Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Si Gundul Harusnya Jadi Mensos Saja

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
5 Oktober 2021
A A
Harusnya yang Jadi Mensos si Gundul Saja
Share on FacebookShare on Twitter

Saya ingin sekali membuka tulisan ini dengan satu pertanyaan: kurang sosial apa lagi sih si Gundul itu? Ia lebih trengginas dari anak pramuka, lebih tepat dan akurat layaknya aparat yang menggulung massa demonstran, juga lebih sat set ketimbang sekadar marah-marah tanpa makna dan konteks belaka. Si Gundul adalah definisi homo sociocus yang selama ini para cerdik cendikia bahas di ruang-ruang kuliah. 

Jadi Mensos bagi si Gundul, kok, rasanya tepat, ya? Nggak kebanyakan gimmick, nggak kebanyakan mengembangkan citra, tinggal sat set sat set. Nggak ada yang namanya marah-marah ketika ada kesalahan di lapangan. Adanya justru pertanyaan macam, “Ada yang bisa saya bantu, Bu?” atau, “Oh, iya, Buk”. Beberapa kalimat yang bisa Anda dengar dan rasakan, kan?  

Tapi saya heran, orang seluhung Gundul kenapa ya masih saja bantu-bantu urusan kaum rural? Mbabati suket, ngiris brambang, majat aren, hingga ngangon sapi, misalnya. Kan semua itu berkutat di desa atau pinggiran. Harusnya Gundul sadar, bakat alam tiada tara miliknya itu bisa digunakan lembaga sekaliber KPK atau KPI.

Eh, tapi tunggu dulu, terlalu banyak kepentingan di dua lembaga itu. Biarlah Gundul jadi Mensos saja semisal Bu Risma capek marah-marah.

Begini lho, bukannya makar, tapi Bu Risma ini kalau kebanyakan marah, nggak cocok dengan metode pemerintahan Pakde yang notabene kalem, santuy, yang penting kerja, kerja, kerja. 

Siapa yang hobinya kerja, kerja, dan kerja? Gundul lah! Edan po? Lagi gabut we blio pasti bertanya, “Ada yang bisa saya bantu, Bu?” Maka, beginilah jadinya semisal Gundul jadi Mensos: 

“Hari ini aku pergi ke Jakarta, Lur. Kata Simbok di desa, di kota itu lebih membutuhkan bantuan ketimbang di desa. Kata Simbok, kota itu adalah tampilan lanskap yang mengisahkan penderitaan dan kekalahan manusia.

“Kata Simbok, di desa hanya butuh bantuan ngulen adonan. Sedang di kota, kita butuh ngulen apa itu baik dan buruk yang bedanya amat tipis sekali. Apakah bener, ya, Lur? Mari ikuti saya, Lur.

Baca Juga:

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

5 SMK Unggulan di Klaten yang Menawarkan Jurusan dengan Prospek Karier Cerah

“Di Jakarta, tujuanku hanya satu, pengin membantu Indonesia ngurusi bidang sosial. Ngeri gereh, Lur, ngurusi bidang ini. Buktinya Pak Juliari bahkan nggak kuat dan harus makan uang rakyat. Ah, lemah. Aku saja pernah ngurus kas desa, nggak pernah tergoda buat korup buat beli kroto, Lur.

“Aku naik sepeda onthel dari Thamrin sampai ke Gedung Kementrian Sosial di Jalan Salemba. Gembrobyooos, Lur. Namun bukan soal, demi bangsa dan negara. Begitu tekadku.

Ya, seperti itulah kiranya opening Si Gundul misal jadi Mensos. Kebayang nggak, ada yang manggil Gundul di dalam Gedung Kemensos dengan sapaan begini, “Nduuul! Sini, Ndul!” Gitu? Lantas Gundul menjawab begini, “Tiba-tiba Mbak Tika memanggilku, kemudian aku menjawab, ‘Nggih, sakedap, mbak’.” 

Beberapa was wes wos kemudian, Gundul disuruh Mbak Tika untuk ngurusi bantuan sosial yang remoook selama di bawah kepemimpinan Juliari. Tentu saja, dengan kiat informatif dan juga dengan cara yang kalem nggak marah-marah, Gundul membagikan tiap tutorial dengan transparan dan juga santai. 

“Baru saja ngaso sak nyukan duduk setelah naik onthel, Mbak Tika ngendikan bahwa aku harus membagikan bantuan sosial secara merata dan tepat sasaran. Ini agak tricky, Lur. Kemudian aku menjawab tantangan Mbak Tika, ‘Nggih, Mbak. Saya bantu-bantu ya, Mbak’.” 

“Dan, inilah cara membagikan bantuan sosial kepada masyarakat secara merata dan tepat sasaran, Luuur. Pertama, jangan aduk secara rata antara masyarakat yang mampu dan yang nggak. Pula jangan ulen antara mereka yang punya kepentingan dan nggak. Intinya satu, formula ini harus kalis, tanpa adanya campur tangan pihak lain.

“Kedua, aku onceki brambang, eh, maksudku onceki data secara berimbang antara penduduk yang beneran miskin dan yang pura-pura miskin, Lur. Ngetarani miskin dan enggak ki gampang, lihat saja matanya. Kalau warnanya kuning, kemungkinan mau isuk bar maem endog godog. Kuwi wong sugih, Lur.

“Ketiga, beli dengan kejujuran dan sesuai anggaran perihal budget dan barang-barang yang mau dibeli. Ha ra lucu, Lur, kalau membeli beras yang banyak tumo. Atau beli mi instan yang sudah gabes. Mbok yang jujur sejak dalam pikiran. Bansos itu buat kaum miskin, bukan untuk kaum pekok.” 

Sumber Gambar: YouTube Trans7 Official

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 Oktober 2021 oleh

Tags: bu rismajejak si gunduljuliari batubaramensospilihan redaksi
Gusti Aditya

Gusti Aditya

Pernah makan belut.

ArtikelTerkait

Sisi Gelap Malioboro Jogja, Jalan Kebanggan Orang Jogja yang Diam-diam Jadi Tempat Buang Sampah dan Tempat Tinggal Gelandangan Mojok.co

Banyak Wisatawan Nggak Tahu, Malioboro Jogja Diam-diam Jadi Tempat Buang Sampah dan Tempat Tinggal Gelandangan

26 Juni 2024
Kendaraan Plat M Meresahkan, Jadi Momok Jalanan di Surabaya Mojok.co

Kendaraan Plat M Meresahkan, Jadi Momok Jalanan di Surabaya

24 Juli 2024
10 Rokok Termahal di Indonesia, Ada yang Seharga Honda BeAT!

10 Rokok Termahal di Indonesia, Ada yang Seharga Honda BeAT!

16 September 2023
Membedah Rahasia Awet Muda Si Gundul, Pria Paling Satset di Indonesia

Membedah Rahasia Awet Muda Si Gundul, Pria Paling Satset di Indonesia

14 Juni 2022
All too well taylor swift kandas ambyar

All Too Well: Merayakan Kesedihan dengan Elegan ala Taylor Swift

14 November 2021
7 Kebaikan Fizi yang Nggak Disadari Penonton Upin Ipin, Bukti kalau Dia Masih Punya Hati Nurani!

7 Kebaikan Fizi yang Nggak Disadari Penonton Upin Ipin, Bukti kalau Dia Masih Punya Hati Nurani!

4 Mei 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Ilustrasi Banjir Malang Naik 500% di 2025 Bukti Busuknya Pemerintah (Unsplash)

Kejadian Banjir Malang Naik 500% di 2025, Bukti Pemerintah Memang Nggak Becus Bekerja

6 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.