Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Kalau Nggak Ada Manfaatnya, buat Apa Kampus Memaksakan KKN Online?

Yafi' Alfita oleh Yafi' Alfita
13 Juli 2021
A A
KKN online urgensi manfaat kampus mojok

KKN online urgensi manfaat kampus mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Saya bersama dengan seluruh mahasiswa semester tujuh se-Indonesia sedang dipusingkan oleh hal yang sama. Apalagi kalau bukan KKN online. Rasa-rasanya kami sedang berada di posisi yang serba salah. Kegiatan tersebut tak lebih dari formalitas belaka. KKN di masa kayak gini bukanlah hal yang penting. Mau diadakan dengan cara online kok aneh, tapi kalau nekat diadakan secara offline juga berarti kami tidak peka terhadap situasi dan kondisi di masyarakat. Ya, meski pemerintah ngakunya negara kita masih baik-baik saja, sih.

Edan, po, baik-baik aja.

Seperti yang kita ketahui, KKN atau kuliah kerja nyata itu dimaksudkan sebagai sarana pengabdian dari mahasiswa ke masyarakat. Umumnya, tempat pengabdian yang dipilih adalah desa-desa yang jauh dari perkotaan. Sebelum pandemi melanda, mahasiswa dituntut untuk terjun langsung di masyarakat, ikut tinggal dan bersama-sama menyelesaikan permasalahan atau kebutuhan yang ada di masyarakat desa tersebut.

Lalu, jika kini KKN diadakan secara daring, kira-kira pengalaman apa yang bisa kita dapat? Nggak usah jauh-jauh ke pengalaman dulu, deh. Kalau tidak ada pengalaman, ya setidaknya hikmah apa yang bisa kita dapat? Hmmm, susah juga dibayangkan.

Tapi, ada dua hal tentang kegiatan ini yang perlu kita perhatikan tentang KKN online ini.

Pertama, sarana merepotkan warga desa. Saya sempat mewawancarai salah satu teman dari kampus lain yang sudah lebih dulu melangsungkan KKN ketimbang kampus saya. Saat saya bertanya tentang program kerja yang ia miliki untuk melaksanakan KKN online ini, ia berkata masih bingung mau bikin program kerja apa. Lha coba dipikir, warga desa jelas lebih memilih bertani di sawah lah daripada ngikutin online meeting yang mboseni itu.

Mendengar jawaban dari teman saya, saya jadi berpikir: benar juga, ya. Memaksakan berinteraksi melalui platform online ke warga desa yang minim pengetahuan akan teknologi komunikasi tentu akan merepotkan bagi mereka. Mereka juga punya prioritas yang lebih penting dari sekadar mengikuti online meeting. Kami sebagai mahasiswa yang kuliah melalui online meeting saja masih merasakan ketidakefektifan dan kesulitan dalam memahami mata kuliah. Apalagi KKN daring yang melibatkan warga desa. KKN bukannya jadi sarana pengabdian, malah hanya jadi sarana merepotkan.

Kedua, KKN daring ini diadakan semata hanya agar mahasiswa lulus mata kuliah. Selemah-lemahnya hikmah yang bisa kita dapat melalui KKN online yang paling masuk akal adalah setidaknya kita bisa lulus mata kuliah KKN. Entah pelaksanaannya bagaimana, entah efektif atau tidaknya, entah bermanfaat atau tidaknya, yang penting jalani saja supaya bisa lulus. 

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal yang Cuma Ada di Kampus Indonesia, Kampus Turki Nggak Punya

Toh, kampus saja enggan membuka mata terhadap kondisi saat ini. Kuliah, kan, memang hanya biar punya gelar. Kalau istilah orang Jawa, “Nggo wangun-wangun.” Yang berarti buat pantas-pantas aja.

