Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Tari Lahbako, Bentuk Syukur dan Apresiasi terhadap Petani Tembakau di Jember

Adhitiya Prasta Pratama oleh Adhitiya Prasta Pratama
17 Januari 2022
A A
Tari Lahbako, Bentuk Syukur dan Apresiasi terhadap Petani Tembakau di Jember

Tari Lahbako, Bentuk Syukur dan Apresiasi terhadap Petani Tembakau di Jember (pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Tari Lahbako merupakan tarian tradisional khas Jember. Disebut “Lahbako” sebab tarian ini ada hubungannya dengan komoditas terbesar di Kabupaten Jember, yakni tembakau. Kata Lahbako sebenarnya merupakan penggabungan antara dua kata, yaitu “lah” dan “bako”. Kata “lah” berarti mengolah, sedangkan kata “bako” berarti tembakau. Jadi, secara keseluruhan, tari Lahbako merupakan tarian yang menceritakan bagaimana petani Jember mengolah tembakau.

Tujuan utama Tari Lahbako selain menambah ragam kesenian Nusantara adalah bentuk syukur dan apresiasi kepada para petani tembakau. Sebab, sejak zaman Belanda pun Kabupaten Jember memang nggak akan bisa terlepas dari eksistensi tembakaunya. Bahkan, kalau kalian notice, ya, Gaes, lambang Kabupaten Jember pun pakai gambar daun tembakau, lho.

Biasanya, Tari Lahbako ini dilakukan oleh empat hingga delapan orang penari yang semuanya adalah perempuan. Memang, keberadaan perempuan dalam industri tembakau di Jember sangat signifikan. Sebab, dari mulai proses menanam sampai proses mengemas daun tembakau, mayoritas dilakukan oleh perempuan. Makanya, musim tembakau adalah musimnya emak-emak di sana.

Oleh karena itu, dengan perpaduan budaya Pandhalungan di Jember, tarian ini memiliki pesona tersendiri di setiap kalangan masyarakat. Sehingga, tarian khas Kabupaten Jember ini memiliki beragam hal-hal menarik yang harus kita kupas satu per satu.

#1 Sebagai bentuk apresiasi terhadap para petani tembakau di Jember

Sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya, Jember memang memiliki komoditas utama dalam bidang perkebunan, yakni tembakau. Keterikatan Jember dengan tembakau tampaknya seperti hubungan ibu dan anak, keduanya nggak bisa dipisahkan. Makanya, pada 1986, para seniman Jember beserta bupati waktu itu mulai menciptakan sebuah kesenian yang menggambarkan antara Jember dan tembakau.

Dalam pembuatan awal Tari Lahbako, seniman Jember saat itu memang sangat terbatas. Alhasil, demi menciptakan sebuah masterpiece ini, seniman Jember berkolaborasi dengan seniman-seniman yang ada di Yogyakarta, salah satunya adalah Bagong Kusudiarjo.

Dari situlah, Tari Lahbako ini tercipta dan menjadi bentuk apresiasi setinggi-tingginya untuk para petani tembakau. Pasalnya, tarian ini secara keseluruhan menjelaskan bagaimana petani memproses tembakau. Mulai dari perjalanan menuju ladang, memetik daun tembakau lalu memasukkannya ke dalam keranjang, membawanya ke gudang, hingga sampai tahap pengeringan tembakau.

#2 Ajang penyatuan semua kesenian khas Jember

Hal yang unik dari pertunjukkan tari Lahbako sebenarnya terletak di musik pengiringnya, yakni musik patrol. Musik patrol merupakan alat musik yang berbentuk seperti kentongan. Jika kentongan yang sering kita temui terbuat dari bambu dan berukuran kecil, musik patrol ini beda, sebab kentongannya berasal dari kayu-kayu besar seperti kayu nangka. Ukurannya pun sangat variatif, tergantung nada yang ingin dihasilkan. Ada yang berdiameter satu meter, setengah meter, dan semacamnya.

