Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Cianjur Berduka: Hancur oleh Gempa, Dikubur oleh SARA dan Preman

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
1 Desember 2022
A A
Cianjur Berduka: Hancur oleh Gempa, Dikubur oleh SARA dan Preman

Cianjur Berduka: Hancur oleh Gempa, Dikubur oleh SARA dan Preman (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Beri manusia ujian, niscaya sifat aslinya akan keluar. Kata-kata yang kerap didengungkan oleh orang-orang tua pada kita semasa muda, makin hari makin terlihat kebenarannya. Apa yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat, adalah bentuk nyata kata-kata tersebut. Isu politik identitas dan SARA malah mewarnai distribusi bantuan. Gempa memang menghancurkan, tapi isu SARA yang mengubur Cianjur lebih dalam.

Sebelumnya, saya sampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya bagi warga Cianjur. Sebagai penyintas gempa Jogja 2006, saya paham betul kengerian pasca bencana ini. Seolah hidup sudah tidak ada harapan, dan bahkan merasa ini kiamat. Saya juga ingat bagaimana bantuan pasca gempa sangat membantu kami. Dan salah satunya dari wilayah Jawa Barat, dan pastinya ada dari Cianjur juga.

Pada saat kami sekeluarga jadi korban gempa, melihat kardus bantuan jadi kebahagiaan tersendiri. Kami merasa tidak hidup sendiri, terutama saat dihadapkan situasi yang tak pasti. Entah kenapa beberapa oknum di Cianjur tidak merasakan hal yang sama. Menerima bantuan malah membangkitkan amarah, dan membuat gesekan SARA yang goblok itu makin membara.

Di lain pihak, masih ada saja orang yang memanfaatkan situasi genting. Pungli dan aksi premanisme mewarnai upaya relawan untuk menolong warga Cianjur. Yang membuat saya tidak habis pikir, kok bisa-bisanya mikir uang saat bencana. Ini sama buruknya—jika tidak lebih buruk—dari pencurian toko ban saat gempa Palu. Gempa lho, kok masih kepikiran nyolong ban.

Di sinilah logika mati, dan bukan karena situasi terancam, tapi karena politik identitas serta logika aji mumpung. Ini sudah bukan bicara hati dan moral. Karena logika berpikir paling dasar saja sudah cacat di benak oknum gempa Cianjur.

Pertama dari isu SARA. Beberapa oknum keberatan dengan bantuan yang dikirim oleh gereja. Terutama karena ada label nama gereja di bantuan itu, terutama tenda. Paling parah adalah aksi perobekan label gereja di beberapa tenda bantuan, bahkan direkam dan disebar luaskan. Seolah ada hal besar yang sedang diperjuangkan oleh para perobek itu.

Logikanya, itu cuma tenda! Label nama gereja itu tidak akan berarti banyak ketika dalam kondisi terdesak. Beberapa waktu lalu, banyak warga yang harus tidur bersama jenazah sanak saudara dalam satu tenda. Belum lagi beberapa warga yang perlu tenda terisolir agar tidak menularkan penyakit. Label tersebut juga tidak lebih dari alat bantu untuk pelaporan pengeluaran organisasi. Tapi, fungsi tenda yang krusial ini masih diganggu oleh isu SARA.

Kalau memang yang ditakutkan adalah mengganggu iman, sudah berapa banyak orang Aceh murtad karena makan bantuan dari gereja? Berapa banyak orang Jogja jadi mualaf karena mengungsi di halaman masjid? Ketika bencana berarti semua dalam mode survival, kok bisa-bisanya berpikir politik identitas? Saya nggak akan tanya otaknya di mana, karena pasti sudah menciut karena mental goblok identitas.

Baca Juga:

Program Donasi Rp1.000 Sehari Dedi Mulyadi Adalah Bentuk Nyata Pungli Berkedok Solidaritas Sosial

Pungli di Makam Sunan Gunung Jati Cirebon Adalah Bentuk Kebobrokan Pemerintah Daerah

Premanisme yang memperburuk keadaan

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 1 Desember 2022 oleh

Tags: bantuancianjurgempapunglisaratubir-mjk
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Dear Saudaraku FPI di Cianjur, Masuk Katolik Itu Susah. Serius! (Unsplash)

Dear Saudaraku FPI di Cianjur, Masuk Katolik Itu Susah. Serius!

29 November 2022
Mengingat Kembali Gempa Jogja pada 27 Mei 2006 terminal mojok

Mengingat Kembali Gempa Jogja pada 27 Mei 2006

27 Mei 2021
Pengalaman Mengecewakan Berkunjung ke Pacet Mojokerto: Ketemu Pedagang yang Mematok Harga Nggak Wajar sampai Dikejar Calo Vila

Pacet Mojokerto, Surga Wisata yang Sayangnya Tercoreng Pungli

18 Agustus 2024
sedekah riya pamer medsos mojok

Kenapa Kalau Sedekah Harus Difoto? Antara Riya’, Branding, dan Buat LPJ

26 April 2020
Meskipun Upah di Jogja Murah, Saya (Terpaksa) Kuat untuk Bertahan

Meskipun Upah di Jogja Murah, Saya (Terpaksa) Kuat untuk Bertahan

30 November 2022
mural represi residu orde baru mojok

Orde Baru di Mata Anak Muda: Benarkah Mereka Ingin Orde Baru Bangkit?

17 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.