Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Membela Harkat dan Martabat Gorengan yang Disinggung Lee Jae-Hong, Pelatih Fisik Timnas Indonesia

Yesaya Sihombing oleh Yesaya Sihombing
28 Mei 2021
A A
Membela Harkat dan Martabat Gorengan yang Disinggung Lee Jae-Hong, Pelatih Fisik Timnas Indonesia terminal mojok.co

Membela Harkat dan Martabat Gorengan yang Disinggung Lee Jae-Hong, Pelatih Fisik Timnas Indonesia terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Bila kita menyimak penjelasan Lee Jae-hong, pelatih fisik timnas sepak bola Indonesia di kanal PSSI TV, kita dapat menarik kesimpulan bahwa menurut Lee, seretnya prestasi timnas Indonesia dipengaruhi oleh setidaknya dua hal: disiplin dalam hidup sehari-hari dan mental dari si pemain.

Khusus perihal disiplin hidup sehari-hari, satu hal yang disoroti adalah pola makan dan pilihan menu yang dikonsumsi. Ada masalah dalam pilihan menu sehari-hari si pemain. Dan, satu kudapan yang dijadikan sebagai tersangka utama penyebab ketahanan fisik pemain menurun selama 90 menit adalah gorengan. Ya, gorengan.

Rasanya bukan kali ini saja tim kepelatihan timnas PSSI menjadikan gorengan sebagai tersangka. Pelatih utama timnas, Shin Tae-yong, sejak awal sudah mewanti-wanti para pemain untuk jauh-jauh dari gorengan.

Biang masalah dari penetapan gorengan sebagai tersangka adalah masalah minyak gorengnya. Ya, ditengarai, minyak yang digunakan para penjual gorengan di jalanan adalah minyak kiloan yang kualitasnya tidak sebaik minyak goreng bermerek. Atau lebih parah lagi jika menggunakan minyak jelantah. Ya kali mau pakai minyak zaitun.

Fyi, menurut publikasi Indonesia Oilseeds and Products Annual 2019, Indonesia merupakan konsumen minyak goreng terbesar di dunia. Jumlahnya bisa mencapai 13 juta ton atau setara 16,2 miliar liter pada 2019. Lalu, 3 miliar liter minyak jelantah terbuang setiap tahunnya di Indonesia yang jika dikonsumsi kembali, berdampak buruk bagi kesehatan.

Nama baik gorengan pada akhirnya dipertaruhkan. Dan mau tidak mau, saya harus tidak sepakat dengan analisis Lee Jae-hong. Saya harus membela harkat dan martabat gorengan.

Lha gimana, berbicara tentang gorengan, saya langsung teringat dengan nikmatnya tempe kemul atau gebleg Wonosobo. Apa jadinya hidup saya tanpa tempe kemul? Apa jadinya Wonosobo tanpa tempe kemul? Lebih luas lagi, apa jadinya Indonesia tanpa gorengan?

Orang-orang Korea itu harus paham bahwa gorengan bukan hanya perkara sehat atau tidak sehat, higienis atau tidak higienis, aman atau tidak aman dikonsumsi. Tidak sesederhana itu, Oppa.

Baca Juga:

3 Dosa Penjual Mendoan yang Bikin Warga Lokal Banyumas Marah

Buah Tidak Ditakdirkan Jadi Gorengan, Termasuk Pisang Goreng yang Katanya Camilan Terenak di Dunia

Apa alasan saya mengatakan demikian?

#1 Ganjel perut di masa sukar

Bagi Anda yang pernah merasakan momen dompet yang menipis di kos-kosan, gorengan dapat dijadikan ganjel perut yang dipercaya. Kudapan ini dapat menimbulkan sensasi kenyang yang tahan lama. Sebagai lauk bagi nasi angkringan pun, gorengan dapat diandalkan. Perbandingan 1 nasi bungkus dengan 1 gorengan sudah cukup mengenyangkan, bagi Anda yang tidak nggeragas.

Momen-momen macam itu pasti pernah dirasakan sebagian besar pemain timnas. Kebayang kan, jika di tengah pertandingan, para pemain yang sedang kelelahan dan menepi, diberi gorengan oleh tim kepelatihan. Sangat epic dan membuat para pemain bernostalgia sekaligus berefleksi tentang kerasnya hidup yang pernah mereka lewati.

