Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Media Sosial

Sebenarnya, Instansi Pemerintah Nggak Perlu Pakai TikTok, Nggak Cocok!

Andri Saleh oleh Andri Saleh
24 Oktober 2021
A A
Nonton Film kok di TikTok, Norak! terminal mojok (1)
Share on FacebookShare on Twitter

TikTok ini emang nggak cocok jadi media sosial buat instansi pemerintah. Nggak efektif gitu kesannya.

Di zaman sekarang ini, kehidupan manusia modern nggak bisa lepas dari media sosial. Nggak cuma untuk kepentingan personal, media sosial juga banyak digunakan oleh pedagang, perusahaan, bahkan instansi pemerintah. Khusus untuk instansi pemerintah, media sosial biasanya digunakan untuk mengedukasi masyarakat sekaligus sosialisasi program pemerintah.

Sebagai admin media sosial di salah satu instansi pemerintah, saya sudah menggunakan berbagai platform media sosial yang ada. Mulai dari Facebook, Instagram, hingga Twitter. Dan, yang baru-baru ini saya coba adalah TikTok. Khusus untuk platform terakhir ini, lebih karena rasa penasaran saja. Banyak orang bilang kalau TikTok sudah berubah, baik dari sisi konten maupun algoritma. Bahkan, TikTok ini digadang-gadang akan menjadi platform media sosial nomor wahid di jagat maya. Katanya, sih, begitu.

Tapi, setelah sekian lama saya hanyut dan tenggelam dalam mengelola aplikasi ini, kok rasanya nganu, ya? Feel dan chemistry-nya nggak dapet. Ini entah karakternya yang nggak pas atau saya yang ketuaan jadi admin. Wqwqwq. Tapi, secara umum, menurut saya aplikasi ini emang nggak cocok jadi media sosial buat instansi pemerintah.

Image TikTok

Yang pertama adalah image TikTok. Saya yakin, semua orang sepakat kalau image aplikasi ini itu nggak lepas dari joget-joget. Nah, image inilah yang perlu jadi bahan pertimbangan buat admin media sosial instansi pemerintah. Apakah bisa menurunkan reputasi instansi atau nggak? Apakah melanggar kode etik PNS atau nggak? Hal-hal seperti ini yang perlu dipikirkan.

Durasi konten

Yang kedua adalah masalah durasi konten. TikTok menyediakan durasi konten antara 15 sampai 60 detik. Ini waktu yang terlalu singkat untuk memberikan edukasi atau sosialisasi program pemerintah yang biasanya detail. Kalau pun bisa dibuat konten, jadinya terkesan buru-buru dan ini bikin edukasi dan sosialisasinya nggak menarik. Memang, sih, baru-baru ini TikTok memperpanjang durasi konten hingga tiga menit. Tapi, siapa yang mau lihat konten selama itu di aplikasi ini?

Baca Juga:

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Jadi Affiliator TikTok Nyesek, Kelihatan Santai dan Cuan padahal Komisinya Gaib

Algoritma

Selanjutnya adalah masalah algoritma. TikTok memang punya algoritma berbeda dengan platform media sosial yang lain. Laman beranda yang disebut FYP (for your page) ini diisi bukan hanya oleh follower atau akun yang kita follow, tapi juga dari akun random yang punya banyak view dan like. Gawatnya, akun-akun random itu didominasi oleh konten-konten yang nggak jelas gitu. Ini tentunya bisa bikin admin nggak fokus mengelola akun instansi pemerintah.

Pengguna

Dari beberapa referensi yang saya baca, pengguna TikTok ini didominasi oleh Gen Z. Inilah yang membuat konten-konten dari akun instansi pemerintah kurang menarik bagi para pengguna TikTok. Lah, wong pemerintahnya diisi oleh generasi baby boomer, gen X, dan gen Y, kok. Jadinya ora nyambung. Saya yang posisinya ada di antara gen X dan Y saja kesulitan membuat konten yang cocok untuk gen Z.

Peringkat TikTok

Dilansir dari laman Hootsuite, TikTok berada di sembilan dalam platform media sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia pada Januari 2021. Jauh di bawah Instagram yang ada di peringkat tiga, Facebook di peringkat empat, dan Twitter di peringkat lima. Ini juga perlu jadi bahan pertimbangan kalau jangkauan TikTok itu belum begitu luas.

Dari alasan-alasan ini, saya memilih mundur jadi admin TikTok instansi pemerintah. Malah, akunnya saya delete. Bukannya apa-apa, takutnya bukannya mengedukasi dan memberi contoh yang baik buat masyarakat, tapi malah saya yang terbawa arus. Yaaa, macam instansi yang pakai prajurit Squid Game pas tes SKD CPNS itu, loh. *eh

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 24 Oktober 2021 oleh

Tags: instansi pemerintahtiktok
Andri Saleh

Andri Saleh

Petualang Negeri Sipil. Tinggal di Bandung.

ArtikelTerkait

5 Hal Nggak Enaknya Jadi Pejabat Eselon 1 yang Nggak Diketahui Banyak Orang Terminal Mojok

5 Hal Nggak Enaknya Jadi Pejabat Eselon 1 yang Nggak Diketahui Banyak Orang

27 September 2022
Karakter Anime Ganteng yang Harus Bikin Konten TikTok POV terminal mojok.co

Karakter Anime Ganteng yang Harus Bikin Konten TikTok POV

16 Oktober 2020
tiktok

Pemerintah Nerima Sumbangan Dana dari TikTok Padahal Dulu Sudah Ngeblok, Eh

11 April 2020
Mengintip Nilai 1 Koin TikTok Berapa Rupiah dan Cara Kaya Raya Jadi Seleb TikTok

Mengintip Nilai 1 Koin TikTok Berapa Rupiah dan Cara Kaya Raya Jadi Seleb TikTok

1 Maret 2023
TikTok Pernah Dibunuh, Mati, dan Kini Bangkit dari Kuburnya

Analisis Serius 4 Video TikTok Viral yang Absurd

16 Agustus 2020
Tabiat Dosen Gaib, di Kelas Tidak Pernah Ada, tapi Sogok Mahasiswa dengan Nilai A dosen muda

Menjadi Dosen Muda Tak Seindah Konten di TikTok!

11 September 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.