Apa yang kita pikirkan ketika ingin membeli nomor telepon genggam? Pasti kita akan mempertimbangkan pada harga paket internet atau kekuatan sinyal di tempat tinggal kita. Tapi, ada loh beberapa orang yang membeli nomor telepon genggam karena nomornya cantik.
Selayaknya barang lain, nomor telepon genggam ternyata bisa menjadi koleksi. Iya, dikoleksi ibarat batu akik, ikan cupang, atau ikan snakehead yang lagi ngetren. Namun, nggak sembarang nomor telepon genggam bisa dijadikan koleksi, hanya nomor yang cantik saja yang bisa.
Sejak bergabung dan ikut pembicaraan soal dunia nomor cantik di grup Facebook, saya jadi tahu banyak sekali jenis dan kategori nomor telepon cantik. Lantas, apa saja kategorinya?
Pertama, nomor cantik berupa tanggal. Menurut saya ini paling basic dan menjadi yang paling mudah untuk dijangkau. Biasanya orang akan membeli nomor yang sesuai dengan tanggal dari sebuah kejadian yang penting. Misalnya saja tanggal jadian, tanggal kelahiran, tanggal pernikahan, atau bisa juga tanggal kita vaksin. Kan itu penting juga.
Nomor cantik yang kedua adalah jenis urutan. Di mana nomor ini memiliki kumpulan angka yang berurutan dari besar ke kecil atau sebaliknya. Contohnya, urut dari 08xxxx123456 atau dibalik 08xxxx654321. Bahkan pernah suatu ketika di grup Facebook ada seseorang yang dikatakan memiliki nomor urutan dengan harga sampai menyentuh angka miliar.
Ketiga adalah pengulangan angka. Jenis pakem minimal 3 pengulangan bisa lebih dan biasanya angka 0 nggak termasuk karena sudah dikategorikan jenis yang lain. Semakin banyak angka yang diulang harganya pun semakin mahal, apalagi pengulangannya di bagian ekor atau angka terakhir nomor telepon tersebut.
Setiap pengulangan juga ada namanya sendiri-sendiri, misal pengulangan tiga kali biasa disebut triple, pengulangan 4 kali biasa disebut kuartet, pengulangan 5 kali disebut panca, pengulangan enam kali disebut hexa, dan seterusnya. Contoh dari jenis nomor cantik ini misalnya triple 6, ya berarti nomor tersebut punya 3 nomor belakang 08xxxxxxx666.
Nominal adalah nomor cantik jenis keempat yang biasa saya lihat. Memiliki kombinasi dari beberapa jenis nominal angka. Bisa puluhan, ratusan, atau ribuan. Jenis ini juga punya pakem sendiri, yaitu untuk puluhan minimal diulang tiga kali, misalnya 08xxxx907060, untuk ratusan minimal memiliki pengulangan dua kali, 08xxxx500900, sedangkan untuk ribuan bisa berdiri sendiri, 08xxxxxx5000.
Kategori kelima adalah kaca atau biasa disebut dengan mirror oleh para penggemarnya. Nomor cantik jenis ini mengacu kepada kombinasi angka yang memantulkan nomor di depannya selayaknya kaca yang terbalik. Sebagai contoh nomor telepon genggam dengan kombinasi angka 5445 atau 3663, 08xxxxxx5445 atau 08xxxxxx3663.
Keenam, ada nomor yang jenis ejaan. Nomor ini adalah nomor yang bisa dibaca atau yang memiliki arti. Yang mana susunan angka pada kategori ini bisa kita baca menjadi sebuah kalimat. Seperti 08xxxxxx5758, angka 5758 dibaca “maju mapan” atau “liMa tuJUh liMA delaPAN”. Ejaan nama juga bisa sepeti 08xxxxxx2474 dibaca “raja”, 08xxxxxxx354 dibaca “esa”, 08xxxxxxx124 atau “ira”.
Urutan ketujuh, ada nomor cantik dengan pola tertentu. Contoh polanya ABAB, AABB, atau ABBA, kayak pantun gitu. Untuk contoh nomornya misalnya A: 5 dan B: 6, 08xxxxxx5656 untuk ABAB, 08xxxxxx5566 untuk AABB, dan 08xxxxxx5665 untuk ABBA. Nomor jenis ini menurut pengalaman saya menjadi nomor yang cukup terjangkau dibandingkan nomor yang lain.
Nah, itulah beberapa contoh jenis nomor cantik yang sering saya temui ketika masih aktif menyelam dunia per-nomor cantik-an. Sebetulnya masih ada variabel lain yang mempengaruhi sebuah nomor, misal digit nomor (semakin sedikit semakin mahal), usia nomor atau tingkat kejadulannya, kombinasi kategori pada suatu nomor, misal di satu nomor terdapat angka pengulangan dan ejaan seperti 08xx666x5758.
Alasan para pengguna membelinya pun beragam. Ada yang karena hobi, sekadar suka, atau juga karena menganggap nomor tersebut membawa hoki. Yah, kita kembalikan saja ke masing-masing orang, kan?
BACA JUGA 4 Langkah Mengecek Apakah Nomor Hape Teman Dibajak Apa Nggak atau tulisan Rezza Atthoriq lainnya.