Dari penuturan Andika Kangen Band, Juminten tiap malam main ke Las Vegas. Satu hal menjadi jelas, yaitu Juminten bukan berasal dari keluarga dengan ekonomi sesak napas. Ya kali main ke Las Vegas cuma plonga plongo nggak ikutan judi, apa serunya? Judi lah, perkara itu ditentang Haji Rhoma Irama, wis kui urusan mburi.
Bentar, bentar. Anda tahu Juminten yang saya maksud, tidak? Kalau tidak, silakan dengarkan lagu ini dulu.
Berangkat dari fakta itu, saya jadi gusar. Masa iya anak kuliahan yang merantau bisa tiap malam ke Las Vegas? Berapa duit bulanan Juminten dari orang tuanya? Urusan kok mau-maunya Juminten bolak-balik Washington – Las Vegas, ngko bahas keri, sik.
Lantaran kegundahan hati, saya memutuskan bertanya kepada penyanyinya langsung yakni Andika Mahesa Kangen Band via DM Instagram. Sayangnya karena sibuk, Bang Andika nggak balas DM saya.
Ya iyalah nggak dibales, masa seselo itu Andika mau ngeladenin saya. Makanya, jawaban tersebut tidak datang dari observasi singkat tapi akurat berikut ini.
Kita mulai dari pola makan Juminten. Sebagai orang yang tiap malam main ke Las Vegas, nggak mungkin dong doi makannya sehari sekali macam mahasiswa perantauan yang selalu bimbang duit Rp20 ribu mau buat makan atau buat bensin. Juminten sudah pasti makan tiga kali sehari, pun juga nggak mungkin menunya nasi telur orak-arik ala Burjo Borneo di Seturan. Selain karena Burjo Borneo nggak buka cabang di Washington, Juminten sang anak konglomerat pasti doyannya makanan mewah, dong.
Juminten kalau ke supermarket dan lihat Indomie, bakal ketawa dia. Kok bisa-bisanya ada manusia yang mempertahankan hidup di akhir bulan dengan produk begituan. Minimal makan dari gerai cepat saji, deh. Mari tengok harga makanan cepat saji di area Washington.
Melansir Hikersbay, harga makanan cepat saji kombo macem McMeal di McD atau Burger King itu Rp112.000. Dikali tiga, berarti sehari Juminten menghabiskan Rp336.000, pun kalau dia emang mau makan makanan cepat saji terus. Masa dia nggak kepingin nyobain resto-resto bergengsi? Orang sekelas Juminten pasti nggak hanya sekali dua kali makan di resto mewah dalam satu minggunya.
Itu baru uang makan sehari-hari, belum makan hedon, party bareng geng kampus, atau shopping-shopping manja. Jumlahnya bisa lebih ndlewer-ndlewer lagi.
Belum lagi kuota internet. Selain sudah pasti tinggal di apartemen elite yang ada fasilitas WiFi-nya, kuota internet Juminten juga pasti selalu full mentok dan nggak bakal bisa habis. Itu kalau berkurang satu MB saja, pasti langsung beli lagi biar full terus.
Juminten, Juminten. Hedonmu keterlaluan. Ya gimana nggak keterlaluan, wong kuliah di Washington, kok, tiap malam ke Las Vegas? Itu jaraknya membelah Amerika Serikat sendiri. Hampir ujung ke ujung. Itu bisa jadi musafir mendadak tiap hari. Kepekokkan macam apa yang dimiliki Juminten? Tiap malam bolak-balik Las Vegas – Washington masa bokongnya nggak ambeien duduk terus? Dan sudah pasti kudu naik pesawat, soalnya kalau naik mobil membutuhkan waktu 36 jam.
Hanya orang pekok yang mau naik mobil bolak-balik tiap malam Washington – Las Vegas. Pun orang dengan level pekok sedikit lebih mending yang mau naik pesawat bolak-balik rute itu setiap malam. Itu juga sekali jalan perlu waktu lima jam. Antara pekok dan kebanyakan duit si Juminten ini. Itu penerbangan bolak balik, duit Rp3.000.000 pasti abis. Itu tiap malem. Bangke bener si Juminten ini. Tau UMR Jogja, dianggap punchline standup comedy pasti. Dikasih kompor gas sekalian karena lucu banget.
Sejauh ini dalam satu hari, Juminten sudah terindikasi menghabiskan Rp3.336.000. Itu belum apa-apa, soalnya Juminten jauh-jauh ke Las Vegas masa cuma duduk-duduk manis dan nyobain jajanan, sudah pasti main di casino, lah. Dan bagi sosok seperti Juminten, judi bukanlah perihal dapet uang banyak. Judi itu adalah seni yang harus dinikmati baik menang atau kalah. Jadi ya jangan heran kalo Juminten meski kalah dan rugi puluhan juta dalam satu malam, dia nggak bakal stres dan pulang sambil misuh-misuh. Masih ada malam lain dan hal-hal pekok lainnya juga.
Juminten main di casino nggak berharap jadi kayak Stephen Chow di film God of Gamblers yang gemar judi dan mendadak kaya. Wong Juminten sudah kaya dari sononya, judi itu hanyalah hiburan semata yang membuat tubuhnya memproduksi endorfin.
Dengan segala kepekokkan ini, saya curiga Juminten kuliahnya nggak lulus-lulus. Makanya Andika Kangen Band bolak-balik nanya ke kepala desa kapan Juminten balik. Saking nyaman dengan kehidupan pekok di Amerika Serikat, Juminten milih nggak ngerjain skripsi biar lama lulusnya. Soalnya kalau lulus dan kudu balek ke Indonesia, mana bisa dia hedon maksimal. Sehedon-hedonnya Juminten di Indonesia, nggak bakal bisa muasin hasrat lucunya si mbak-mbak pekok satu ini.
BACA JUGA Mari Bersepakat ‘Terbang Bersamaku’ Adalah Lagu Kangen Band yang Terbaik dan tulisan Riyanto lainnya.