Kuliner Indonesia favoritmu masuk daftar yang layak direkomendasikan ke bule-bule nggak?
Semua orang butuh makan, dan bahkan sebagian besar orang suka makan. Makanan bisa menjadi salah satu instrumen paling mudah untuk berdiplomasi. Teknik ini disebut gastrodiplomasi. Beberapa negara mencoba menerapkan gastrodiplomasi ini dan Thailand jadi salah satu negara yang sukses.
Indonesia adalah negara yang sangat potensial untuk mendulang sukses dalam gastrodiplomasi. Sebab, khazanah kuliner Indonesia memang banyak. Sebenarnya jika dibandingkan dengan kuliner dari negara lain yang viral, kuliner Indonesia juga nggak kalah enak, kok.
Saya jadi tergelitik memilih daftar kuliner Indonesia yang cocok go international. Lupakan sejenak rendang, nasi goreng, sate, tempe, atau bahkan Indomie. Kita semua sudah tahu kalau kelima makanan tersebut sudah sangat terkenal di luar negeri.
Daftar kuliner Indonesia yang layak go international ini saya pilih berdasarkan dua pertimbangan. Pertama, harus Indonesia banget. Kedua, rasanya cukup aman sehingga bisa diterima lidah banyak orang. Kira-kira kuliner apa saja yang cocok, ya?
#1 Es cendol
Popularitas boba beberapa tahun lalu sempat membuat saya melirik miris es cendol. Memang sih semuanya kembali pada selera masing-masing, tapi apa sih yang bikin kasta boba seolah lebih tinggi ketimbang cendol selain labelnya sebagai minuman impor dan penamaannya yang pakai bahasa Inggris?
Cendol jelas nggak kalah enak jika dibandingkan boba. Ha wong keduanya sama-sama kenyal dan sama-sama pakai brown sugar, kok. Melihat kepopuleran boba di tingkat internasional, nggak berlebihan kan kalau kita berharap es cendol bisa punya kesempatan yang sama?
#2 Seblak
Familier budae jjigae yang sering nongol di drama Korea? Kalau bingung, saya kasih tahu clue-nya. Itu lho sup rebusan berwarna merah menggoda dengan isian mi, sayur, telur, daging olahan, dll.
Jika diperhatikan, kuliner Indonesia juga ada lho yang serupa, namanya seblak. Seblak punya penampakan yang nggak jauh beda dengan budae jjigae. Keduanya sama-sama berkuah merah menggiurkan dan cocok banget menghangatkan perut. Apalagi isian seblak bisa divariasikan nggak melulu kerupuk rebus yang keberadaannya kayak tteokpokki karena sama-sama kenyal. Kuah seblak sebenarnya potensial banget muncul di pilihan sup untuk menu rebusan di restoran bersaing dengan kuah tomyum, miso, hingga kuah pedas ala Korea.
#3 Lemper
Jepang boleh punya onigiri, tapi kita juga punya nasi kepal dengan kearifan lokal bernama lemper. Malahan lemper lebih istimewa karena menggunakan beras ketan yang dimasak dengan santan. Rasa kuliner Indonesia ini lebih gurih, isiannya pun berbumbu. Lemper bisa disajikan dengan cara dibakar juga biar lebih wangi. Sama seperti onigiri, lemper juga cocok dimakan di perjalanan karena lebih praktis.
#4 Gado-gado
Sebenarnya Indonesia punya banyak variasi salad yang nggak kalah lezat dibandingkan saladnya orang Eropa. Malah salad-salad di Indonesia lebih kaya rasa. Salah satu jenis salad lokal yang akan cocok di lidah orang bule adalah gado-gado, apalagi gado-gado siramnya orang Surabaya.
Saus kacang pada gado-gado siram dimasak menggunakan santan dan bumbu-bumbu lainnya sampai tanak betul sehingga rasa gurihnya semakin nendang dan lebih tahan lama. Sumber proteinnya malah ada 3 jenis, yaitu telur rebus, tempe, dan tahu. Untuk pengganti crouton sebagai penyedia tekstur crunchy, kita punya kerupuk dan emping.
