Setelah mengendarai motor untuk mobilitas seharian, biasanya orang akan pulang ke rumah dan memarkirkan motornya di dalam rumah. Tentu saja dengan tujuan agar kendaraan roda dua ini berada di tempat yang aman.
Sayangnya, nggak sedikit orang yang kurang memahami cara memarkir motor yang benar di rumah. Berdasarkan pengalaman pribadi dan orang-orang terdekat setidaknya ada tiga kesalahan yang kerap dilakukan saat memarkir motor di rumah. Berikut daftarnya.
#1 Nggak menggunakan standar tengah
Seperti yang sudah kita ketahui, ada dua jenis standar pada motor, yakni standar tengah dan standar samping. Standar samping biasanya digunakan apabila motor diparkir dalam waktu sebentar. Sementara standar tengah sebenarnya dipakai kalau motor diparkir dalam waktu yang lama. Nggak sedikit pengendara motor yang kurang memahami fungsi kedua standar tersebut.
Menggunakan standar tengah sebenarnya juga menjaga performa motor. Standar tengah membuat motor berada dalam posisi tegak. Lantaran posisi motornya tegak, oli mesin akan menyebar lebih merata sehingga akan melumasi seluruh bagian mesin. Motor akan terasa lebih enak saat dikendarai. Oleh karena itu, jika memarkirkan motor di rumah, terlebih dalam waktu yang cukup lama, sebaiknya gunakan standar tengah.
Memarkirkan motor dalam posisi tegak juga dapat menghemat ruang. Makanya di tempat parkir, motor-motor biasanya diparkir dalam posisi tegak menggunakan standar tengah. Jadi, kalau rumah kalian berukuran kecil, memarkir motor dengan standar tengah adalah keputusan yang sangat tepat.
#2 Nggak memberi alas pada ban depan jika motor diparkir di atas keramik
Seperti yang saya jelaskan pada poin sebelumnya, sebaiknya gunakan standar tengah saat memarkirkan motor di dalam rumah. Jangan lupa untuk mengalasi ban depan agar ban nggak mengenai keramik secara langsung. Saat malam hari, keramik terasa lebih dingin, udara pada ban motor akan menyusut apabila ban berada di atas permukaan dingin. Kalau terlalu banyak volume udara yang menyusut pada ban depan, sudah pasti kita harus memompanya.
Saat awal punya motor, saya sering mendapati ban motor bagian depan kempes di pagi hari. Setelah bertanya pada montir langganan, ternyata menurut keterangan blio penyebabnya adalah ban depan motor saya yang langsung menempel dengan keramik rumah. Jadi, biar nggak mudah kempes, ban depan sebaiknya diberi alas.
#3 Meninggalkan kunci tergantung pada motor
Motor yang diparkir di dalam rumah memang aman. Tapi, bukan berarti kita bebas meninggalkan kunci tergantung pada motor begitu saja. Beberapa orang memang ada yang sengaja meninggalkan kunci tergantung di motor. Tujuannya agar saat ingin mengendarai motor, dia nggak perlu repot-repot mencari kunci motor. Lah, yang jadi masalah, kalau misalnya ada maling masuk menyelinap ke dalam rumah, bukan nggak mungkin motor bisa jadi barang yang pertama dibawa kabur.
Salah seorang teman saya ada yang punya kebiasaan meninggalkan kunci tergantung di motor saat motornya parkir di dalam rumah. Dini hari, teman saya terbangun lantaran ada suara mencurigakan dari ruang tengah rumahnya. Begitu dia menyalakan lampu, maling yang masuk ke rumahnya terlihat sedang berusaha mengeluarkan motor teman saya ini. Teman saya berteriak. Untungnya maling yang kaget langsung kabur meski dia sudah hampir membawa motor teman saya ini. Sejak saat itu, teman saya kapok meninggalkan kunci motornya tergantung begitu saja sekalipun ada di dalam rumah.
Apakah kalian pernah melakukan salah satu dari tiga kesalahan di atas? Kalau ya, nggak ada salahnya mengubah kebiasaan kalian. Tentu saja demi kendaraan kesayangan.
Penulis: Rahadian
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Membela Imbauan Jangan Pakai Sandal Jepit ketika Bawa Motor.