Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Selamat Jalan Jalaluddin Rakhmat, Pahlawan Ilmu Komunikasi Indonesia

Raden Muhammad Wisnu oleh Raden Muhammad Wisnu
19 Februari 2021
A A
jalauddin rakhmat terminal mojok

jalauddin rakhmat terminal mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Sebelum memulai tulisan ini, saya ingin mengucapkan turut berduka cita atas wafatnya Jalaluddin Rakhmat, pakar ilmu komunikasi Indonesia yang wafat pada Senin 15 Februari 2021, menyusul Almarhumah istrinya yang telah berpulang empat hari sebelumnya. Beliau adalah akademisi sekaligus cendekiawan Muslim dan pakar ilmu komunikasi yang sangat berjasa bagi seluruh sarjana ilmu komunikasi Indonesia. Mudah-mudahan beliau ditempatkan di sisi-Nya.

Ada hal yang tidak saya sukai ketika beliau wafat, yakni kolom media sosial yang saya lihat diisi dengan hujatan dan kata-kata yang tidak pantas yang intinya mensyukuri kepergian beliau. Alasannya, beliau dipercaya sebagai tokoh utama penyebaran aliran Syiah di Indonesia yang dianggap sesat oleh umat Muslim.

Namun, saya tidak akan membahas apakah beliau benar-benar Syiah atau tidak, bukan kompetensi saya untuk membicarakan sesuatu yang bukan keahlian saya. Bagi sarjana ilmu komunikasi seperti saya, siapa sih yang tidak mengenal Jalaluddin Rakhmat? Buku-buku karya beliau telah menjadikan saya seorang sarjana ilmu komunikasi. Bahkan saya memperoleh nilai A dalam mata kuliah pengantar ilmu komunikasi dan mata kuliah psikologi komunikasi karena membaca dan membuat sejumlah presentasi berdasarkan buku yang beliau tulis.

Tidak hanya itu, buku-buku seperti metode penelitian komunikasi, retorika komunikasi, dan puluhan buku ilmu komunikasi yang beliau tulis juga mengantarkan saya lulus dalam mata kuliah ilmu komunikasi yang saya jalankan. Secara langsung, buku-buku tersebut sangat membantu dalam penulisan skripsi saya karena banyak teori yang saya kutip dari sana.

Dan saya yakin, ribuan sarjana ilmu komunikasi di Indonesia pun sangat terbantu karena karya-karya beliau semasa hidupnya. Termasuk para dosen saya di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung yang juga menggunakan buku-buku beliau puluhan tahun yang lalu ketika mengerjakan skripsi jauh sebelum saya yang juga sama-sama menggunakan buku-buku beliau sebagai referensinya.

Ada satu  cerita unik ketika saya sedang mengerjakan skripsi saya sekitar empat tahun yang lalu di perpustakaan. Saya update Instagram Story saya di perpustakaan lengkap dengan laptop dan buku-buku beliau, dan salah satu teman saya berkata, “Awas, Jalaluddin Rakhmat itu Syiah, jangan baca buku-bukunya”. Lah, sejak kapan buku itu berbahaya untuk dibaca? Lagipula yang saya baca bukanlah tentang Syiahnya, tapi tentang keilmuan ilmu komunikasinya! Saya ingin mendebat teman saya tersebut tapi karena sedang fokus mengerjakan skripsi, saya urungkan niat saya tersebut.

Saya sendiri tidak pernah berkesempatan bertemu langsung dengan beliau semasa hidupnya, hanya membaca sejumlah bukunya saja, dan juga sejumlah videonya di YouTube terkait pembahasan agama maupun fenomena sosial lainnya sesuai kapasitas beliau sebagai pakar ilmu komunikasi terkemuka di Indonesia.

