Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Bedanya Warteg dan Warsun dalam Hal Minuman Teh

Rahadian oleh Rahadian
12 Desember 2021
A A
Bedanya Warteg dan Warsun dalam Hal Minuman Teh terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa hari lalu, sepulang mengantarkan ibu saya ke sebuah tempat untuk suatu urusan, saya singgah di warsun. Saat sedang asyik makan, saya teringat cerita istri saya. Istri saya orang asli Pati, Jawa Tengah, sedangkan saya adalah orang asli Bandung.

Istri saya pernah bercerita pengalaman kakaknya saat pertama kali makan di warsun di dekat kampusnya. Kebetulan dulu istri saya kuliah di UPI Bandung. Saat kakaknya sedang makan di warsun, tiba-tiba pelayan menaruh segelas teh pada meja. Padahal, blio nggak memesan segelas teh. Terang saja blio kaget. Setelah teh itu diminum, kakak istri saya ini heran, kenapa teh yang dia minum rasanya nggak manis.

Setelah selesai makan, ia pun mendatangi pelayan untuk membayar.

“Semuanya jadi 14 ribu,” kata pelayan warsun.

“Itu tehnya sudah dihitung?” tanya kakak istri saya. “Padahal saya nggak pesen lho, Mas.”

“Oh, itu gratis,” jawab pelayan warsun

Begitu tiba di kos, dia bercerita pada istri saya apa yang barusan dialami di warsun. Istri saya tersenyum sambil berusaha menahan tawa. “Iku gratis, ning kene ora nganggo gula, ” katanya. Istri saya lalu menceritakan hal yang kakaknya alami pada saya. Saya lalu berkata, “Wah, itu mah shock culture namanya.”

Berangkat dari apa yang dialami kakak istri saya tersebut, saya ingin menjelaskan pada orang-orang Jawa terkait minuman teh yang ada di warsun. Siapa tahu besok-besok di antara kalian ada yang mampir ke warsun dan hendak memesan makanan, jangan kaget kalau teh yang disajikan berbeda dengan teh yang disajikan di warteg.

Baca Juga:

5 Ciri Warteg yang Masakannya Sudah Pasti Enak, Nggak Bikin Kapok Pembeli

8 Dosa Warteg yang Bikin Pelanggan Kabur, Mending Tobat Deh!

Umumnya, di warsun, pelayan biasa memberikan segelas teh tawar pada pembeli. Tenang saja, teh yang diberikan pada pembeli itu gratis, kok. Istilah kerennya, sudah masuk dalam paket pembelian. Jadi, kalian nggak perlu mengeluarkan uang untuk membayarnya. Meskipun kalian minum teh tawar sampai 20 gelas, tetap saja gratis, Bro. Eh, tapi, mana ada sih orang yang bisa minum teh tawar sampai 20 gelas di warsun? Bisa-bisa kembung, deh.

Sementara di warteg, pada umumnya pelayan akan mengantarkan teh bila pembeli memesannya. Jadi, kalau kamu nggak pesan teh di warteg, ya nggak bakal dikasih minum. Kecuali kamu bilang pesan minum es teh atau teh hangat misalnya. Selain itu, di warteg, umumnya teh yang disajikan sudah manis. Beda dengan teh tawar yang disajikan di warsun tadi. Oh ya, di warteg, segelas teh manis ada harganya lho, ya. Jadi, buat orang Sunda yang kebetulan makan di warteg, jangan kaget kalau harus bayar minum.

Eh, tapi kalau pas makan di warsun terus kepingin minum teh manis gimana? Ya tinggal bilang ke pelayan kalau minta teh manis. Syukur-syukur pemilik warsun punya gula, jadi bisa dicampurkan ke teh tawar. Kalau pemiliknya nggak punya gula, ya kalian harus maklum dan nggak boleh marah-marah. Soalnya di Jawa Barat, teh itu biasanya disajikan tanpa campuran gula alias tawar.

Saya jadi teringat bapak mertua waktu makan di warsun. Waktu itu blio sedang berkunjung ke Bandung. Blio yang merupakan orang asli Pati memesan teh dan syok lantaran tehnya nggak manis. Bapak mertua saya lalu minta gula pada pelayan. Sayangnya, di warsun itu nggak ada gula. Gara-gara kesal, bapak mertua sampai bilang begini, “Yen aku bali mrene, aku bakal menehi gula!” (kalau saya kembali ke sini, saya kasih gula) Hehehe.

Perbedaan warsun dan warteg dalam hal minuman teh ini mengingatkan saya pada pepatah “di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”. Sebagai bangsa Indonesia yang hidup dalam keragaman budaya, kita harus menjunjung tinggi pepatah tersebut. Di mana pun kita berada, ada baiknya mengikuti adat istiadat yang berlaku. Kita nggak bisa memaksakan keinginan kita sendiri pada orang lain, kan?

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 11 Desember 2021 oleh

Tags: tehwarsunwarteg
Rahadian

Rahadian

Gemar berbagi melalui tulisan.

ArtikelTerkait

Derita Bisnis Es Teh Jumbo yang Terancam Gulung Tikar (Unsplash)

Derita Pedagang Es Teh Jumbo yang Jualannya Terancam, Sudah Pasang Harga Murah Masih Kedatangan Pesaing Berat

11 Juli 2025

Teh Prendjak, Kamu Jahat tapi Enak

25 Mei 2021
Rekomendasi Menu Warteg Kharisma Bahari yang Wajib Dipesan

Jangan Pernah Ragu Memesan 3 Menu Warteg Kharisma Bahari Ini. Dijamin Nggak Bakal Nyesel!

21 Agustus 2023
4 Dosa yang Sering Dilakukan Penjual Warteg (Shutterstock)

4 Dosa yang Sering Dilakukan Penjual Warteg

20 Januari 2023
Kalau di Kota Padang Nggak Ada Nasi Padang, di Tegal Tetap Ada Warteg, tapi...

Kalau di Kota Padang Nggak Ada Nasi Padang, di Tegal Tetap Ada Warteg, tapi…

15 Januari 2024
6 Menu Warteg yang Bermasalah, Pikir Ulang sebelum Pesan

6 Menu Warteg yang Bermasalah, Pikir Ulang sebelum Pesan  

16 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.