Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Banyak Masalah Dalam Hidup Kita Dimulai Dari Kalimat ‘Ah Cuma’

Reni Soengkunie oleh Reni Soengkunie
3 September 2019
A A
ah cuma

ah cuma

Share on FacebookShare on Twitter

“Ah cuma sekali ini nggak salat subuh.”

“Ah cuma 700 ribu ini cicilannya.”

“Ah cuma makan daging sepotong ini.”

“Ah cuma dekat ini gak perlu pakai helm.”

“Ah cuma sekali ini stalking medsos mantan kok!”

Sering mendengar kalimat-kamimat di atas? Atau malah jangan-jangan kita sendiri pelaku yang sering kali mengucapkan kata-kata seperti itu. Kelihatannya apa yang kita lakukan itu terlihat seperti hal-hal sepele ya, namun tanpa kita sadari dari hal yang bermula ‘Ah cuma’ ini pada akhirnya bisa menimbulkan begitu banyak masalah serius dalam hidup kita. Jika kita telaah lebih dalam lagi, semua masalah-masalah besar yang terjadi di hidup kita itu kadang dilatarbelakangi dari hal-hal kecil yang kerap kita sepelekan itu.

Awalnya mungkin kita cuma melewatkan salat subuh sekali, tapi tak menutup kemungkinan di lain hari kita akan mengulang hal serupa. Sekali, sekali, sekali, jadinya yah berkali-kali. Sehingga hal tersebut menjadi kebiasaan dan membuat kita jadi terbiasa untuk meninggalkan ibadah tanpa ada rasa penyesalan.

Mengambil cicilan kredit pun juga begitu. Mungkin awalnya kelihatan nominalnya sedikit dan masih terjangkau dengan gaji yang kita miliki. Kita cenderung menyepelekan hal tersebut dengan ungkapan ‘Ah cuma’. Iya kalau ambil kreditan atau utangan itu cuma satu item, bagaimana kalau ‘Ah cuma’ itu diucapkan untuk beberapa item kreditan? Utang yang tadinya nominalnya sedikit, gara-gara kita menyepelekan utang, jadinya utang kita menumpuk. Ujung-ujung yah kita puyeng sendiri mikirin, gimana bayar setorannya.

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

4 Perbedaan Ibadah di Masjid Indonesia dan Turki, Salah Satunya Pakai Sepatu ke Tempat Wudu

Mau sedikit atau banyak itu yang namanya utang yah tetap saja utang. Ingat kata Santiago Si nelayan tua dalam buku The Old Man and The Sea karya Ernest Hemingway, “..Kuusahakan untuk tidak pernah pinjam uang. Mula-mula kau hanya pinjam. Nantinya ngemis.” Banyakan kejadian orang yang suka menyepelekan utang, tahu-tahu tanah sama sawahnya ludes buat bayar utang. Utang atau cicilan yang kecil-kecil itu kadang yang justru luput dari perhitungan kita. Lagi lingkaran kecil…lingkaran kecill…jadinya yah lingkaran besar. Utang juga gitu. Utang sedikit..utang sedikit…jadinya yah banyaklah.

SEdangkan berbicara tentang pola makan atau pola hidup sehat, tak dapat dimungkiri kita juga kerap kali terlena oleh godaan dan sangat suka sekali menyepelekannya. Mungkin benar, kita hanya makan sepotong daging, namun efeknya yah gitu. Kolesterol naik, tekanan darah naik, kepala jadi nyut-nyutan, dan tangan kayak kesemutan semua. Syukur-syukur gara-gara daging itu gak perlu diopname di rumah sakit. Padahalkan ‘cuma’ sepotong daging ajakan?

Hal ini juga berlaku untuk semua hal bukan cuma daging doang. Tak jarangkan kita kerap sakit perut gara-gara suka menyepelekan makan sambal. Ada juga yang akhirnya sakit maag gara-gara melewatkan makan. ‘Ah cuma’ gak makan ini! Yah sudah, siap-siap saja kau dikoyak-koyak sakit maag! Sudah tahu punya riwayat sakit maag, tapi masih juga menyepelekan makan. Ya mau gimana lagi. Itu namanya cari sakit sendiri.

Kata ‘Ah cuma’ sepertinya juga suka sekali digunakan orang-orang untuk tidak memakai helm. Padahal mau dekat atau jauh, saat kita menggunakan kendaraan harusnya kita wajib menggunakan helm. Toh, kita menggunakan helm juga untuk diri sendiri bukan orang lain, apalagi untuk polisi. Kalau misal terjadi kecelakaan, helm tersebut juga yang bakalan melindungi kepala kita.

Gimana ya jelasinnya. Intinya mau dekat atau jauh, yang namanya kecelakaan itu tak pandang bulu. Memang semuanya itu sudah diatur melalui takdir, tapi kita sebagai manusia sudah seharusnya mengusahakan keselamatan untuk diri sendiri. Hal seperti itu bisa juga dikatakan sebagai bentuk syukur kita sehingga kita menjaga diri kita dari keadaan yang tidak dinginkan.

Awal mula hati remuk dan pikiran galau pun tak jarang hanya berawal dari ‘Ah cuma’. Iya, mungkin cuma memantau akun media social mantan, tapi bagaimana kalau ia lihat postingan doi sama pacar barunya? Tadinya yang cuma penasaran dengan kehidupan mantannya, lah jadi baper dan nangis berjillid-jilid jadinya. Ah cuma liat di depan rumah mantan doang kok! Gak tahunya sekalinya lewat kok ya ada tenda biru. Sudah deh sana nangis sambil nyanyi Tenda Biru bareng Desy Ratnasari.

Banyak juga kata ‘Ah cuma’ kita gunakan untuk mengecilkan diri kita sendiri. “Aku mana bisa sukses, aku ini ‘ah cuma ‘ serbuk sari yang bakalan kabur tertiup angin sebelum sempat bertemu putik.” Jadi gimana kita mau maju, jika di sejak dalam pikiran saja kita sudah dikuasai mental menyepelekan diri sendiri.

Jangan suka meremehkan hal kecil, karena semua hal besar itu tak datang tiba-tiba, semua di mulai dari hal-hal kecil. Oleh karenanya, mulai sekarang biasakan diri untuk tanggung jawab terhadap diri sendiri agar tidak menyebabkan masalah untuk diri sendiri, orang lain, lingkungan, atau bahkan negara.(*)

BACA JUGA Menjadikan Orang Hilang Sebagai Strategi Marketing: Kreativitas yang Kebablasan atau tulisan Reni Soengkunie lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 September 2019 oleh

Tags: ah cumaCurhatIbadahkreditKritik Sosial
Reni Soengkunie

Reni Soengkunie

Manusia yang suka mainan sama kucing, suka nonton video kucing, dan hobi ngobrol sama kucing. IG/Twitter: @renisoengkunie.

ArtikelTerkait

entah apa

Lagu Entah Apa yang Merasuki “Demokrasi” Kita dan Efek Suara Gagak

24 September 2019
tukang parkir

Saya Usul Supaya Profesi Tukang Parkir Jadi Pilihan Cita-Cita

11 Agustus 2019
dokter

Dokter, Pasien Butuh Senyum Bukan Cuma Resep Obat

24 Juni 2019
makhluk halus

Pledoi untuk Makhluk Halus yang Selalu Terpojokkan

16 Agustus 2019
soal finansial

Sudahkah Terbuka Soal Finansial dengan Pacar?

15 Oktober 2019
jurusan madesu, lulus kuliah

Sudah Lulus Kuliah, Kok Masih Harus Ikut Wisuda?

7 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.