Dalam berbusana, saya punya satu kebiasaan yang agak beda, dengan orang-orang seusia saya. Umumnya, orang-orang seusia saya, masih suka menggunakan celana jeans, sebagai bawahan. Sedikit berbeda dengan saya, saya lebih suka dan lebih nyaman menggunakan celana bahan panjang sejak zaman saya kuliah dulu, khususnya yang berwarna gelap seperti hitam dan biru dongker.
Lantaran kebiasaan berbusana tersebut, saya sering kena ledekan beberapa orang di sekitar saya, terutama oleh teman-teman tongkrongan. Kurang lebih begini ledekan mereka, “Celana lu formal banget, emang mau ke mana ?” atau, “Dih pake celana bahan, kaya bapak-bapak lu.”
Ledekan mereka, mirip seperti segelintir orang yang suka mencibir laki-laki yang pakai busana warna pink. Atau ada orang yang pakai kaos anime, langsung dicap wibu. Padahal belum tentu yang pakai kaos anime, semuanya wibu. Bisa saja, dia cuma suka atau tau satu anime itu.
Awalnya, saya biasa saja mendengar ledekan mereka. Saya anggap itu merupakan urusan yang sepele. Dan lebih sering, saya tidak hiraukan, saya biarkan seperti angin lalu.
Sialnya, yang ngomong hal begitu, orangnya itu-itu saja, tapi omongannya diulang berkali-kali, setiap bertemu dengan saya. Sehingga, lama-kelamaan membuat saya jadi jengkel juga.
Kebiasaan menjudge gaya berbusana orang lain, sebaiknya jangan dilazimkan. Tuman, nanti jadi keterusan dan menyebar ke sekelompok orang atau masyarakat. Sepertinya, lebih cepat tersebar kebiasaan buruk di masyarakat Indonesia pada umumnya, ketimbang penyakit batuk dan pilek.
Bagi saya pribadi, setiap individu bebas menggunakan busana apa saja. Selama itu, dirasa nyaman untuk dipakai dalam kegiatan sehari-hari, oleh sang pemilik. Mau itu kaos atau kemeja, celana jeans atau celana bahan dan perbandingan lainnya.
Perihal bagus atau nggak style-nya, itu urusan selera masing-masing. Selera itu sangat sulit untuk diganggu gugat. Ambil contoh, pada zaman dulu, pernah ngetren, celana dengan model cutbray. Akan tetapi, sekarang sudah jarang orang yang menggunakan model tersebut. Tren sekarang begeser ke celana model slim fit.
Meskipun begitu, masih ada juga kok, orang-orang yang suka pakai celana cutbray, untuk berpergian atau berangkat kerja. Tergantung kenyamanan dan selera masing-masing orang. Makanya masalah selera, sebaiknya nggak perlu diperdebatkan.
Contoh lain, ketika di awal anak Citayam kerap nongkrong di SCBD. Banyak yang mencibir Bonge cs, karena penampilannya norak. Tapi setelah Citayam Fashion Week viral, mulai dari orang biasa, selebgram sampai artis beneran. Ngikutin gaya anak-anak di Citayam Fashion Week.
Saat ini, apa orang-orang masih ingat Citayam Fashion Week? Mungkin sudah agak sedikit lupa. Sebab pasalnya, yang lagi tren sekarang, penampilan dan ujaran ala Dilan Cepmek.
Gaya berbusana itu terus berkembang. Tren terus berubah, dari masa ke masa. Bahkan, sekarang, tren gaya berpakaian, bergerak dan bergeser lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya. Mengikuti dinamika perkembangan zaman yang semakin cepat.
Selain itu, style apa pun, saya rasa bagus-bagus aja dipakai setiap orang. Yang terpenting, orang itu pede menggunakannya. Kalau sudah pede, pasti akan terlihat bagus dan menarik. Atau minimal unik, beda dari orang-orang biasanya.
Dan saya pribadi, pede-pede saja kok pakai celana bahan untuk kebutuhan sehari-hari. Mungkin menurut mayoritas orang, selera busana saya tua. Tapi jujur, saya nggak begitu peduli pendapat itu. Asal nggak digaungkan berulang-ulang kali.
Lagian, kenapa orang pake celana bahan diledekin? Kalian kurang kerjaan? Nggak punya bahan pembicaraan? Nggak punya temen? Ckckck, kasian.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Berburu Denim di Gang Tamim