Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Dampak yang Muncul Akibat Tren Kafe Tengah Sawah

Azifa Unaisi Syaharani Azzahra oleh Azifa Unaisi Syaharani Azzahra
17 Februari 2021
A A
agribisnis menthek kafe tengah sawah KKN wabah corona pemandangan pagi sawah mojok

KKN wabah corona pemandangan pagi sawah mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Belakangan ini, ngopi di kafe tengah sawah menjadi sesuatu yang Instagramable di kalangan anak muda maupun orang dewasa. Harga yang dipatok untuk secangkir kopi di kafe setara dengan lima cangkir kopi di warung pinggir sawah yang sering digunakan untuk tempat istirahat para pak tani. Panorama yang sama dengan minuman yang sama pula, memiliki tingkat harga yang berlipat ganda.

Menikmati kopi sambil mengisap rokok dengan terpaan angin semilir disertai pemandangan sawah yang hijau memberikan sensasi rileks tersendiri bagi pikiran yang ditekan oleh kenyataan. Tak heran jika banyak pengusaha mendirikan kafe tengah sawah, karena orang-orang sekarang banyak yang tertekan dengan keadaan.

Ngopi di tengah sawah dengan menyantap beberapa jenis gorengan telah menjadi budaya para petani sejak zaman dahulu. Hal tersebut dilakukan di waktu istirahat untuk merilekskan badan sejenak. Menjadi sebuah perpaduan yang menarik ketika budaya lokal dipadukan dengan kopi hits kekinian. Tidak hanya memberikan efek rileks di pikiran, tapi juga mengenalkan pada kearifan lokal Indonesia.

Sawah sebagai pemandangan alam yang paling aksesibel di setiap wilayah, khususnya dataran rendah

Banyaknya orang yang senang melihat pemandangan alam, seperti gunung dan lautan mendorong munculnya ide untuk mendirikan kafe di lingkungan persawahan. Pemandangan yang hijau menjadi alternatif pilihan bagi mereka yang ingin menikmati pemandangan alam namun tidak dapat pergi ke pegunungan dengan waktu yang singkat.

Udara semilir, padi-padi yang hijau, terhindar dari pemandangan gedung-gedung tinggi yang identik dengan kesibukan kota metropolitan menjadikan sawah sebagai pilihan untuk menenangkan diri, terlebih jarak yang ditempuh tidak terlalu jauh dan akses jalan yang mudah, tidak naik turun dan tidak terjal.

Tak jarang orang berfoto saat meminum kopi dengan background sawah yang hijau. Menunjukkan bahwa pemandangan yang indah tak hanya dapat dinikmati di pegunungan atau pantai.

Tapi, ada masalah baru yang muncul.

Pembangunan kafe di sawah mendukung pengurangan luas lahan pertanian produktif

Pembangunan kafe tengah sawah dilaksanakan di atas lahan pertanian yang produktif. Lahan pertanian produktif seharusnya tetap dijaga kelestariannya, karena masih dapat menghasilkan tanaman pangan yang dibutuhkan manusia sebagai sumber energi setiap hari. Pembangunan kafe-kafe di lahan sawah turut berkontribusi dalam pengurangan luas lahan pertanian produktif di Indonesia.

Baca Juga:

3 Barang dan Jasa yang Tidak Saya Sangka Dijual di Instagram, Salah Satunya Jasa Detektif Kasus Perselingkuhan

Wajar Ada Orang yang Mau Keluar Duit Ratusan Juta demi Masuk Polisi, karena Polisi Amat Dihormati di Lingkungan, Tak Peduli Pangkatnya Apa

Dilansir dari penelitian yang dilakukan oleh Mas Andhika Wisnu, di salah satu dusun di Kabupaten Malang, sepanjang 2019 telah dilakukan pembangunan delapan kafe baru yang didirikan di atas lahan pertanian produktif. Pembangunan usaha kafe tersebut mengakibatkan terjadinya penyusutan lahan hingga 0,2492 ha. Data tersebut baru menunjukkan untuk satu daerah saja, belum data nasional.

