Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Jangan Sampai Platform Trakteer Jadi OnlyFans Versi Malu-malu

Aminah Sri Prabasari oleh Aminah Sri Prabasari
21 September 2021
A A
Jangan Sampai Platform Trakteer Jadi OnlyFans Versi Malu-malu terminal mojok.co

Jangan Sampai Platform Trakteer Jadi OnlyFans Versi Malu-malu terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

“Trakteer adalah platform yang membantu kreator untuk memonetisasi karya dan menerima donasi sebagai bentuk apresiasi dari penikmat karyanya,” penjelasan di laman beranda web Trakteer. Dengan kata lain, Trakteer adalah platform yang memudahkan konten kreator mendapatkan dukungan finansial dari fans atau penikmat karya. Ada dua cara memberi dukungan di Trakteer yaitu sekali “traktir” dan berkala (dengan keuntungan bisa mendapat karya eksklusif).

Kenapa sampai perlu ada platform untuk memberi dukungan finansial pada konten kreator?

Sebagai bagian dari masyarakat digital, kita pasti tak asing dengan segala konten atau karya yang diunggah ke berbagai platform, bukan? Sering kali kita malah bisa belajar atau terinspirasi untuk melakukan sesuatu yang bisa menghasilkan cuan setelah menyimak karya tersebut. Sayangnya, karya yang berjasa tersebut bisa jadi tak mendapatkan apa-apa. Pemiliknya bahkan bisa saja berhenti berkarya karena effort yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan karya nggak bisa menutup kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Lantaran kepepet harus memenuhi kebutuhan hidup, kerja-kerja kreatif yang tak ubahnya beramal mau tak mau terpaksa di-stop. Ini sudah umum banget terjadi di ranah kerja kreatif. Trakteer berusaha mencegah hal itu terjadi dengan cara menghubungkan konten kreator langsung ke fans dan penikmat karyanya. #KarenaBilangMakasiAjaGaCukup kata Trakteer.

Namun, ada fenomena baru yang meresahkan yang belakangan marak di Trakteer. Alih-alih karya, pengguna Trakteer malah disajikan gambar-gambar tubuh perempuan yang diunggah secara sadar oleh pemiliknya dan terang-terangan minta “traktir”.

Belakangan juga ramai soal “influencer” di Twitter yang mengunggah foto belahan miliknya di Trakteer dan ada kabar burung mendapat donasi sampai jutaan rupiah.

Melihat foto yang dimaksud tanpa sadar saya ngomong sama diri sendiri, “Yang bisa dibilang karya di sebelah mana, sih? Kalau percaya manusia itu ciptaan Tuhan mustinya ngirim traktirannya ke masjid. Kalau nggak percaya Tuhan, bisa kirim donasi ke anak-anak malnutrisi. Mbaknya kelihatan sehat banget gini kok.” Atau selfie belahan tersebut bercita rasa seni dan saya saja sebagai awam yang nggak paham kali, ya? Baiklah~

ivy (@classivy) Tweeted:
ayo traktir❤️

Baca Juga:

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

5 SMK Unggulan di Klaten yang Menawarkan Jurusan dengan Prospek Karier Cerah

Saya nggak sedang membahas etika, moral, apalagi agama atau apalah yang berkaitan, ya. Saya bukan mau bilang holier-than-thou di sini.

Masalah yang ingin saya bahas adalah, pertama, definisi “karya”. Mbak yang mengunggah foto belahan, apa iya blio bisa disebut konten kreator dan layak dapat donasi hanya dengan unggah foto selfie? Kalau begitu caranya, semua orang yang punya akun media sosial bisa disebut konten kreator dong, ya?

Masalah kedua, adalah soal jenis platform. Trakteer bisa dibilang salah satu crowdfunding platforms, khusus untuk para konten kreator. Platform yang mirip dengan Trakteer adalah Kolase. Contoh crowdfunding platforms lainnya ada Kitabisa, Ayopeduli, Akseleran, dan Gandengtangan. Mengunggah foto belahan yang merupakan hasil selfie memakai iPhone seri mahal sudah jelas ramashok dengan konsep Trakteer.

Fenomena yang dialami Trakteer tersebut juga terjadi di OnlyFans yang didirikan oleh Timothy Stokley pada 2016. OnlyFans adalah layanan berbayar untuk berlangganan konten eksklusif dari kreator. Belakangan OnlyFans bikin heboh warganet Indonesia setelah duo selebgram kembar bernama Christina O’Connell dan Carlina O’Connell menjual foto-foto (yang bisa dikategorikan sebagai konten dewasa) mereka di platform tersebut.

Berbeda dengan Trakteer yang dibangun dengan semangat membantu konten kreator, OnlyFans memang platform berbayar dengan konten NSFW (Not Safe For Work). Konten NSFW berarti konten-konten dewasa yang tak aman untuk dilihat masyarakat umum, terutama mereka yang memakai internet saat jam kerja. Pengguna harus membayar biaya bulanan yang berkisar antara 4,99 sampai 49,99 dolar AS (atau sekitar Rp73 ribu dan Rp730 ribu dalam rupiah).

Kalau diteruskan dan terjadi pembiaran, lambat laun Trakteer bisa bertransformasi menjadi OnlyFans versi malu-malu. Seperti OnlyFans yang konsep dasarnya seperti Instagram versi konten dewasa.

Jangan sampai platform yang bisa membantu para konten kreator ini diinvasi gambar-gambar tubuh perempuan untuk minta “traktir”, kan? Atau Trakteer perlu punya kurator untuk setiap karya yang minta donasi mungkin?

Lagian, kenapa harus mengobjektifikasi tubuh sendiri demi minta traktir lewat crowdfunding platforms, sih? Selain menimbulkan persepsi negatif pada image profesi konten kreator, malah jadi problematik buat platformnya loh entar.

Sumber Gambar: YouTube Trakteer ID

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 November 2025 oleh

Tags: konten kreatorOnlyFanspilihan redaksiPlatform Trakteer
Aminah Sri Prabasari

Aminah Sri Prabasari

Perempuan yg merdeka, pegawai swasta yg punya kerja sambilan, pembaca yg sesekali menulis.

ArtikelTerkait

Harga Cabai Hari Ini Melonjak, Saatnya Kita Berontak

Harga Cabai Hari Ini Melonjak, Saatnya Kita Berontak

6 Juli 2022
Cimahi Terbuat dari Kesalahpahaman yang Perlu Diluruskan Mojok.co

Cimahi Terbuat dari Kesalahpahaman yang Perlu Diluruskan

6 Mei 2024
Lagu Sheila On 7 Nggak Semuanya Bagus, Ada Juga yang Cringe Mojok.co

Lagu Sheila On 7 Nggak Semuanya Bagus, Ada Juga yang Cringe

24 April 2024
4 Oleh-Oleh Magelang yang Jarang Dilirik Wisatawan, padahal Sangat Pantas Jadi Buah Tangan Mojok.co

4 Oleh-Oleh Magelang yang Jarang Dilirik Wisatawan, padahal Sangat Pantas Jadi Buah Tangan

7 Juni 2025
Karnaval Sound System di Malang, Hiburan yang Sama Sekali Nggak Menghibur. Hiburan kok Bikin Budek dan Merusak Fasilitas!

Karnaval Sound System di Malang, Hiburan yang Sama Sekali Nggak Menghibur. Hiburan kok Bikin Budek dan Merusak Fasilitas!

9 September 2023
Makan Sate Padang Itu Pakai Ketupat, Bukan Lontong Apalagi Nasi

Makan Sate Padang Itu Pakai Ketupat, Bukan Lontong Apalagi Nasi

16 April 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.