Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Memburu Koordinator Manusia Silver

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
26 Maret 2021
A A
melacak koordinator manusia silver pengemis Boneka Mampang hingga Manusia Silver: Bukti Bahwa Mengemis Itu Ada Seninya terminal mojok.co

melacak koordinator manusia silver pengemis Boneka Mampang hingga Manusia Silver: Bukti Bahwa Mengemis Itu Ada Seninya terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Kelap-kelip tubuh si manusia silver memantulkan cahaya matahari. Tubuhnya hanya tertutup dua benda: celana kolor dan cat. Berdiri diam sejenak dan berpose di zebra cross. Kemudian dia berjalan mengangsurkan tangan, berharap belas kasihan dari yang menunggu lampu merah.

Sedangkan dari dalam mobil, seseorang gelisah. Dalam benaknya ia berkonspirasi perihal aktor di balik manusia kebyar-kebyar tadi. Teori konspirasi yang bisa membuat Dan Brown tertawa malu ini dituangkan dalam Twitter. Akhirnya terjadi adu argumen antar warganet.

Kira-kira itu visualisasi saya perkara geger beberapa waktu silam. Jika ada kesamaan peristiwa, ya memang saya cocok-cocokkan. Sebenarnya nggak penting-penting banget sih, masih lebih penting urusan ghosting kok.

Meskipun tidak penting, tapi teori konspirasi ini menarik. Apa benar ada dalang di balik merebaknya manusia silver yang mengemis di jalanan. Apakah seperti KLB kemarin, ada aktor intelektual dari fenomena yang (katanya) meresahkan ini? Minimal meresahkan mas-mas yang bikin teori tadi.

Dalam kerangka pemikiran mas-mas konspiratif tadi, tidak mungkin manusia silver bisa bermunculan dengan masif di berbagai kota. Dari Surabaya, Jakarta, sampai Jogja yang katanya estetis itu, bermunculan para pengamen berwarna silver. Jangan-jangan ini kerja Illuminati untuk menguasai dunia!?

Sebenarnya saya bisa-bisa saja membuat twit serupa dan mendiskusikan ini bersama warganet lain. Tapi saya memilih jalan lain: tanya langsung pada manusia silver. Metode ini mungkin terdengar asing di telinga mas-mas konspiratif tadi. Tapi tidak masalah, mungkin mas tadi tidak seselo saya ini.

Teorinya sih mudah, tinggal say hello lalu ngobrol ngalor-ngidul. Prakteknya itu yang njelimet. Mau mulai menyapa saja sudah mendapat tatapan sinis. Menjawab juga semaunya. Mungkin penampilan saya terlalu reserse untuk mereka yang sering diburu Satpol PP. Maklum sih, perut mengembang ini memang memancarkan aura polisi senior.

Beruntung saya bisa bertemu manusia silver yang punya mata batin. Maksudnya tidak langsung memandang penampilan saya, tapi hati yang rapuh ini. Bermodalkan basa-basi nggatheli, “Sak rokokan sek, Mas,” saya berhasil ngobrol dengan salah seorang manusia silver.

Baca Juga:

Makam Sunan Drajat Lamongan, Wisata Religi yang Tergerus Sakralitasnya Gara-gara Banyak Pungutan dan Pengemis Nakal

Jalan Benteng Pancasila Mojokerto Tak Lagi Istimewa, Uang dan Nyawa Selalu Terancam Akibat Kejahatan Jalanan Tak Diselesaikan

Demi kenyamanan sang manusia silver, saya tidak akan membagikan lokasi serta identitas pribadi. Toh memang saya tidak tanya, “KTP ndi, Bosss?” Yang jelas, manusia silver ini mengenalkan diri sebagai Jampes. Untuk warga luar Jogja dan sekitar, tak perlu search arti kata jampes ya.

Mas Jampes sudah lama menggeluti dunia mengamen. “Pokoknya sudah lama, Mas, dari kecil,” ujarnya sembari menyulut rokok. Ngomong-ngomong, pembicaraan ini sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia ya. Yang jelas, mas Jampes bukan penduduk Jogja. Blio merantau bermodalkan nyetrit alias menumpang truk dari salah satu kota kecil di Jawa Tengah.

“Dulu cuma bareng teman, omonge nang Jogja kuwi laris (katanya di Jogja laris buat ngamen),” ujar Mas Jampes sembari menunjuk teman lain yang juga manusia silver. Teman yang satunya terlihat kurang bersahabat, jadi saya juga sedikit jaga jarak. Obrolan sempat terhenti karena Mas Jampes ingin ngamen lagi. Saya mencoba membujuk blio dengan sekotak rokok yang baru tersulut dua batang. Tapi apa lacur, Mas Jampes memilih menjemput rezeki.

