Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

The Big 4, Film Indonesia yang Masuk Daftar Top 10 Global Netflix

Utamy Ningsih oleh Utamy Ningsih
22 Desember 2022
A A
The Big 4, Film Indonesia yang Masuk Daftar Top 10 Global Netflix Terminal Mojok

The Big 4, Film Indonesia yang Masuk Daftar Top 10 Global Netflix (Instagram Netflix Indonesia)

Share on FacebookShare on Twitter

The Big 4 menjadi salah satu film aksi komedi buatan Indonesia yang sayang untuk dilewatkan. Film ini disutradarai oleh Timo Tjahjanto, sutradara ternama dari Indonesia yang terkenal dengan karyanya berupa film-film horor dan thriller. Akan tetapi, melalui The Big 4, Timo justru menghadirkan sebuah film aksi yang brutal, yang bisa bikin penonton ketawa sekaligus merasa “jijik”.

Adalah Dina (Putri Marino), seorang polwan muda yang berangkat ke sebuah pulau dengan misi mengungkap sosok pembunuh ayahnya, Petrus (Budi Ros), yang terbunuh secara misterius. Dalam menjalankan misi berkedok liburan tersebut, Dina bertemu dengan kelompok pembunuh bayaran The Big 4 yang beranggotakan Topan (Abimana Aryasatya) sebagai ketua, Jenggo (Arie Kriting) yang jago menembak dan tertarik pada dunia spiritual, Alpha (Lutesha) si grasak-grusuk, dan Pelor (Kristo Immanuel) anggota paling muda yang selalu berperan sebagai umpan.

Pertemuan Dina dengan The Big 4 membawa Dina pada satu fakta ironis bahwa ayahnya adalah pemimpin sekaligus ayah asuh dari kelompok The Big 4. Dalam usahanya berdamai dengan sisi rahasia gelap ayahnya, Dina kemudian bekerja sama dengan The Big 4 untuk mengungkap siapa sebenarnya pembunuh Petrus.

Sejak awal, film Indonesia satu ini sudah benar-benar mengawinkan genre aksi dengan komedi. Dalam adegan-adegan perkelahiannya, kita bisa dibuat tertawa karena dialog dan tingkah karakternya, tetapi tak lama kemudian dibuat bergidik atau menyengir jijik melihat kondisi korban-korban yang berjatuhan.

Aksi dalam film ini tergolong brutal. Darah di mana-mana, potongan tubuh terlempar dan berserakan. Dalam aksi tembak-tembakan, lesatan peluru yang meremukkan kepala bisa kita lihat dengan jelas. Meski tidak semencekam The Night Comes for Us—yang juga merupakan film karya Timo Tjahjanto—tetap saja pemandangan kebrutalan tersebut, perlu jadi perhatian khusus bagi yang tidak suka film gore.

Adapun sisi komedi dari film ini hadir dari semua karakter utama, termasuk Antonio Sandoval (Marthino Lio) sebagai main villain dalam film ini. Meski jahat dan penuh aura dendam, sosoknya yang sering bertingkah kocak ditambah dengan rahasia masa lalunya yang jadi bahan olok-olokan Topan, membuat Antonio menjadi sosok yang sulit untuk benar-benar dibenci.

Lutesha, Putri Morino, dan Abimana pun sama-sama bisa menampilkan yang terbaik. Saat aksi laga, mereka tampak meyakinkan, saat melucu pun bisa memantik tawa. Sementara Arie Keriting, ia tampil memukau dengan sosoknya yang saat adegan menegangkan pun tetap bisa bikin tertawa.

Selain itu, yang juga patut diberi perhatian lebih adalah Kristo Immanuel. Kemampuan aktingnya nggak kebantinglah saat harus berinteraksi dengan Putri Marino dan Abimana.

Baca Juga:

5 Tayangan Netflix yang Sebaiknya Jangan Ditonton Saat Makan, Bikin Mual!

4 Rekomendasi Film Natal di Netflix yang Cocok Ditonton Bersama Keluarga

Adapun yang terasa sebagai kekurangan dari film ini adalah banyaknya pertanyaan yang bahkan belum terjawab sampai akhir film. Meski memberi kejutan dengan kehadiran tokoh baru, ending-nya terasa sangat menggantung. Ya mungkin itu terjadi karena The Big 4 memang disiapkan dalam bentuk sekuel. Bisa jadi juga nantinya malah tokoh penting dalam film ini punya proyek spin-off yang mengisahkan masa lalu masing-masing.

Saat tulisan ini saya buat, The Big 4 berhasil memasuki daftar Top 10 Global Netflix dengan menempati posisi kedua. Sebuah pencapaian yang patut disambut positif tentu saja.

Setelah menonton film ini sampai selesai, tiga hal yang paling menempel di kepala saya saya adalah kodok, duyung senja, dan Surantooo. Penasaran ada apa dengan tiga hal tersebut, langsung buka aplikasi Netflix-mu dan tonton The Big 4 sekarang!

Penulis: Utamy Ningsih
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 8 Film Indonesia yang Overrated, Harusnya Nggak Perlu Dipuja Seheboh Itu.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 22 Desember 2022 oleh

Tags: Film Indonesiafilm netflixnetflixThe Big 4
Utamy Ningsih

Utamy Ningsih

Suka Membaca, Belajar Menulis.

ArtikelTerkait

5 Cara Jadi Pendengar Curhat yang Baik seperti Master pada Serial Midnight Diner terminal mojok.co

5 Cara Jadi Pendengar Curhat yang Baik seperti Master pada Serial Midnight Diner

10 Desember 2020
Soeraja dalam Serial Gadis Kretek Adalah Contoh Mas-mas Red Flag yang Harus Dihindari Semua Perempuan Indonesia

Soeraja dalam Serial Gadis Kretek Adalah Contoh Mas-mas Red Flag yang Harus Dihindari Semua Perempuan Indonesia

10 November 2023
The Pale Blue Eye, Film Detektif Kelam yang Underrated

The Pale Blue Eye, Film Detektif Kelam yang Underrated

3 Februari 2023
Hompimpa: Film Horor dengan Premis Oke, tapi Eksekusi Nanggung terminal mojok.co

Hompimpa: Film Horor dengan Premis Oke, tapi Eksekusi Nanggung

25 Oktober 2021
ada apa dengan cinta film indonesia 2000an maskulinitas gender nicholas saputra foto mojok, istri nicholas saputra

3 Film Indonesia Tahun 2000-an yang Menggugat Maskulinitas ala Generasi Baby Boomer

29 April 2020
Kambodja Berpotensi Jadi Film Bagus, namun Tertahan Durasi Terminal Mojok

Kambodja: Berpotensi Jadi Film Bagus, namun Tertahan Durasi

18 Mei 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Mensiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.