Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Di Madura, Orang Menyebut Mobil dengan Motor

Zubairi oleh Zubairi
2 Februari 2021
A A
Menampik Stigma Masyarakat Madura yang Selalu Dibilang Keras dan Beringas terminal mojok.co

Menampik Stigma Masyarakat Madura yang Selalu Dibilang Keras dan Beringas terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Motor, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sepeda motor atau mesin yang menjadi tenaga penggerak. Wajar saja jika di desa saya tepatnya di Desa Rajun, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, Madura, menyebut mobil dengan sebutan motor. Sebab, mobil juga bergerak bila digerakkan, berjalan bila dinyalakan, dan tentu ada mesinnya.

Jika tidak ada mesinnya dan bisa bergerak bahkan bisa berlari sekencang-kencangnya, itu bukan motor ataupun mobil, akan tetapi karapan sapi.

Akan tetapi ada juga bahkan banyak tenaga penggerak lainnya yang memiliki mesin tapi bukan mobil dan bukan pula sepeda motor. Di antaranya, mesin untuk membajak sawah atau traktor atau mesin saka’ kata orang Madura. Ya, membajak sawah, sekali lagi traktor adalah mesin untuk membajak sawah bukan untuk membajak teman kita.

Padahal, mobil dan motor perbedaannya sangat jelas. Valid no komen. Di antaranya, mobil memiliki empat roda dan ada yang lebih, sedangkan kalau motor hanya memiliki dua roda saja. Mobil bisa membawa muatan atau orang yang lebih banyak, apalagi Mobil Pick Up. Mobil pick up ini bisa membawa orang lebih dari sepuluh orang, kalau Anda punya nyali.

Berbeda dengan sepeda motor. Di mana sepeda motor itu hanya bisa ditumpangi atau membawa dua sampai tiga orang saja. Dan untuk membawa alat dan muatan juga jauh lebih sedikit. Sangat jelas bukan perbedaannya?

Tapi, perbedaan yang terlihat jelas itu tidak berlaku di Madura, khususnya di desa saya. Di sini, orang bakal bilang motor meski yang dilihat jelas-jelas mobil. Kalau ngendarain mobil, mereka tetap bilang mengendarai motor.

Gini, kalau kita menyebut kata motor, otak kita pasti mengasosiasikan motor dengan sepeda motor. Nah, desa saya nggak. Pokoknya motor, meski yang dilihat itu adalah Lamborghini Aventador sekalipun.

Orang-orang di desa saya tidak pernah bilang mau ikut “mobil” saat mau ke pasar, tapi mau ikut “motor dan sedang menunggu “motor”. Emak-emak, kakek-kakek, nenek-nenek, bapak-bapak bahkan anak-anak sekalipun tetap bilangnya “menunggu motor” padahal itu lagi ” menunggu mobil”

Baca Juga:

Pengendara Motor yang Menyalakan Lampu Hazard dan Kebut-kebutan di Jalan Raya Itu Punya Masalah Apa sih?

10 Kebiasaan Buruk yang Harus Ditinggalkan agar Motor Nggak Gampang Mogok Saat Musim Hujan

Pernah suatu ketika, ada famili saya dari luar Madura datang ke Madura untuk silaturahmi, keluarga saya yang di Madura, bibik saya bilang “Wa’ cong kontakah motorah” artinya, bagi orang Madura, “Cong, itu kunci mobilnya.” Padahal seharusnya “Wa’ cong,,, kontakah mobileh (Mobilnya).

Kakak saya yang dari luar Madura itu kebingungan. “Motornya di mana, mana ada motor, ini kan kunci mobil?” Padahal yang dimaksud motor itu adalah mobil, bukan sepeda motor.

Ibu-ibu dan semua keluarga yang ada di rumah pun tertawa melihat kakak saya yang kebingungan. Sana-sini, mondar-mandir mencari sepeda motor, kebetulan di samping rumah itu ada sepeda motor yang sudah mati dan bannya pun sudah bocor.

Kakak saya yang dari luar Madura itu hanya melihat kunci mobil itu dan sepeda motor yang sudah mati itu. Mungkin yang ada di pikirannya masak iya, kunci mobil disuruh pakek ke motor yang sudah mati? Mau mati atau tidak, yang namaya kunci mobil sama kunci motor nggak akan pernah akur.

Akhirnya, bibik itu bilang “Mon e Madhure cong, motor roah cet mobil”. Artinya, “Kalau di Madura itu cong, motor itu mobil”.

Kakak saya itu hanya senyum saja, mungkin kaget atau karena capek setelah beberapa menit cari motor, dan yang ada malah motor yang sudah tidak bisa dipakai, motor mati atau sudah rusak. Tidak bisa lagi dipakek kecuali di Bukalapak. Kalau bisa jadi duit, kenapa enggak?

Madura memang beda. Unik dan susah dimengerti. Mau tau keunikan lainnya tentang orang Madura? Atau mau menyumbang kebingungan agar bisa paham tentang orang Madura? Yok ke Madura.

BACA JUGA Nasi Senerek, Kuliner Underrated nan Sulit Ditemui di Luar Magelang.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Agustus 2021 oleh

Tags: maduramobilMotor
Zubairi

Zubairi

Pemuda asli Sumenep, Madura yang biasa makan nasi jagung dan gengan kelor.

ArtikelTerkait

Mas-mas yang Nggak Bisa Nyetir Mobil Bukan Beban Perjalanan terminal mojok

Mas-mas yang Nggak Bisa Nyetir Mobil Bukan Beban Perjalanan

14 Maret 2021
Sisi Gelap Tahlilan di Pelosok Desa Bangkalan Madura: Ketika Kematian Jadi Ajang Pamer

Sisi Gelap Tahlilan di Pelosok Desa Bangkalan Madura: Ketika Kematian Jadi Ajang Pamer

29 Januari 2024
Jejak Kebudayaan Eropa di Uniknya Kuliner Sumenep dan Madura (Unsplash.com)

Jejak Kebudayaan Eropa di Uniknya Kuliner Sumenep dan Madura

11 September 2022
Bertahun-tahun Hidup di Sumenep Madura Bikin Saya Nggak Sadar kalau 3 Kebiasaan Ini Aneh di Mata Orang Jember Mojok.co

Bertahun-tahun Hidup di Sumenep Madura Bikin Saya Nggak Sadar kalau 3 Kebiasaan Ini Ternyata Aneh di Mata Orang Jember

20 Juni 2024
Pengalaman Mudik Perdana dari Jogja ke Madura: Derita Menahan Kencing Berjam-jam

Pengalaman Mudik Perdana dari Jogja ke Madura: Derita Menahan Kencing Berjam-jam

14 April 2023
Yamaha Vixion Nggak Cocok untuk Orang Desa di Madura, Mending Motor Bebek yang Lebih Multifungsi Mojok.co

Yamaha Vixion Nggak Cocok untuk Orang Desa di Madura, Mending Motor Bebek yang Lebih Multifungsi

18 Januari 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.