punya background pendidikan medis sama sekali malah nekat jadi perawat lansia, di Jerman pula. 

Lewat program kerja sosial lah, saya menjajal bidang yang selama ini nggak pernah terpikirkan dalam kepala. Sebenarnya di Jerman sendiri memang sedang darurat perawat, apalagi untuk lansia. Banyaknya lansia yang membutuhkan perawatan tidak sebanding dengan jumlah personil yang tersedia. Oleh karena itu, saya mencoba peruntungan dengan modal kemampuan bahasa Jerman yang sudah saya punya.

Mereka yang ada di panti jompo adalah lansia dengan beragam umur dari 70-90-an. Kebayang kan, kalau mereka sudah bener-bener sepuh dan nggak bisa melakukan banyak aktivitas lagi. Belum ketambahan penyakit yang mereka derita. Tapi dari seluruh lansia di panti jompo tempat saya bekerja, tidak semuanya membutuhkan perawatan. Ada juga mereka yang masih mandiri walaupun usia sudah di angka 80.

Tugas perawat panti jompo di Jerman

Terus apa aja sih yang dilakuin? Namanya perawat tentu tugas utama kita adalah merawat dan juga bertanggung jawab untuk memastikan pasien mendapatkan perawatan yang tepat dan nyaman. Karena saya tidak ada pengalaman di dunia medis sama sekali, semua saya pelajari dari perawat-perawat senior mulai dari nol. Mereka pun akan dengan senang hati membantu dan sabar mengajari kita. Karena dengan adanya kita, beban pekerjaan mereka pun jadi lebih ringan. 

Kegiatan saya sebagai perawat meliputi memberi obat, memeriksa kondisi pasien, memberikan perawatan medis seperti perawatan luka atau penyakit yang mereka derita, membantu mereka dalam aktivitas harian seperti mandi, berpakaian, makan, mengganti popok atau bahkan nyebokin pasien. Inilah tantangan dari pekerjaan ini, harus siap melihat kotoran manusia setiap hari juga membersihkannya. Pengalaman yang belum pernah ada dalam hidup saya.

Membersihkan kotoran dan nyebokin orang asing, membayangkannya saja, saya belum pernah. Untungnya saya bukan orang yang jijikan jadi hal tersebut tidak terlalu menjadi beban untuk saya. 

Tantangan lainnya adalah mengahadapi lansia yang pikun atau sering lupa ditambah juga masalah pendengaran yang mereka punya. Hal itu membuat pekerjaan ini memang benar-benar melatih kesabaran saya. Ada lagi mereka yang keras kepala dan banyak kemauan ini itu layaknya mereka tinggal di hotel ingin dilayani. Selayaknya manusia biasa, tidak jarang saya merasa jengkel kepada mereka. 

Baca Juga:

Tok Dalang dalam Serial Upin Ipin: Sosok Lansia Produktif dan Berdaya yang Patut Kita Tiru

Kereta Prameks Nggak Ramah untuk Lansia, Harus Jalan Sangat Jauh dan Penumpangnya Masih Kurang Kesadaran!

Tapi kadang saya punya pengertian bahwa mereka hanya manusia tua yang kembali menjadi anak kecil. Mereka perlu diperlakukan lemah lembut, tanpa emosional. Mereka orang-orang membutuhkan perhatian khusus.

Toh, mereka juga tidak akan lama lagi hidup di dunia. Apa salahnya menyenangkan mereka selama masih hidup.

Sisi-sisi menyenangkan

Bekerja dengan lansia, juga tentu punya sisi menyenangkan. Seringkali saya bertukar pengalaman dengan mereka dan berbagi kisah seperti layaknya berbicara kepada teman. Mereka juga terbuka untuk  menceritakan keluarga, masa muda, atau bahkan masa kelam yang pernah mereka alami. Para lansia di sana sudah hidup lebih lama dari saya, tentu punya segudang cerita. Dari cerita dan pengalaman mereka, saya selalu mendapat sebuah pelajaran baru yang bisa diambil.