Baca Juga:

Alasan Jember Kota yang Tepat untuk Melanjutkan Kuliah di Jawa Timur

Alun-Alun Jember Nusantara yang Rusak (Lagi) Nggak Melulu Salah Warga, Ada Persoalan Lebih Besar di Baliknya

Orang yang memainkan musik patrol biasanya berisi belasan personel. Mereka juga menggunakan pakaian tradisional dan penutup kepala bernama dhengkon (Penggabungan udeng dan blangkon). Serta, dewasa ini musik patrol juga dikolaborasikan dengan gendang dan suling. Sehingga, hal ini tentu akan menambah nuansa tradisional yang kental.

Selain itu, para penarinya pun juga memakai kostum tradisional Jember, yakni menggunakan kebaya dan batik Jember yang didesain layaknya pakaian para petani tembakau. Di bagian kepala penari sendiri biasanya menggunakan sanggul Cemol yang identik memanjang ke atas. Sedangkan, di bagian bawah penari menggunakan kain panjang seperti celemek yang biasa digunakan petani saat memetik daun tembakau.

#3 Menjadi ikon budaya Kabupaten Jember

Meskipun Tari Lahbako ini belum lama tercipta, namun eksistensi tari Lahbako kenyataannya telah menjadi ikon Jember yang perlu dilestarikan. Pemerintah Jember pun sangat sigap menanamkan kesenian ini ke berbagai sekolah-sekolah sebagai ekstrakurikuler seni. Jangan salah, saya pun dulu ketika SMP sempat menjadi personel musik patrol juga, lho, Gaes.

Pertunjukkan Tari Lahbako biasanya ditampilkan pada acara-acara khusus, misalnya ketika peringatan Hari Kemerdekaan RI, Hari Jadi Kabupaten Jember, penyambutan wisatawan baik lokal maupun mancanegara, hingga pentas seni yang diselenggarakan oleh Pemkab. Menarik, bukan?

Itulah perjalanan singkat Tari Lahbako dari Jember. Setidaknya, dengan hadirnya tarian khas dari daerah-daerah di penjuru Nusantara, dapat menjadikan budaya Indonesia semakin kaya. Selain itu, sebagai generasi muda kita juga harus melestarikannya agar anak cucu kita nanti masih bisa menikmati warisan-warisan budaya yang tersisa ini.

Penulis: Adhitiya Prasta Pratama
Editor: Rizky Prasetya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 Januari 2022 oleh

Tags: jembertari lahbakoTembakau
Adhitiya Prasta Pratama

Adhitiya Prasta Pratama

Seorang mahasiswa yang hobi baca apa aja di depannya.

ArtikelTerkait

Jember “Gagap” Jadi Kota Pelajar di Daerah Tapal Kuda, Fasilitas Publik Alakadarnya Bikin Repot Mahasiswa Mojok.co

Jember “Gagap” Jadi Kota Tujuan Belajar. Fasilitas Publik Alakadarnya dan Mengecewakan Mahasiswa

6 Februari 2024
Kenangan Berebut Sebungkus Pecel dari Balik Gerbong Kereta di Stasiun Garahan Jember

Kenangan Berebut Sebungkus Pecel dari Balik Gerbong Kereta di Stasiun Garahan Jember

12 Desember 2024
Dari Maara hingga Mak Tager: 7 Ungkapan biar Ngobrolmu Jadi Jember Banget Terminal Mojok.co

Dari Maara hingga Mak Tager: 7 Ungkapan biar Ngobrolmu Jadi Jember Banget

8 Maret 2022
Jalan Klakah Lumajang, Jalur Perenggut Masa Muda Pengendara di Kawasan Tapal Kuda

Jalan Klakah Lumajang, Jalur Perenggut Masa Muda Pengendara di Kawasan Tapal Kuda

1 Desember 2023
Kecamatan Silo, Aset Terbaik Kabupaten Jember

Kecamatan Silo, Aset Terbaik Kabupaten Jember

5 Desember 2024
Lima Tahun untuk Selamanya, Pengalaman Merantau di Jember Jadi Bekal Seumur Hidup Mojok.co

Lima Tahun untuk Selamanya, Pengalaman Merantau di Jember Jadi Bekal Seumur Hidup

13 Desember 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.