Tanggal 8 November kemarin, Pak Presiden Joko Widodo memberikan gelar pahlawan kepada enam orang yang telah begitu berjasa untuk bangsa dan tanah air Indonesia. Mereka tentunya adalah orang-orang yang telah mengorbankan banyak hal, mulai gagasan, waktu, materi, bahkan keselamatannya agar negeri kita semakin jauh lebih baik ke depannya. Pengorbanan mereka pun bisa dinikmati oleh anak cucu pertiwi hingga hari ini. Dan sudah sepantasnya, sebagai bangsa yang menghargai sejarah, pengorbanan mereka tentu perlu diapresiasi, sehingga dapat dikenang oleh anak muda zaman ini.
Dilansir dari Hukum Online, paling tidak ada enam persyaratan umum seseorang bisa diberi gelar sebagai pahlawan nasional. Berdasarkan pasal 25 UU No. 20 Tahun 2009, yakni WNI atau seseorang yang berjuang di wilayah yang sekarang menjadi wilayah NKRI, memiliki integritas moral dan keteladanan, bekerja terhadap bangsa dan negara, berkelakuan baik, setia dan tidak mengkhianati bangsa dan negara, serta tidak pernah dipidanakan penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun.
Selain gelar pahlawan yang diberikan kepada pemuda-pemudi bangsa ini, saya pikir kita juga perlu memberi apresiasi kepada hal-hal sekitar yang sudah banyak membantu kita. Jika saja makanan bisa diberi gelar pahlawan, maka saya dan juga mungkin kebanyakan anak kos akan memilih mie instan sebagai pahlawan kami. Sebagian besar persyaratan umum pemberian gelar pahlawan, menurut saya sudah dipenuhi.
Pertama: PNI alias Produk Negara Indonesia
Kita tentu tahu ada beragam jenis mie instan yang menjadi produk anak bangsa dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Contohnya saja si Indomie yang merupakan produk mie instan dari Indonesia yang diproduksi oleh PT. Indofood CPS Sukses Makmur Tbk. Dan sudah membersamai bangsa dan anak kosan selama 47 tahun. Wah sudah seusia bapak dan emak kita, yak.
Kedua: Memiliki Nilai dalam Cita Rasanya
Integritas dan konsistensinya dalam memberikan rasa yang tak pernah mengecewakan anak kos, menjadi nilai penting dan indikator utama mie instan selalu menjadi simpanan wajib anak kosan selama bertahun-tahun. Bahkan dengan berbagai varian rasanya, mie instan mampu memberikan kenikmatan agar anak kosan bisa mencicipi beragam makanan khas nusantara. Tentu ini layak diapresiasi, karena mie instan ikut memperkenalkan berbagai makanan khas tiap daerah dan mengobati kerinduan para anak kos yang sedang merantau.
Ketiga: Menjadi Teladan untuk Produk Makanan Lainnya
Banyak hal yang membuat mie instan menjadi teladan untuk makanan lainnya. Mulai dari segi inovasi, rasa, hingga harga. Agar tak monoton dan dapat ikut berkontribusi memberi warna dalam hidup anak kosan, mie instan selalu berinovasi. Mengemas mie tidak hanya dalam bungkusan plastik tapi juga mangkuk. Cara penyajiannya pun beragam, tak lagi hanya bisa direbus tapi juga bisa dikreasikan dengan beragam resep. Bayangkan dengan berbagai kelebihan itu, mie instan tetap menjaga harganya agar tetap cocok di kantong anak kos hingga akhir bulan. Tentu ini menjadi hal yang perlu ditedani oleh produk makanan lainnya. Bisa memberikan kualitas yang baik, dengan harga yang murah meriah. Kan enak kalau mie aceh atau rendang meneladani harga mie instan. Nah saya yakin, mie instan bisa jadi tergeser dari produk makanan teladan pilihan anak kosan nih.
Keempat: Setia dan Tidak Mengkhianati Anak Kosan
Saat tengah malam dan perut keroncongan, dia selalu ada. Saat akhir bulan dan dompet tersisa receh, dia yang membantu. Saat lapar dan tak ingin ribet, dia yang memberi solusi. Saat kangen rumah tapi dompet tebal hanya dipenuhi struk atm, dia yang mengobati rindu.
Dia memang selalu bisa mengerti dalam kondisi apa pun. Terima kasih mie instan, kamu memang tak pernah mengkhianati kami. Tak seperti mereka yang datang hanya saat butuh saja.
Kelima: Tidak Penah Dipidanakan
Hingga saat ini saya tidak pernah mendengar atau membaca berita, bahwa sesama anak kosan berkelahi memperebutkan mie instan. Atau kasus penyerangan di burjo untuk mendapatkan indomie gratis. Sampai saat ini semuanya masih aman-aman saja. Justru makanan inilah yang menyatukan anak kosan. Saat sedang sekarat-sekaratnya, tiga bungkus mie instan rasa ayam bawang bisa dibagi berenam dengan memperbanyak kuahnya. Mie instan bisa membuat anak kosan saling mengerti keadaan dan berbagi susah dan sedih.
Bagaimana, apa kamu juga setuju kalau mie instan jadi pahlawan anak kosan? Tapi tetap dengan catatan yah, mengonsumsinya jangan berlebihan. Sebab, segala yang berlebihan itu tidak baik. Termasuk cinta jangan terlalu cinta, kalau nggak jodoh, kan perih~
BACA JUGA Menobatkan Diri Sebagai Penyuka Indomie Itu Tidak Sulit atau tulisan Suci Fitrah Syari lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.