Alih fungsi lahan pertanian produktif menjadi kafe berdampak pada berkurangnya produksi hasil pertanian karena lahan pertanian yang semakin menyempit. Selain itu, pembangunan kafe di tengah sawah berpotensi untuk mencemari ekosistem sawah, akibat sampah yang dihasilkan. Apalagi jika pengunjungnya tipe orang yang membuang puntung rokok sembarangan. Daerah resapan air juga turut berkurang akibat pembangunan bangunan fisik kafe.

Tidak menutup kemungkinan pula, pembangunan kafe di tengah sawah mengganggu akses petani lain yang sawahnya tidak ikut dibangun kafe. Alias nyusahne tonggone.

Mengkaji alasan petani melepaskan sawah untuk dibangun kafe

Sawah menjadi sumber penghasilan utama bagi para petani. Tidak mudah untuk melepaskan sumber pendapatan yang disayang sedari dulu untuk dialihfungsikan. Bisa dikatakan alih fungsi sawah menjadi kafe merupakan suatu tindakan keluar dari zona nyaman yang dilakukan oleh para petani. Dari lahan yang menyediakan bahan mentah, menjadi lahan yang menyediakan makanan siap saji.

Pengolahan sawah yang membutuhkan tenaga ekstra dan ketidakpastian hasil panen yang bergantung pada kondisi alam, mendorong petani untuk berpikir ke arah yang lain, yakni membangun kafe di lahan sawah miliknya. Entah dengan menyewakan ke pengusaha ataupun membangunnya dengan usaha sendiri.

Tak jarang juga, sawah ditawar oleh pengusaha dengan harga yang berkali-kali lipat dari keuntungan panen dalam rangka memikat hati para petani untuk mau menjual sawahnya.

Tren kafe aesthetic yang menyatu dengan alam, meyakinkan para petani maupun pengusaha untuk melakukan alih fungsi lahan sawah menjadi kafe. Kafe yang dibangun di tengah sawah hampir tidak pernah sepi pengunjung.

Dampak ekonomi yang dihasilkan oleh pembangunan kafe di kawasan persawahan bernilai positif, karena dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan pendapatan individu.

Dampak ekonomi dan lingkungan selalu berdampingan. Pengusaha dan petani—yang mengalihfungsikan lahan—merasa senang dengan keuntungan finansial yang didapatkan, begitu pula dengan pengunjung yang merasa puas akan ketenangan yang dirasakan ketika menikmati kopi di tengah sawah.

Namun, lagi-lagi lingkungan dikalahkan, pembangunan kafe tengah sawah sedikit demi sedikit berkontribusi dalam pengurangan lahan pertanian produktif dan mengurangi daerah resapan air.

BACA JUGA Dear Owner Kafe Besar, Tabung Gas 3 Kg Itu untuk Rumah Tangga dan Usaha Mikro Aja!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 Februari 2021 oleh

Tags: instagramkafe tengah sawahLingkungan
Azifa Unaisi Syaharani Azzahra

Azifa Unaisi Syaharani Azzahra

Mahasiswa haha hihi yang masih bingung lulus mau kerja apa.

ArtikelTerkait

deli serdang bandara kediri bandara adi soemarmo boyolali mojok

Dilema Proyek Bandara Kediri: Ekonomi Lancar, tapi Lingkungan Jadi Ambyar

10 Juni 2021
Flipside Instagram, Fitur Terbaik untuk Memutuskan Tali Silaturahmi (Unsplash)

Flipside Instagram, Fitur Terbaru dan Paling Halus untuk Memutuskan Tali Silaturahmi

28 Januari 2024

Pentingnya Notifikasi Screenshot Instastory biar Tau Cepu dalam Pertemananmu

14 September 2021
Kasta Media Sosial Itu Semu, Berhenti Berdebat Soal Siapa yang Paling Asyik terminal mojok.co TikTok alay Twitter darkjokes

Facebook dan 3 Stigma yang Dilekatkan kepada Anak Muda yang Masih Menggunakannya

30 Juni 2020
konten receh

Nggak Bisa Ya Nikmatin Konten Receh IG Tanpa Nyebut Itu Settingan?

2 Maret 2020
Unggah Foto di Medsos, Wajah Nggak Usah Ditutupi Pakai Stiker, dong!

Alasan Krusial Para Manusia Low Profile yang Menonaktifkan Kolom Komentar di Akun Instagram

5 November 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.