Secara langsung, Jalaluddin Rakhmat adalah guru dari dosen-dosen saya di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung. Jalaluddin Rakhmat sempat mengajari para dosen saya ilmu komunikasi beliau ketika para dosen saya tersebut berkuliah di Universitas Padjajaran, sehingga bisa saya sebut bahwa Jalaluddin Rakhmat adalah guru dari guru-guru saya. Sejumlah dosen saya pun memberikan penghormatan kepada beliau dengan mengenang pribadi beliau dan juga karya-karya beliau dalam ilmu komunikasi dalam laman media sosialnya.

Baca Juga:

Obituari Mat Solar: Menyebar Tawa dari Bajaj Bajuri sampai Tukang Bubur Naik Haji

Obituari Kang Gobang Preman Pensiun, Pria Sejati yang Menebus Dosa dengan Menapaki Jalan yang Begitu Sunyi

Ketika laman berita online dipenuhi oleh komentar negatif yang mensyukuri kepergian beliau, saya hanya bisa berkata-kata kasar dalam hati. Terlepas dari keyakinan yang beliau yakini sebagai kebenaran, saya pikir beliau sangat berjasa meluluskan ribuan sarjana, magister, doktor, dan profesor ilmu komunikasi di Indonesia dengan karya-karyanya.

Saya lihat pun sejumlah ulama terkemuka Indonesia pun menyampaikan ucapan duka dan doa mendalam kepada beliau ketika beliau berpulang, meskipun kolom komentarnya lagi-lagi diisi oleh umpatan kebencian kepada beliau.

Kita mungkin boleh tidak sependapat kepada sikap dan pemikiran seseorang, tapi ketika orang tersebut sudah tiada, mengapa kita tidak bisa memaafkan dan mendoakannya? Bahkan, dari apa yang saya tahu, Nabi Muhammad SAW saja ketika ada rombongan pelayat yang membawa jenazah umat Yahudi yang wafat saja, beliau ikut berdiri untuk menghormati jenazah tersebut atas nama kemanusiaan meskipun jenazah tersebut adalah umat Yahudi yang berbeda akidah dengan beliau.

Terakhir, selamat jalan Kang Jalal (sapaan akrab Jalaluddin Rakhmat), terima kasih atas karya-karyamu yang akan terus abadi kepada kami yang mendalami ilmu komunikasi.

Sumber gambar: Akun Twitter @Safari_Tabaika

BACA JUGA In Memoriam Ica Naga: Mengenang Kang Pipit, Mengenang Kebahagiaan dan tulisan Raden Muhammad Wisnu lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 19 Februari 2021 oleh

Tags: jalaluddin rakhmatobituari
Raden Muhammad Wisnu

Raden Muhammad Wisnu

Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana. Akun ini dikelola oleh beberapa admin. Silakan follow akun Twitternya di @wisnu93 dan akun Instagramnya di @Rwisnu93

ArtikelTerkait

obituari pak panut mojok

Obituari Pak Panut dan Bagaimana Beliau Menyelamatkan Perut yang Lapar

20 Juli 2021
obituari penyair umbu landu paranggi oleh sigit susanto terminal mojok.co

Umbu Landu Paranggi Berjaket Tentara dan Ia Memakai Pet ala Che Guevara

10 April 2021
Obituari Prie GS dan Kenangan akan Impian Masa Kecil  terminal mojok.co

Obituari Prie GS dan Kenangan akan Impian Masa Kecil 

16 Februari 2021
Obituari Mat Solar: Menyebar Tawa dari Bajaj Bajuri sampai Tukang Bubur Naik Haji

Obituari Mat Solar: Menyebar Tawa dari Bajaj Bajuri sampai Tukang Bubur Naik Haji

18 Maret 2025
Mengenang Artidjo Alkostar yang Sebetulnya Biasa-biasa Saja mojok.co/terminal

Mengenang Artidjo Alkostar yang Sebetulnya Biasa-biasa Saja

5 Maret 2021
Selamat Jalan Lord Rangga, Manusia Paling Konsisten di Indonesia

Selamat Jalan Lord Rangga, Manusia Paling Konsisten di Indonesia

8 Desember 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.