Padahal untuk sekarang, urgensi KKN itu hampir tidak ada. Seharusnya kampus bisa memberikan alternatif lain. Bisa dalam bentuk tugas, bikin penelitian, atau apa pun yang bisa dikerjakan dari rumah. Saya pikir waktu beberapa minggu yang biasanya dipergunakan untuk KKN bisa untuk mengerjakan penelitian atau tugas pengganti.

Menurut kesaksian saya yang baru saja diterjunkan untuk KKN, KKN ini hanya berfungsi untuk memenuhi ego kampus. Korbannya ya siapa lagi kalau bukan warga desa dan mahasiswa? Yang seharusnya kami mahasiswa mendapat skill bermasyarakat dari kehidupan warga desa, justru hanya bisa memberi materi-materi basa-basi untuk para warga. Pun sedikit kemungkinan bagi warga dapat memberi timbal balik untuk kami yang seharusnya mendapat bekal mengenai kehidupan di masyarakat. Lha wong mahasiswanya saja tidak terjun langsung ke masyarakat. 

Kampus seakan terlalu memaksakan kehendaknya sendiri. Apalagi penerjunan KKN kami dilaksanakan pada saat PPKM darurat. Bagi kami yang memilih KKN online, setidaknya masih harus mondar-mandir mencari lokasi yang mau menerima. Apalagi bagi yang memilih KKN offline. Meskipun KKN offline hanya bisa dilaksanakan di domisili masing-masing, tetap saja Covid-19 mengintai. Apa, sih, artinya lulus kuliah dan memiliki gelar jika harus membahayakan diri sendiri dan sekitar?

Pada akhirnya, mungkin banyak dari kita yang akan bertanya-tanya, lalu apa dong solusi untuk KKN di masa pandemi ini? Ya nggak tahu lah, kok tanya saya. Mikirin solusi kan memang bukan tugas saya. Kalau pemangku kebijakan mau minta saya untuk ikut memberi solusi, ya sini gajinya bagi dua sama saya! 

BACA JUGA KKN Daring yang Katanya Sebatas Fiksi dan Tidak Berguna untuk Mahasiswa dan tulisan Yafi’ Alfita lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 6 Oktober 2021 oleh

Tags: egohidup bermasyarakatKampuskkn onlinemanfaatpendidikan terminalwarga desa
Yafi' Alfita

Yafi' Alfita

Generasi muda Indonesia yang suka install-uninstall Tinder, nggak tahu karena apa.

ArtikelTerkait

Memilih Kuliah di Jurusan Seadanya yang Penting Kampus Negeri, Bisa Berujung pada Penyesalan Mojok.co

Memilih Kuliah di Jurusan Seadanya yang Penting Kampus Negeri, Bisa Berujung pada Penyesalan

22 Juni 2025
KKN daring MOJOK.CO

KKN Daring yang Katanya Sebatas Fiksi dan Tidak Berguna untuk Mahasiswa

6 Juli 2020
6 Kebohongan Dunia Perkuliahan, Sebaiknya Jangan Dipercaya Mojok.co

6 Kebohongan Dunia Perkuliahan, Sebaiknya Jangan Dipercaya

7 Januari 2024
mengerjakan skripsi kuliah sidang skripsi Kiat Merampungkan Skripsi dari Kisah Pewayangan Bambang Ekalaya MOJOK.CO

Mengerjakan Skripsi di Coffee Shop Itu 100 Persen Gaya-gayaan, Nol Persen Ngerjain Beneran

30 Mei 2021
Tolong Hadiahkan Saya Lowongan Kerja Saat Sidang Skripsi, Nggak Usah Bunga atau Selempang! terminal mojok

Tolong Hadiahkan Saya Lowongan Kerja Saat Sidang Skripsi, Jangan Bunga atau Selempang Nama!

3 Juli 2021
Menghadapi Dosen Killer: Bekal Menghadapi Bos dan Pekerjaan di Masa Depan

Menghadapi Dosen Killer: Bekal Menghadapi Bos dan Pekerjaan di Masa Depan

12 November 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.