Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Hidup di Pusat Kota Itu Nggak Selamanya Enak

Nurul Fauziah oleh Nurul Fauziah
22 Mei 2023
A A
Hidup di Pusat Kota Itu Nggak Selamanya Enak

Hidup di Pusat Kota Itu Nggak Selamanya Enak (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Setiap orang selalu merasa bahwa tinggal di pusat kota itu lebih nyaman. Terutama di Kota Solo ini. Saya tinggal di pusat Kota Solo, yang sudah bisa dibilang kota hidup 24 jam. Jarak rumah saya dengan Stasiun Purwosari sekitar ± 3 menit, dan ingin ke Balai Kota solo ± 10 menit. Itu jika tidak macet, ya.

Banyak restoran dan hotel yang menjulang tinggi. Mau beli apa pun, sudah tidak perlu berjalan jauh karena di dekat rumah ada toko. Dekat dengan rumah sakit juga. Sangat strategis, bukan. Banyak yang mengatakan saya beruntung dan pastinya sangat enak tinggal pusat kota yang jika perlu apa-apa dekat.

Transportasi yang memadai, sarana dan prasarana yang bisa dibilang cukup baik. Terutama jalanan yang bisa dibilang sangat tertata rapi. Bila berurusan dengan gratis ongkir, sudah sangat dipastikan lokasi rumah saya mendapatkan gratis ongkir dan kurir pun tidak perlu repot mencari karena hanya berbekal Google sudah pasti bertemu. Namun, meskipun begitu, tinggal di pusat kota itu nggak semudah itu.

Tembok tinggi

Hidup di kota pastinya tidak akan asing dengan bangunan tinggi. Tapi, jangan salah, bangunan tinggi bukan hanya untuk toko atau sekadar hotel, tapi untuk hunian rumah. Jika sudah begini, sudah tidak ada kata saling mengenal tetangga.

Pernah suatu waktu, saya ditanya mas-mas gojek rumahnya Mbak X di mana. Saya saja, yang tinggal disini sejak kecil tidak tahu siapa itu Mbak X. Tapi, hal ini bukan hanya terjadi pada saya saja. Sebelum mas-mas itu bertanya pada saya, sudah bertanya pada seorang ibu-ibu yang berada tidak jauh dari saya. Hal ini sangat berbeda ketika saya singgah di rumah bulek saya. Di sana, beliau mengenal hampir seluruh orang di kampungnya, meski beda RT dan RW sekali pun.

Pernahkah melihat berita seseorang meninggal dalam rumah seorang diri dan baru diketahui beberapa hari atau bahkan beberapa minggu setelahnya? Hal itu juga terjadi di sini. Seorang bapak meninggal seorang diri di rumah setelah seminggu tidak keluar rumah dan dengan jendela terbuka serta pintu tidak dikunci. Saking kurangnya kepedulian dan kurangnya sosialisasi, evakuasi korban meninggal dilakukan setelah satu minggu karena ada salah satu hansip yang curiga karena jendela terbuka setiap hari setiap malam.

Rawan kejahatan

Percaya atau tidak, tindakan kejahatan itu sebenarnya sering terjadi di tempat yang tidak terlalu sepi. Maksudnya bukan sepi karena tidak ada yang tinggal, namun, sepi karena tidak ada sekumpulan orang-orang yang berkumpul. Karena tembok begitu besar dan tinggi setiap rumah, banyak orang berpikir bahwa membangun pagar besar dan tinggi adalah bentuk pertahanan diri.

Memang, hal itu benar, tapi tak berarti 100 persen aman. Bahkan orang lain yang melewati perumahan tembok besar itu bisa menjadi korban penjambretan, pencurian maupun kejahatan lainnya. Tak jarang, orang yang baru saja turun dari mobil pun bisa menjadi sasaran empuk. Tapi, mau bagaimana lagi? Mau berteriak sekencang apa pun tidak ada orang berlari keluar demi mengejar tersangka.

Baca Juga:

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

Lagi pula, pagar yang dibangun secara kokoh terkadang membuat orang tidak leluasa mendengar teriakan orang lain dari luar. Jika hal itu terjadi hanya bisa legowo dan mengurus surat-surat kehilangan di kantor polisi karena telah dirampok.

Susah jual rumah maupun tanah di pusat kota

Nah, inilah hal yang paling nggak ngenakin dari tinggal di pusat kota. Banyak orang yang bilang punya rumah di pinggir kota, terutama Kota Solo, pasti mudah jual belinya. Jelas ngawur sih pendapat ini, kenyataannya sih nggak semudah itu.

Harga tanah di pusat kota, pasti mahal banget. Nggak semua orang punya uang segitu banyak untuk beli rumah/tanah. Wong jual murah aja belum tentu laku cepet, apalagi yang mahal. Terlebih, UMR tiap kota itu biasanya di bawah harga tanah per meter, apalagi Solo. Jadi, punya aset di pusat kota itu memang bagus. Kalau dijual, bakal untung besar, tapi mudah? Jelas nggak.

Mau tinggal di pusat kota, maupun di desa selalu ada hal yang membuat tidak nyaman. Yaaa seperti pepatah Cina bilang, wong urip iku wang xi na wang.

Penulis: Nurul Fauziah
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Taman Kota Bukan Cuma untuk Kota, Kan?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 Mei 2023 oleh

Tags: harga propertiharga tanahpusat kotasolotingkat kejahatan
Nurul Fauziah

Nurul Fauziah

Anak rumahan yang suka dengan isu sosial.

ArtikelTerkait

Grogol Sukoharjo, Tempat Tinggal Terbaik bagi Warga Surakarta dan Sekitarnya Solo

Grogol Sukoharjo, Kecamatan dengan Infrastruktur Paling Lengkap di Surakarta, Sukoharjo Aja Ngiri Lihat Grogol

20 Februari 2024
Jalan Slamet Riyadi Solo Tidak Seindah Dulu, Sudah Tak Nyaman Dilalui dan Bikin Waswas

Jalan Slamet Riyadi Solo Tidak Seindah Dulu, Sudah Tak Nyaman Dilalui dan Bikin Waswas

18 Oktober 2025
Jalan Raya Solo-Purwodadi, Satu-satunya Akses 2 Kota yang Kondisinya Begitu Memprihatinkan, Jokowi Saja Sampai Mengeluh

Jalan Raya Solo-Purwodadi, Satu-satunya Akses 2 Kota yang Kondisinya Begitu Memprihatinkan, Jokowi Saja Sampai Mengeluh

1 September 2023
Banjarsari, Kecamatan Paling Overpower di Kota Solo, Semuanya Ada di Sini

Banjarsari, Kecamatan Paling Overpower di Kota Solo, Semuanya Ada di Sini

13 November 2025
Membayangkan Betapa Repot Hidup Penglaju kalau KRL Jogja-Solo Tidak Ada Mojok.co

Membayangkan Betapa Repot Hidup Penglaju kalau KRL Jogja-Solo Tidak Ada

17 Februari 2025
KRL Jogja Solo Bikin Resah Anker KRL Jabodetabek (Unsplash)

5 Tingkah Penumpang KRL Jogja Solo yang Bikin Resah Pengguna KRL Jabodetabek

13 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.