“Jambret bangsat,” kutuk para korban penjambretan saat mengalami hal nggak menyenangkan ini. Siapa yang nggak sebal dan mengeluarkan sumpah serapah kalau barang berharganya digondol Jambret sialan. Berengseknya lagi, para pelaku Jambret menggunakan motor Yamaha RX King. Rasanya cuman bisa ngedumel, mau dikejar kok susah karena saking kencangnya motor 2-tak yang satu ini.
Yamaha RX King 135 cc, memang motor yang punya tenaga beringas dan suara intimidatif. Karakter motor “urakan” membuat para jambret menjadikan motor ini, dulu, sebagai partner dalam melancarkan tiap aksi kriminalnya: menjambret! Dan laiknya hantu di tengah malam, RX King melaju dengan suara nyaring di jalan dan bakal tiba-tiba menghilang jika dikejar.
Daftar Isi
Awal mula kemunculan
Sebelum RX King muncul, sebenarnya seri RX sudah dikenal tahun 70-an. Generasi pertamanya dikenalkan Yamaha pada 1977 dengan nama RX100 dengan kapasitas mesin 100 cc aja. Kemudian, muncul pembaharuan 1979 di bagian mesin menjadi 125 cc, seri ini disebut Yamaha RX125. Tak berhenti disitu, satu tahun kemudian muncul RX-K dan RX-S di tahun 1981.
Baru setelah ini RX-Spesial dan RX King Cobra—yang sekarang banyak jadi buruan—keluar dari sangkarnya pada 1983. Dari generasi ini lah Yamaha RX King biasa disebut motor jambret karena memang sering dipakai oleh pelaku kriminal.
Tarikan jambak menjadi Yamaha cukup disukai kala itu. Tak ayal, muncul seri RX lain seperti RX-Z yang pake half fairing tahun 1985, RX-R tahun 1988, dan kemudian seri legendanya RX King Master tahun 1996. Dan terbaru sekaligus terakhirnya lahir tahun 2002 dengan nama Yamaha New RX King tahun 2002 sampai 2008.
Kenapa pelaku jambret suka pakai motor ini dalam melancarkan aksinya?
Tahun 90-an banyak ditemui RX King di jalanan. Sejak diperkenalkannya oleh pabrikan, entah gimana para pelaku jambret bisa ujug-ujug menggandeng motor dengan kapasitas mesin 135 cc 2-tak ini. Bahkan, medio 1996 lumrah ditemukan peringatan yang ditempel pintu bilik-bilik ATM, “Waspadailah RX King yang nongkrong di sekitar lokasi.” Bayangkan selekat apa hubungan motor keluaran Yamaha ini dengan para pelaku kriminal pada saat itu?
Terus kenapa Yamaha RX King yang dipilih para kriminil ini? Kan masih ada pilihan motor lain pada waktu itu kayak Suzuki RGR 150, atau Kawasaki Ninja R 150 atau bahkan Honda WIN 100 yang dipakai si Doel?
Sependek pengamatan saya, karena cuman RX King motor yang performanya paling gateli. Apalagi jika masalah bodi, RX King lebih simpel dengan pengendalian ternyaman. Berbeda dengan Suzuki RGR 150 yang desainnya full fairing sama seperti Kawasaki Ninja R 150 ala-ala motor sirkuit nggak bakal enak dipakai blusuk-blusuk. Riding position nunduk menambah masalah lain sebab bikin gampang pegal.
Meski Yamaha RX King cuman dibekali mesin berkapasitas 135 cc, tapi dengan adanya teknologi Yamaha Energy Induction System (YEIS) menjadikan tenaganya melimpah di semua putaran mesin dan irit bahan bakar. Bahkan motor ini mampu menghasilkan tenaga maksimal 18,5 PS pada putaran mesin 9000 rpm. Power-nya sangat turah-turah pada waktu itu. Selain itu, sudut rake kecil serta mesin memakai karburator ukuran 26 mm merek Mikuni dengan stroke 50 mm menjadikan tenaga bawahnya lincah banget. Sedikit putaran grip gas bisa membuat RX King menghilang dari pandangan mata.
Pemakaian ban dengan profil tebal berdiameter 18 inci juga turut andil menjadikan Yamaha RX King tak hanya sangar di jalan aspal. Jalanan jelek dan tanah pun bisa disikat tanpa kesulitan berarti.
Untungnya Yamaha RX King 135 cc sudah disuntik mati
Sekarang, suaranya yang intimidatif memang masih terdengar. Namun yang patut disyukuri, para pelaku kriminal tak lagi memakai motor berkapasitas 135 cc ini. Berkat berhenti produksi pada tahun 2008, harga sebiji Yamaha RX King makin melambung dan nggak ngotak lagi. Bahkan ada unit yang terjual sampai ratusan juta.
Ya meski harus diakui, harga mahalnya saat ini nggak ujug-ujug mengubah stigma motor satu sebagai motor jambret hilang begitu saja. Bahkan hingga kini, Yamaha RX King tetap lekat dengan sebutan motor jambret, bedanya sekarang cuman parkir di garasi para kolektornya.
Penulis: Budi
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Mengenal Tipe Vespa Matic yang Harganya Overpriced