Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Orang Melamar Kerja dan Nggak Keterima kok Dibilang ‘Belum Rezeki’? Katakan Saja Alasan Logisnya!

Raden Muhammad Wisnu oleh Raden Muhammad Wisnu
12 Maret 2021
A A
Glorifikasi Melamar Kerja Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Saya adalah satu dari puluhan juta orang di dunia ini yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19. Kontrak kerja saya tidak diperpanjang karena, meskipun bekerja di rumah sakit, boro-boro rumah sakit diuntungkan saat pandemi, yang ada merugi karena penurunan jumlah pasien, banyak operasi yang dibatalkan, biaya operasional ruang isolasi yang mahal, serta pihak BPJS, asuransi swasta, dan juga pemerintah yang masih menunggak banyak sekali biaya pada pihak rumah sakit yang belum juga dibayarkan jauh sebelum adanya pandemi.

Hingga saat ini, sudah 6 bulan lebih saya menganggur, berusaha mencari uang dari honor tulisan di Terminal Mojok maupun melakukan pekerjaan sambilan lainnya. Sudah lebih dari 20 wawancara kerja yang saya lakukan, baik wawancara kerja tatap muka, maupun wawancara kerja secara daring. Bahkan saya amati iklan lowongan kerja di internet pun jauh berkurang dari sebelum pandemi. Apalagi jumlah wawancara kerja yang saya ikuti juga sangat jauh berkurang. Pandemi ini benar-benar bikin susah kita semua, terutama yang hendak melamar kerja seperti saya.

Beberapa waktu yang lalu, saya berkesempatan nongkrong dengan teman yang sudah saya kenal lebih dari lima tahun saat kuliah. Kedua teman saya ini kuliah di jurusan Psikologi dan menjadi HRD di salah satu BUMN dan start-up teknologi. Saya berusaha menjelaskan apa yang saya keluhkan dalam dunia kerja ini, terutama saat pandemi.

Mereka memberikan petuah kepada saya bahwa ini belum rezeki saya dan saya harus terus bersemangat melamar kerja.

Tentu saja hal tersebut berbeda dari ekspektasi saya. Sebagai lulusan Psikologi dan bekerja sebagai HRD, harusnya mereka tidak seperti orang awam yang berkata bahwa: “ini belum rezeki kamu” dalam melamar kerja, dong?

Sebagai HRD, seharusnya mereka memberikan sebuah alasan yang logis dan sistematis, seperti ekonomi sedang memasuki masa resesi karena pandemi global sehingga banyak lapangan pekerjaan yang tutup, bahkan perusahaan besar sekalipun kesulitan. Atau mengatakan hal jujur pada saya seperti skill yang saya miliki terlalu umum dan tidak spesial sehingga kalah bersaing dari orang lain. Maupun mengatakan bahwa saya tidak cukup good looking saat wawancara kerja sehingga first impression-nya kurang, atau saya salah menjawab saat wawancara kerja seperti meminta gaji yang terlalu tinggi, maupun menyinggung perasaan orang yang mewawancarai saya.

Setelah mengatakan “belum rezeki”, kedua teman saya malah memberikan petuah lainnya bahwa kita harus selalu bersabar, dan terutama banyak memberi kepada orang tua agar diberkahi Tuhan dengan diberikan pekerjaan yang berpenghasilan besar karena kita berbakti kepada orang tua.

Saya setuju bahwa berbakti kepada orang tua adalah perbuatan mulia, tapi rasanya pernyataan semacam “belum rezeki” terlalu diglorifikasi. Jika benar bahwa dengan berbakti kepada orang tua menjadikan semua praktisinya jadi orang kaya, lalu kenapa orang-orang di Afrika dan negara miskin lainnya seperti Somalia masih tetap miskin? Padahal saya sih yakin bahwa mereka juga berbakti kepada orang tua mereka.

Baca Juga:

Batas Usia Melamar Kerja di Indonesia Nggak Adil. Usia 30 Tahun Nggak Boleh Kerja Gitu?

4 Contoh Pertanyaan Cerdas yang HRD Tidak Ingin Kamu Tanyakan Balik Saat Interview Kerja

Tidak bisakah kita menyudahi glorifikasi bahwa segala sesuatunya “belum rezeki kamu” ketika ditolak kerja maupun ditolak masuk kampus yang kita inginkan?

Alih-alih glorifikasi seperti itu, mengapa kita tidak menggunakan kalimat yang menjelaskan penolakan kita tersebut secara logis dan sistematis seperti, “Ekonomi memang sedang surut sehingga lapangan kerja sempit”, “Tingkatkan skill, karena sarjana dengan kemampuan seperti kamu itu jumlahnya terlalu banyak sehingga kalah bersaing”, “Kamu meminta gaji terlalu tinggi sehingga perusahaan tidak bisa membayarnya”, atau, “Saat wawancara, kamu memakai kemeja putih yang ada tumpahan bumbu nasi padang sehingga first impression kamu jadi jelek, jadinya mereka pilih orang lain, deh.”

Tidak bisakah kita menyudahi glorifikasi bahwa segala sesuatunya “belum rezeki kamu” yang abstrak, dan mulai menggunakan penjelasan yang logis, ilmiah, dan sistematis?

BACA JUGA Sebetulnya Seberapa Penting sih IPK dalam Melamar Pekerjaan? dan tulisan Raden Muhammad Wisnu lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 12 Maret 2021 oleh

Tags: glorifikasimelamar kerja
Raden Muhammad Wisnu

Raden Muhammad Wisnu

Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana. Akun ini dikelola oleh beberapa admin. Silakan follow akun Twitternya di @wisnu93 dan akun Instagramnya di @Rwisnu93

ArtikelTerkait

Batas Usia Melamar Kerja di Indonesia Nggak Adil. Usia 30 Tahun Nggak Boleh Kerja Gitu?

Batas Usia Melamar Kerja di Indonesia Nggak Adil. Usia 30 Tahun Nggak Boleh Kerja Gitu?

14 Juli 2024
5 Rekomendasi Situs Buat CV Gratis yang Bikin HRD Auto Ngelirik. Job Seeker Wajib Tahu!

5 Rekomendasi Situs Buat CV Gratis yang Bikin HRD Auto Ngelirik. Job Seeker Wajib Tahu!

31 Desember 2023
Mas Kaesang, Jangankan Etika Ngirim Email, Bilang "Tolong" dan "Terima Kasih" Saja Kita Sering Kelupaan

Mas Kaesang, Jangankan Etika Ngirim Email, Bilang “Tolong” dan “Terima Kasih” Saja Kita Sering Kelupaan

19 Februari 2020
Syarat Lowongan Kerja Harus Single Itu Diskriminatif (Unsplash)

Syarat Lowongan Kerja Harus Berstatus Single Sangat Diskriminatif dan Primitif. Harus Segera Dimusnahkan!

1 Januari 2024
4 Contoh Pertanyaan Cerdas yang HRD Tidak Ingin Kamu Tanyakan Balik Saat Interview Kerja

4 Contoh Pertanyaan Cerdas yang HRD Tidak Ingin Kamu Tanyakan Balik Saat Interview Kerja

9 Januari 2024
3 Jenis Background Check yang Perlu Diketahui Para Kandidat Saat Melamar Pekerjaan terminal mojok

3 Jenis Background Check yang Perlu Diketahui Para Kandidat Saat Melamar Pekerjaan

1 Mei 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.