Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Loker

3 Hal yang Harus Disyukuri Menjadi PNS Daerah

Hanifatul Hijriati oleh Hanifatul Hijriati
3 Mei 2022
A A
3 Hal yang Harus Disyukuri Menjadi PNS Daerah Terminal Mojok

3 Hal yang Harus Disyukuri Menjadi PNS Daerah (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bagi sebagian PNS daerah, tak jarang ada perasaan minder saat bertemu dengan PNS pusat. Yah, sebenarnya bukan minder yang gimana-gimana, sih, namun jika sudah masuk persoalan membandingkan jumlah tunjangan yang didapat PNS daerah dan PNS pusat, kadang bikin PNS daerah merasa ada di kelas sudra.

Buat kalian yang belum tahu, saya kasih penjelasan sedikit. PNS pusat adalah PNS yang direkrut langsung dari pemerintah pusat seperti kementerian atau lembaga pemerintah lainnya di bawah kementerian. PNS pusat ini juga bisa ditugaskan untuk dinas di tempat lain alias nggak selalu berada di ibu kota (wilayah kerjanya lebih luas), sementara PNS daerah adalah PNS yang diseleksi langsung dari pemerintah daerah tingkat kabupaten atau provinsi.

Lantaran PNS pusat hasil rekrutan pemerintah pusat, maka tunjangan yang didapat biasanya jauh lebih banyak ketimbang PNS daerah yang mengandalkan pendapatan di daerah tersebut untuk pemberian tunjangan. Anggaran tunjangannya berbeda. Maka jangan kaget kalau kehidupan PNS pusat terlihat lebih mentereng.

Akan tetapi, menjadi PNS daerah sebenarnya nggak buruk-buruk amat. Buktinya tiga hal berikut bikin saya lebih bersyukur.

#1 Terhindar dari gaya hidup hedon warga urban

Bisa terhindar dari kehidupan hedon warga urban adalah hal yang sepatutnya disyukuri. Di saat sirkel pergaulan PNS daerah nggak tertangkap radar hedonisme kaum urban, saat itulah sebenarnya kita bisa selamat dari budaya hidup konsumtif yang bikin ketagihan untuk menggadaikan SK.

Terhindar dari gaya hidup konsumtif warga urban (Unsplash.com)

Lantaran jauh dari ingar-bingar perkotaan, PNS daerah bisa mengoptimalkan pengeluaran dengan membeli produk-produk lokal misalnya, atau membelanjakan uangnya untuk membeli produk UMKM alih-alih barang branded. Kan bisa membantu usaha kecil di daerah masing-masing sekaligus berhemat.

#2 Terbiasa hidup sederhana

Karena tinggal di daerah, kami jadi terbiasa menerapkan gaya hidup sederhana. Tentunya ini bisa menjadi teladan dalam kehidupan bersosial untuk bisa tampak merakyat dengan warga sekitar.

Misalnya seorang rekan saya yang bisa sangat awet memiliki mobil Kijang lawas hingga blio pensiun. Punya mobil menengah seperti Kijang tentu saja sudah dianggap cukup bagi PNS daerah seperti kami. Ya buat apa juga beli HR-V atau Alphard misalnya? Lha, wong belum tentu parkiran di kantor luas dan jalan di daerah mulus dan lebar seperti di ibu kota.

Baca Juga:

4 Alasan Pegawai P3K Baru Harus Pamer di Media Sosial

Tunjangan Kinerja buat ASN, Beban Kerja buat Honorer, di Mana Adabmu?

Motor Supra sudah cukup jadi kendaraan (Sutrisno Gallery/Shutterstock.com)

Seorang rekan saya yang lain juga tetap menggunakan motor Supranya tanpa berpikir untuk mengganti dengan motor kekinian. Ya buat apa juga, toh mobilitas kami paling sering ke kantor lalu pulang ke rumah. Waktu senggang lebih banyak dipakai untuk mengurus sawah. Lha, kalau PNS pusat, waktu senggangnya mungkin biasa dipakai untuk nongkrong di mal atau kafe yang jelas-jelas butuh alokasi dana lebih.

#3 Memiliki status terpandang

Menjadi PNS di daerah jelas punya sensasi yang berbeda ketimbang PNS pusat. Bukan berarti PNS pusat nggak mendapat posisi terpandang di masyarakat, lho. Namun di beberapa daerah, status PNS ini masih jadi yang paling tinggi di masyarakat. Misalnya saat bepergian masih memakai seragam dinas, bisa dipastikan setiap pandangan mata memberi rasa hormat. Apalagi jika status PNS—yang menjadi idola para mertua ini—didengungkan saat perkumpulan RT atau RW. Sudah bisa dipastikan, PNS dianggap sebagai orang terpandang yang dielu-elukan.

Dianggap sebagai orang terpandang (Shutterstock.com)

Hal ini agak sedikit berbeda dengan PNS pusat. Saat saya berada di Jakarta misalnya, ketika saya bilang kalau saya PNS, tanggapan orang yang saya rasakan ya biasa saja. Tentu saja ini berkaitan dengan beraneka ragamnya profesi di ibu kota yang punya tingkat kesejahteraan lebih tinggi, sehingga menjadikan profesi PNS sejajar dengan profesi lainnya. Sementara di daerah, sekalipun banyak profesi yang bisa kita temui, biasanya nggak jauh dari bidang agraria dan berdagang. Makanya status PNS masih dianggap punya tingkat sosial yang lebih tinggi.

Setelah tahu tiga hal yang patut disyukuri di atas, sebagai PNS daerah, kita nggak perlu lagi merasa minder dengan PNS pusat. Toh, kita juga turut berpartisipasi membangun negeri, dan yang lebih penting bisa lebih menyentuh warga lokal dengan kesederhanaan. Ya nggak?

Penulis: Hanifatul Hijriati
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 5 Hal Nggak Enaknya Jadi Anak PNS.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 3 Mei 2022 oleh

Tags: pnspns daerahtunjangan PNS
Hanifatul Hijriati

Hanifatul Hijriati

Seorang guru SMA yang suka ngopi.

ArtikelTerkait

Hasil TWK Saya Buruk, Apakah Saya Kurang Nasionalis?

Hasil TWK Saya Buruk, Apakah Saya Kurang Nasionalis?

11 Januari 2020
CPNS 2023 Segera Dibuka, Berikut Cara Beradaptasi Menjadi PNS (Dani Kurniawan via Shutterstock.com)

CPNS 2023 Segera Dibuka, Berikut Cara Beradaptasi Menjadi PNS

2 Agustus 2023
4 Alasan Tokoh Utama Sinetron Azab Lebih Memilih Wirausaha daripada Jadi PNS

4 Alasan Tokoh Utama Sinetron Azab Lebih Memilih Wirausaha daripada Jadi PNS

30 Juni 2023
Rahasia Lulus Cepat dari Universitas Terbuka

Siapa Bilang Lulusan Universitas Terbuka Nggak Bisa Jadi PNS? Mitos!

22 Juni 2023
sekolah kedinasan

Saya Anak STIS dan Beginilah Enaknya Masuk Sekolah Kedinasan

18 Maret 2020
8 Merek Mobil yang Biasa Jadi Kendaraan Dinas Pelat Merah terminal mojok.co

8 Merek Mobil yang Biasa Jadi Kendaraan Dinas Pelat Merah

10 Januari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.