Setelah ngamen sebentar, Mas Jampes bersedia ngobrol lagi. Saya tanya kenapa kok mau jadi manusia silver. “Kemarin dikasih tahu teman kalau model seperti ini (manusia silver) itu baru laris. Jadi saya dan (nama salah satu temannya) coba ikut-ikutan,” ujarnya. Mas Jampes sebenarnya ingin mencoba mengamen menggunakan kostum boneka. Sayang sekali, terhalang dana dan malah menyahut, “Berani bayarin po, Mas?”

Setelah Mas Jampes kembali ngamen beberapa kali, saya mencoba nembak ke pertanyaan utama. “Ngamen seperti ini ada pimpinannya ya?” tanya saya dengan sok polos. Mas Jampes hanya menjawab tidak, tapi temannya menjawab dengan sedikit kasar. Intinya, jangan apa-apa dianggap ada pimpinannya.

Sepertinya saya sudah tidak diterima mereka, jadi saya undur diri. Saya berpikir, jangan-jangan mereka menyembunyikan identitas si dalang. Bisa jadi saya sedang diamati pemimpin besar manusia silver saat ngobrol tadi. Atau mungkin saya sudah ditandai oleh sindikat mereka. Edyan, udah kayak Robert Langdon aja.

Tapi saya teringat ending dari setiap novel konspiratif karya Mas Brown tadi. Jawaban dari setiap teori konspirasi sebenarnya sepele. Hanya saja kita sering membesar-besarkan teori konspirasi ini.

Tapi apa jawabannya? Mosok tidak ada koordinator manusia silver? Pasti ada penggeraknya. Pikiran berkecamuk ini membuat saya makin pusing. Terpaksa saya beli rokok tadi karena rokok sebelumnya sudah saya tinggalkan untuk Mas Jampes. Mau bilang rugi, yo ga juga sih.

Saat mau membayar rokok, saya membuka dompet. Dhyar saya belum ambil uang lagi. Uang tunai di dompet saya seperti DP rumah murah Anies Baswedan: nol rupiah! Tapi, situasi memalukan adalah jawaban yang datang dari langit! Saya sudah tahu koordinator manusia silver. Minimal koordinator Mas Jampes tadi.

Koordinator itu yang membuat Mas Jampes rela panas-panasan menjadi manusia silver. Koordinator yang sama juga membuat saya rela menolak rebahan dan bekerja. Koordinator itu bukan orang, tapi realita bahwa: kami tidak punya uang!

BACA JUGA Perut yang Lapar Lebih Berbahaya daripada Kebangkitan Komunisme dan tulisan Prabu Yudianto lainnya. 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 26 Maret 2021 oleh

Tags: manusia silverPengamenpengemis
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Coba Kasih Tahu, Kenapa Ngasih Imbalan ke Pengamen Itu Nggak Wajib?

Coba Kasih Tahu, Kenapa Ngasih Imbalan ke Pengamen Itu Nggak Wajib?

5 Maret 2020
Mengenal Kultur Jaker, para Pengamen Klimis yang Memuliakan Pekerjaannya terminal mojok.co

Mengenal Kultur Jaker, para Pengamen Klimis yang Memuliakan Pekerjaannya

24 Desember 2020
Jalan Benteng Pancasila Mojokerto, Jalan Sepanjang 2 Kilometer Pusat Kebahagiaan Warga Mojok.co

Jalan Benteng Pancasila Mojokerto Tak Lagi Istimewa, Uang dan Nyawa Selalu Terancam Akibat Kejahatan Jalanan Tak Diselesaikan

16 September 2024
Berlagak Tuli dan Benci Pengamen di Tongkrongan Adalah Budaya Bajingan para Tukang Nongkrong terminal mojok.co

Berlagak Tuli dan Benci Pengamen di Tongkrongan Adalah Budaya Bajingan para Tukang Nongkrong

25 September 2021
3 Pekerjaan Gaji Tinggi yang Nggak Butuh Skill Dewa dan Nggak Butuh Pengalaman 25 Tahun Kerja

3 Pekerjaan Gaji Tinggi yang Nggak Butuh Skill Dewa dan Nggak Butuh Pengalaman 25 Tahun Kerja

26 November 2023
melacak koordinator manusia silver pengemis Boneka Mampang hingga Manusia Silver: Bukti Bahwa Mengemis Itu Ada Seninya terminal mojok.co

Boneka Mampang hingga Manusia Silver: Bukti Bahwa Mengemis Itu Ada Seninya

11 November 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.