#6 Ayam lengkuas
Ayam goreng jadi salah satu comfort food yang banyak diminati orang. Lupakan sejenak ayam goreng krispi ala KFC, orang bule harus mengenal sedapnya salah satu kuliner Indonesia berbahan dasar ayam, yakni ayam goreng lengkuas.
Ayam yang telah diungkep dengan parutan lengkuas dan rempah-rempah lainnya akan menghasilkan hidangan ayam goreng yang empuk, juicy, dan super gurih. Apalagi kalau makanan ini dilahap dengan nasi hangat, sambal, dan lalapan segar. Aduh, mungkin saja para bule yang mencicipi bakal menghabiskan banyak nasi ketika makan dengan lauk ayam goreng lengkuas.
#6 Pempek
Kalau orang Korea punya eomuk dan orang Jepang punya oden, maka orang Indonesia punya pempek. Pempek juga termasuk ke dalam keluarga fish cake, lho. Teksturnya memang lebih tebal dan lebih liat jika dibandingkan eomuk dan oden. Pempek bisa direbus begitu saja atau digoreng lagi biar renyah dan dimakan dengan kuah cuko yang rasanya nano-nano.
#7 Soto
Soto sudah menjadi hidangan sup yang khas Indonesia banget. Dalam dunia per-soto-an Nusantara, ada banyak jenis soto yang tercipta tergantung budaya masyarakatnya. Soto yang paling banyak diperkenalkan ke luar Indonesia adalah soto ayam atau daging dengan kuah kaldu berwarna kuning bening. Jenis soto yang satu ini memang sangat cocok sebagai pembuka perkenalan orang-orang bule dengan khazanah soto Nusantara yang sangat beragam. Rasanya cenderung lebih ringan, umami, dan nggak neko-neko.
Di YouTube banyak beredar video YouTuber Korea memperkenalkan soto kuah kuning kepada kerabat mereka. Responsnya cukup positif. Menurut mereka, hidangan yang satu ini cocok untuk meredakan pengar setelah mendem ciu semalaman.
#8 Ayam bakar taliwang
Belakangan karena demam Korea yang semakin masif melanda dunia, kepopuleran ayam goreng Korea ikut terangkat. Hidangan ayam Korea berupa ayam goreng tepung yang dibalur dengan saus khas Korea bercita rasa pedas dan ada rasa manis-manisnya jadi kesukaan banyak orang.
Sebenarnya Indonesia juga punya produk ayam yang nggak kalah sedap dengan ayam ala Korea. Dari sekian banyak ragam olahan ayam Nusantara, ayam bakar taliwang rasanya pas untuk go international. Sebab, kuliner Indonesia yang satu ini menggunakan bumbu rempah-rempah khas yang Indonesia banget, nggak sekadar dibumbui saus barberque atau kecap yang bisa dijumpai di mana-mana. Rasanya juga pedas-pedas mantap.
#9 Sate lilit
Bule-bule yang sering main ke Bali pasti familier dengan olahan sate yang satu ini. Sate lilit jadi salah satu jenis sate yang perlu dipertimbangkan selain sate Madura yang sudah sangat tersohor. Walaupun sesama sate, keduanya punya karakteristik yang berbeda.
Rasa kuliner Indonesia ini nggak kalah sedap dengan daging pada doner kebab ala Turki. Keduanya sama-sama memakai daging nggak utuh dan dibumbui dengan rempah-rempah yang khas, merepresentasikan daerahnya masing-masing. Yang bikin sate lilit makin spesial adalah tusuk satenya diganti dengan batang sereh yang dimemarkan. Teknik ini membuat aroma sate lilit semakin sedap.