#2 Alat pemersatu dalam silaturahmi

Momen kunjungan handai taulan, kongkow dengan teman sepermainan, atau kumpulan RT dapat terjadi kapan saja. Dan ketika momen itu tiba, gorengan hampir selalu menjadi surungan, eh, menu wajib yang disediakan oleh tuan rumah, selain kacang rebus.

Dapat dibayangkan betapa gayengnya momen team talk timnas Indonesia, jika Shin Tae-yong memberi arahannya sambil menggigit renyahnya gorengan. Sementara para pemain mendengarkan sambil minum kopi dengan posisi legerengan.

#3 Penggerak ekonomi rakyat

Ya, harus diakui bahwa bisnis gorengan telah menggerakkan ekonomi rumahan maupun skala kecil-menengah. Tidak hanya didominasi kalangan ibu-ibu, sekarang bapak-bapak maupun generasi muda banyak yang memilih untuk terjun dalam bisnis gorengan. Setidaknya, para produsen tempe, tahu, tepung, minyak goreng, maupun gerobak dorong, dapat terdampak dari menggeliatnya bisnis gorengan.

Jika saja timnas Indonesa lebih “ramah gorengan”, mereka akan dapat turut menggerakkan ekonomi bangsa ini. Bagaimana caranya? Tentunya dengan meng-endorse gorengan Indonesia di kostum yang mereka kenakan saat bertanding. Jadikanlah gorengan sebagai sponsor utama timnas.

Kebayang kan, gambar tempe kemul, atau mendoan, atau bakwan jagung, akan terpampang di kostum timnas. Pasti akan membuat lawan ketakutan sekaligus kelaparan.

Bukan tidak mungkin, suatu saat akan ada perseroan gorengan yang masuk ke pasar saham. Lantas, istilah saham gorengan yang sering disinggung Pak Lo Kheng Hong, dapat dimaknai secara harfiah. Investor asing akan lebih banyak mengucurkan dana di sektor makanan kecil Indonesia. Lapangan kerja pun akan semakin terbuka di masing-masing daerah. Kita tak perlu sampai WFH di Bali, seperti ajakan dari opung Luhut. Eh.

Tentunya, sekarang beban ada di pundak para pemain Indonesia. Buktikanlah pada Lee Jae-hong dan dunia bahwa mengonsumsi gorengan tak akan memengaruhi performa di lapangan.

Hidup gorengan! Hidup sepak bola Indonesia!

BACA JUGA Cech Turun Gunung dan Kiper Chelsea yang Makin Linglung dan tulisan Yesaya Sihombing lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 Mei 2021 oleh

Tags: gorenganKuliner TerminalPojok Tubir TerminalTimnas Indonesia
Yesaya Sihombing

Yesaya Sihombing

Pengamat segala hal.

ArtikelTerkait

Suporter PSS Sleman (Sumber: bcsxpss.com)

Berharap Tuah Magis Boaz Solossa di PSS Sleman

4 Juni 2022
menggelar hajatan di tengah pandemi mojok

3 Alasan Orang Nekat Menggelar Hajatan di Tengah Pandemi

2 Agustus 2021
Tidak Perlu Bangga JRX Mau Vaksin, Masalah Vaksin Nggak Cuma Covidiot terminal mojok.co

Tidak Perlu Bangga JRX Mau Vaksin, Masalah Vaksin Nggak Cuma Covidiot

16 Agustus 2021
Nggak Cuma Membosankan, Jadi Fans Timnas Indonesia Juga Melelahkan

Nggak Cuma Membosankan, Jadi Fans Timnas Indonesia Juga Melelahkan

7 Mei 2022
Fitur Close Friend Nggak Jamin Trusted Friend dan Cepu Konten yang Menyebalkan terminal mojok.co

Fitur Close Friend Nggak Jamin Trusted Friend dan Cepu Konten yang Menyebalkan

31 Juli 2021
Konsep Kosan Industrial Bukan Sekadar Pengin Irit dan Paksakan Ruangan yang Belum Jadi! terminal mojok.co

Konsep Kosan Industrial Bukan Sekadar Pengin Irit dan Paksakan Ruangan yang Belum Jadi!

10 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • ILUNI UI Gelar Penggalangan Dana untuk Sumatra lewat 100 Musisi Heal Sumatra Charity Concert
  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Eksan dan Perjuangan Menghidupkan Kembali Rojolele, Beras Legendaris dari Delanggu


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.