Selain itu, terkadang mereka berperilaku lucu dan membawa tawa dalam keseharian. Dan seringkali menghibur dan melepaskan rasa capek saya. Seperti misalnya memakai sepatu atau kaos kaki yang berbeda, memakai kacamata hitam padahal di dalam ruangan. Atau ada juga yang ingin tiba-tiba menelpon polisi karena merasa nyawanya terancam. Ada saja kelakuan orang-orang tua ini.

Para lansia di tempat saya, adalah orang-orang baik. Mereka selalu berterima kasih dengan tulus dan tersenyum lebar setelah terbantu bahkan dalam hal sekecil apa pun. Inilah yang membuat saya menyukai pekerjaan ini, melihat senyum orang lain dengan rasa besyukur karna bantuan kita. Tidak jarang mereka juga memberi permen atau coklat sebagai ucapan terima kasih. Saya pun pernah mendapatkan hasil lukisan dari seorang pasien yang ia lukis sendiri, karena kita memang punya kedekatan.

“Akrab” dengan kematian

Sebagai perawat lansia saya juga akrab dengan kematian yang datang setiap saat. Sering kali ada pasien yang saya rawat hari ini, besoknya sudah meninggal. Di saat begitu, saya kadang ikut merasa kehilangan, apalagi untuk beberapa lansia yang sudah dekat dengan saya. Bisa dibilang kita punya kedekatan seperti seperti oma/opa dan cucu. Melihat kematian seseorang pun sudah jadi hal biasa buat saya.

Selama 18 bulan di sini saya banyak belajar tentang manusia. Dan yang paling penting, saya belajar banyak tentang ilmu medis yang awalnya dari nol sekarang sudah banyak terisi. Saya mulai paham nama penyakit-penyakit khususnya yang biasa muncul pada orang tua juga cara penanganannya, cara merawat luka, saya juga akrab dengan nama-nama obat. Dari sini saya pun puya ketertarikan untuk mendalami ilmu ini lebih dalam.

Wajar rasanya jika kita takut menghadapi hal-hal yang sekiranya begitu asing untuk kita. Tapi, terkadang hal-hal itu harus dihadapi agar kita bisa tahu, bahwa hidup kerap memberikan hal-hal indah di balik hal-hal yang bikin kita bergidik.

Penulis: Aminatus Sholihah
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Menitipkan Orang Tua di Panti Jompo Bukan Berarti Durhaka

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 September 2023 oleh

Tags: jermanlansiapanti jompoPengalaman
Aminatus Sholihah

Aminatus Sholihah

Manusia yang sedang embuh dengan hidupnya

ArtikelTerkait

Pengalaman Pijat Tunanetra Pertama Kali: Badan Enak, Pusing Hilang, Wajib Dicoba!

Pengalaman Pijat Tunanetra Pertama Kali: Badan Enak, Pusing Hilang, Wajib Dicoba!

13 November 2023
Lansia di Jepang dan Korea Justru Bekerja untuk Nikmati Masa Tua terminal mojok.co

Lansia di Jepang dan Korea Justru Bekerja untuk Nikmati Masa Tua

28 Januari 2022
bung jebret coach justin UU ITE antikritik mojok

Gara-gara UU ITE, Saya Akhirnya Berteman dengan Pengacara

30 Oktober 2021
Menyetel Konten Dakwah itu Baik tapi Tidak dengan Suara Keras di Dalam Prameks kereta prameks

Kereta Prameks Nggak Ramah untuk Lansia, Harus Jalan Sangat Jauh dan Penumpangnya Masih Kurang Kesadaran!

4 April 2025
Mitos Seram di Gunungkidul selain Pulung Gantung Terminal Mojok

Pengalaman KKN di Gunungkidul: Warung Tutup Jam 7 Malam dan Menyaksikan Kemenangan Jokowi di Desa Pro Prabowo

4 Agustus 2023
Panduan Memahami Kesejahteraan PNS sebelum Benar-benar Yakin Ikut Tes CPNS Tahun Ini

Pengalaman Ikut Tes CPNS yang Bikin Kepala Pusing Tujuh Keliling dan Tips Lolos Seleksi

27 September 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.