#10 Choi pan
Pontianak punya hidangan gyoza versi lokal, namanya choi pan. Isian kuliner satu ini unik banget. ada yang pakai kucai, bengkuang ebi, ayam cincang, atau wortel. Choi pan enaknya dimakan selagi hangat dengan dressing minyak bawang putih dan cocolan saus cabai bercita rasa pedas, asam, dan manis. Ah, sedap betul. Nggak kalah sama gyoza lah pokoknya.
#11 Surabi Bandung
Kuliner satu ini boleh dibilang merupakan pancake-nya orang Indonesia. Khusus untuk go international, saya menjatuhkan pilihan pada surabi Bandung. Bukan berarti jenis surabi lainnya nggak enak, lho. Tapi, adonan surabi Bandung punya rasa yang nggak dominan sehingga cocok dipadukan dengan berbagai topping. Cocok nih dijadikan menu sarapan orang bule yang nggak terlalu suka kenyang di pagi hari atau buat teman minum teh sore-sore.
#12 Klepon
Klepon ibarat mochi bagi orang Jepang. Teksturnya sama-sama kenyal, ditambah ada kejutan manis di dalamnya. Bentuknya pun mungil, pas untuk sekali lahap. Orang luar negeri yang nggak suka makanan kenyal kayaknya bisa sih makan ini. Mungkin klepon bisa jadi kuliner Indonesia yang bisa dikenalkan ke keluarga Kerajaan Inggris sebagai kudapan jamuan minum teh?
#13 Kerupuk
Keripik kentang dan jagung jadi salah satu camilan paling populer di dunia. Untuk menyaingi kepopuleran kedua keripik yang kaya sodium itu, orang Indonesia bisa memperkenalkan kerupuk. Bahkan kerupuk bersifat multifungsi, bisa dijadikan camilan maupun lauk makan. Meskipun budaya makan besar dengan kerupuk nggak lazim di luar negeri, tetap saja kerupuk Indonesia yang gurih, kriuk, dan beragam jenisnya ini harus dikabarkan kelezatannya ke seluruh dunia.
#14 Sarabati
Sarabati saya pilih sebagai perwakilan keluarga wedang-wedangan Nusantara yang banyak jenisnya. Sarabati berasal dari Maluku Utara, rumah bagi rempah-rempah berkualits unggulan. Pada dasarnya sarabati adalah air rebusan rempah-rempah yang terdiri dari gula merah, pala, cengkih, kayu manis, dan daun pandan. Air rebusan yang sudah disaring kemudian diberi sedikit tambahan bubuk lada putih dan perasan nanas sebelum disajikan.
Minuman bercita rasa kolonial ini cocok banget diperkenalkan ke negara-negara empat musim. Selain menghangatkan dan berkhasiat, minuman ini juga punya aroma yang menenangkan. Mungkin menghirup dan menyesap minuman yang kaya rempah ini bisa sekalian melayangkan angan-angan masyarakat Eropa pada masa keemasan nenek moyang mereka menjarah rempah-rempah di daerah asal minuman sarabati.
#15 Es pisang ijo
Sulit untuk nggak memasukkan es pisang ijo khas Sulawesi Selatan ke dalam daftar kuliner Indonesia yang layak go international. Es pisang ijo punya tekstur berbeda dari es lainnya di Nusantara. Kombinasi yang sempurna antara gurihnya bubur sumsum, pisang yang memberi sedikit rasa asam, manisnya sirop dan krimer kental manis, ditutup dengan es batu dingin bikin siapa saja yang mencicipi pasti ketagihan. Saya rasa bule-bule harus tahu nikmatnya es yang satu ini, biar nggak cuma makan es krim sama buah-buahan.
Perihal makanan, semua kembali lagi ke selera, tapi saya rasa kuliner Indonesia dalam daftar di atas bakal disukai orang-orang mancanegara karena rasanya enak dan nggak neko-neko. Kalau dipasarkan dengan baik, saya optimis kuliner kita bisa sepopuler makanan Korea dan Thailand, kok.
Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 8 Kuliner dengan Nama Aneh dan Unik: Dari Memek hingga Wedang Pejuh.