Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Eksistensi MBK, si Bedak Lawas Pengganti Deodoran Terbaik Sepanjang Masa

Ayu Octavi Anjani oleh Ayu Octavi Anjani
28 Maret 2021
A A
bedak MBK pengganti deodoran terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Banyak produk tempo doeloe yang justru sekarang hits lagi. Saya pernah dengar kalau tren 90-an akan kembali merebak di masyarakat. Nah, sepertinya produk-produk seperti mainan, makanan, dan kosmetik sudah mulai hype lagi. Salah satunya adalah produk perawatan ketiak lawas, bedak MBK.

Suatu keharusan tiap manusia untuk menjaga tubuhnya. Apalagi aromanya. Duh, ini jadi hal sensitif yang biasanya jarang banget dibicarakan. Menjaga keharuman tubuh itu penting banget, lho. Coba bayangkan, aroma tubuh yang kurang sedap bisa sangat mengganggu aktivitas kita dan orang lain.

Biasanya hal ini diakali dengan menggunakan deodoran sehabis mandi. Deodoran punya fungsi yang cukup membantu menghilangkan aroma tubuh yang nggak sedap. Bagi sebagian orang, sih. Kenapa? Karena nggak semua orang cocok pakai deodoran. Jujur saja, saya pribadi nggak punya masalah aroma tubuh. Jadi, saya nggak khawatir banget ketika beraktivitas.

Meski begitu, saya masih sering pakai deodoran untuk berjaga-jaga. Selain itu, saya juga suka wanginya. Tapi, ada satu hal yang paling saya nggak suka ketika pakai deodoran, yakni sensasi lengket dan bikin kulit ketiak lecet memerah. Serius. Kapok juga akhirnya.

Sepertinya saya terlalu ketinggalan zaman deh sampai nggak tahu kalau ada yang namanya bedak MBK. Kata orang, bedak ini sakti untuk menghilangkan aroma tubuh yang menyengat. Katanya, bedak ini juga bisa menahan keringat. Saya melakukan riset kecil-kecilan lho dari orang-orang yang pakai bedak MBK, termasuk ibu saya sendiri. Hahaha.

Saya sempat bertanya pada beberapa orang: lebih baik pakai deodoran atau bedak MBK, dan kebanyakan dari mereka bilang kalau bedak MBK jauh lebih bagus ketimbang deodoran. Terlebih harganya sangat murah. Pertama kali saya beli bedak ini, harganya hanya Rp2 ribu per sachet. Isinya juga banyak dan tergolong hemat. Dipakai cukup seujung jari saja.

Zaman sekarang saja harganya semurah itu. Coba bayangkan berapa harga bedak MBK zaman dulu. Mungkin Rp100 bisa dapat dua sachet kali, ya? Keren~

Ternyata bedak MBK ini sudah populer sejak zaman dahulu. Hmmm, saya rasa dari era 90-an, deh. Maklum, saya masih kecil umur segitu, jadi belum paham soal bedak MBK. Hehehe. Lantaran penasaran dengan manfaat dari bedak ini, alhasil saya coba beli dan pakai. Jujur, bedak ini malah bikin saya nggak mau pakai deodoran lagi sampai sekarang.

Baca Juga:

Susu Tunggal, Susu yang Bikin Nostalgia Masa Kecil Warga Blitar

Bedak Marcks, Diam-diam Mampu Usir Bau Badan Kalahkan Deodoran

Setelah baca berbagai ulasan di internet dan kata ibu saya, bedak MBK memang benar-benar legenda dari masa ke masa. Bahkan ada yang sudah pakai bertahun-tahun karena memang sebagus itu. Hmmm, saya setuju banget. Pertama, wanginya enak banget. Kedua, bikin ketiak kering. Ketiga, meskipun kita berkeringat, nggak bau sama sekali. Keempat, nggak bikin noda di baju.

Bedak MBK ini sebenarnya ada dua varian. Kalau yang zaman dulu kemasannya warna putih dan sekarang warna silver. Keduanya masih dijual kok di pasaran. Menurut saya, bedak ini bagus sekali untuk menahan keringat dan aroma tubuh yang nggak sedap.

Saya nggak tahu pasti sih soalnya tubuh saya memang nggak mengeluarkan aroma nggak sedap meskipun nggak pakai deodoran. Namun, setelah pakai bedak MBK ini memang lebih wangi rasanya. Percaya atau nggak, meski saya berkeringat, tetap wangi. Serius!

Wah, ternyata walau sudah bertahun-tahun, bedak MBK ini masih laris banget sampai sekarang. Banyak anak muda yang pakai ini karena dirasa lebih manjur ketimbang deodoran. Padahal kalau dipikir-pikir pasti formula deodoran lebih modern dan sejatinya bisa lebih manjur mengatasi masalah pertubuhan ini, ya. Eh, nyatanya produk lawas malah lebih bagus.

Sayangnya, bedak MBK ini masih sulit ditemukan dengan kemasan yang lebih praktis. Sampai sekarang kemasannya berupa plastik mirip seperti kemasan Marimas. Hehehe. Memang agak ribet pakainya, tapi nggak masalah selama hasilnya memuaskan.

Sampai saat ini saya masih bertahan dengan bedak MBK ketimbang deodoran. Ibu saya juga setuju kalau bedak ini merupakan solusi masalah pertubuhan. Karena dulu Ibu langganan pakai bedak ini waktu masih muda.

Produk lawas ini memang awalnya sulit saya temukan di toko-toko dekat rumah. Tapi ternyata banyak sekali yang jual di online shop. Nah, jadilah saya stok untuk persedian beberapa bulan ke depan.

Sumber Gambar: YouTube Babang Abul

BACA JUGA 6 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Pakai Bedak dan tulisan Ayu Octavi Anjani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 Maret 2021 oleh

Tags: bedak MBKdeodorannostalgia
Ayu Octavi Anjani

Ayu Octavi Anjani

Mahasiswa akhir yang hobi makan dan nulis.

ArtikelTerkait

Susu Tunggal, Susu yang Bikin Nostalgia Masa Kecil Warga Blitar

Susu Tunggal, Susu yang Bikin Nostalgia Masa Kecil Warga Blitar

20 Januari 2024
kamus peribahasa

Let’s Confuse Kids Nowadays dengan RPUL, RPAL, dan Kamus Peribahasa

19 September 2019
Kamu yang Disapih Pakai Susu Murni Nasional, Saatnya Kamu Berfoya-foya dengan Susu Ini! terminal mojok.co

Kamu yang Disapih Pakai Susu Murni Nasional, Saatnya Berfoya-foya dengan Susu Ini Lagi!

13 April 2021
Toko Kelontong Bukan Tempat Penukaran Uang, Tolong Kesadarannya, Hyung warung kelontong mitra tokopedia grosir online terminal mojok.co

Nostalgia 6 Kebiasaan Masa Kecil Pas Disuruh ke Warung sama Ibu

8 April 2020
Menu Nikmat Warisan Zaman Pra-Rice Cooker: Kerak Nasi, Ikan Asin, Sambal Terasi mojok.co

Menu Nikmat Warisan Zaman Pra-Rice Cooker: Kerak Nasi, Ikan Asin, Sambal Terasi

23 Februari 2021
era kaset

Era Kaset: Era Dengan Pengalaman Terbaik Musisi dan Pendengarnya

29 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.