Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Konsep Kerja Pandji Pragiwaksono Emang Nggak Salah, tapi kok Gitu Amat?

Fadlir Nyarmi Rahman oleh Fadlir Nyarmi Rahman
25 Januari 2021
A A
Konsep Kerja Pandji Pragiwaksono Emang Nggak Salah, tapi kok Gitu Amat? terminal mojok.co

Konsep Kerja Pandji Pragiwaksono Emang Nggak Salah, tapi kok Gitu Amat? terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Twitter dengan segala kebebasannya selalu mampu menghadirkan topik atau objek yang bisa dirundung secara kolektif dalam maksud baik maupun buruk. Kali ini adalah Pandji Pragiwaksono yang mendapat gilirannya dan dengan maksud yang kedua itu.

Melalui tweet-nya yang berisi tentang bagaimana ia memperlakukan rekan kerja atau bawahannya dengan memberi jobdesk di luar jam kerja melalui pesan teks, tepatnya pada pukul 00.44, ia pun jadi ramai diperbincangkan. Ya, tentu kelas pekerja atau bahkan yang paham kenormalan umum saja, menganggap itu gila.

Sebelumnya, jujur saja saya adalah penonton agak setia konten di kanal YouTube beliau. Di beberapa kontennya ia memang pernah menyinggung hal demikian, bagaimana ia begitu ingin semua rekan kerjanya maju bersama alias nggak malas-malasan. Beliau nggak mau menjadi inisiator tunggal untuk kemajuan perusahaan sekalipun ia owner-nya.

Atau, idiom yang sering beliau pakai, “To know where to go.” Masing-masing dari rekan kerjanya harus tahu ke mana ia akan pergi atau apa yang harus diraih bersamanya.

Dengan kata lain, pesan yang ingin ia sampaikan melalui tweet itu maupun ucapan di beberapa videonya adalah sama belaka. Selain ingin membangun tradisi kerja yang maju bersama itu, pesan lain yang saya tangkap adalah bahwa ia ingin membantah anggapan bahwa bekerja bersamanya yang seorang komedian, tidaklah semenyenangkan itu.

Apa yang saya bayangkan dengan konsep “maju bersama” sebelum beliau nge-tweet itu, ternyata jauhnya nggak umum. Saya pikir maju bersama yang ia maksud hanya sebatas saling inisiatif dan menuangkan gagasan misal saat rapat demi kemajuan perusahaan, nggak cuma membebek lah intinya. Namun, ternyata parah sekali, dong, kalau yang ia maksud dengan maju bersama adalah mengerahkan semua waktu termasuk yang di luar jam kerja sebagaimana yang ia tweet.

Saya bilang parah sekali tentu bukan tanpa alasan. Asal kalian tahu, menerima pesan perihal kerjaan setelah tiba di kamar itu rasanya nyiksa banget. Kayak tanggung jawab yang udah kita taruh di meja kerja buat besok atau dilanjutkan partner tahu-tahu ikut ke ranjang empuk kita gitu. Bangsat deh, pokoknya.

Lantaran saya bekerja di rumah sakit sebagai radiografer, contoh kasus yang sering saya alami adalah saat yang masih diminta atau ditanya-tanya mengenai hasil rontgen milik pasien. Padahal, jelas-jelas saya sudah tidak jaga, dan semua hasil pemeriksaan juga sudah saya serahkan ke rekan kerja di shift setelahnya.

Baca Juga:

Jogja Bikin Muak, Purwokerto Bikin Menyesal: Kisah 2 Kota yang Menjadi Korban Jahatnya Romantisme karena Mengaburkan Realita yang Ada

3 Istilah dalam Dunia Kerja yang Patut Diwaspadai karena Punya Makna Berbeda dari Pikiran Karyawan

Sayangnya, saya nggak bisa begitu saja cuek dan melemparnya ke rekan kerja saya ini. Sebab, biasanya hasil pemeriksaan itu sedang ditunggu dokter untuk dievaluasi sehingga kalau saya kebanyakan cing-cong, pasti jadi masalah.

Itu baru satu contoh, belum yang lainnya seperti di-chat suruh “mbantuin” ini-itu yang sama sekali di luar jam kerja saya. Bisa dibilang, melibatkan pesan teks seperti di WhatsApp atau SMS yang notabene begitu personal untuk menunjang urusan kerja itu menyebalkan, sebab bisa semau-mau “atasan” untuk kita dilibatkan lagi saat sudah nyaman di kamar.

Berdasarkan hal itulah saya nggak habis pikir dengan celoteh Bang Pandji Pragiwaksono di tweet itu. Apalagi ngechatnya pukul 00.44, Cuy, itu bukan lagi di luar jam kerja, tapi di luar jam hidup manusia.

Iya, memang isi pesan itu bisa dilaksanakan paginya, tapi tetap saja nggak wajar, toh? Lha kalian apa mau disuruh nyambut gawe dengan model begitu? Saya mah, ogah.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan konsep kerja beliau, sih. Pun dengan tujuannya yang ingin mematahkan anggapan orang-orang bahwa bekerja dengannya serba gembira dan penuh tawa. Akan tetapi, contoh atau yang dipakai untuk menggambarkan dan mencapainya kok ya wadidawawaw sekali.

Padahal, bisa loh untuk menggambarkan dua hal itu sekaligus dengan contoh yang lainnya. Misal dengan ngetweet, “Di tiap rapat dengan rekan-rekan, memang kami tak pernah bubar melebihi pukul 00.44. Namun, jangan senang dulu, mereka dan saya sendiri dituntut mengerahkan daya kreatif semaksimal mungkin dan semua berhak mengadu idenya itu. Plus kalau ada yang cuma membebek, saya pecat dengan cepat.”

Dengan itu saja, semua orang tahu bahwa kerja dengan Pandji Pragiwaksono itu nggak mudah. Nggak ada lucu-lucunya. Harus kreatif, tetap kere waktu karena terus aktif.

Oh iya, hampir kelupaan, contoh tweet itu juga harus menggunakan bahasa Inggris. Supaya apanya sih saya nggak tahu, yang penting bahasa Inggris aja duluuu~

BACA JUGA Menyebut Muhammadiyah & NU Elitis Adalah Jokes Pandji Pragiwaksono yang Paling Ampas atau tulisan Fadlir Nyarmi Rahman lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 Januari 2021 oleh

Tags: kerjaPandji Pragiwaksono
Fadlir Nyarmi Rahman

Fadlir Nyarmi Rahman

Seorang radiografer yang sedikit menulis, lebih banyak menggulir lini masa medsosnya. Bisa ditemui di IG dan Twitter @fadlirnyarmir.

ArtikelTerkait

4 Alasan Seseorang Menanyakan Pekerjaan Orang Lain Saat Ngumpul

4 Hal yang Membuat Bekerja dengan Sistem Kekeluargaan Tidak Selalu Menyenangkan

6 September 2020
Tokutei Ginou, Alternatif Kerja di Jepang selain Magang Terminal Mojok

Tokutei Ginou, Alternatif Kerja di Jepang selain Magang

15 Juli 2022

10 Rapper Indonesia Terbaik Sepanjang Masa

11 Oktober 2021
cari muka di tempat kerja

Tips Cari Muka di Tempat Kerja Biar Kariermu Moncer

22 Maret 2022
Panduan yang Harus Dipahami sebelum Memutuskan Kerja di Jepang

Panduan Singkat Sebelum Memutuskan Kerja di Jepang

19 Oktober 2021
Percayalah, Ditolak Internship Rasanya Lebih Sakit

Percayalah, Ditolak Internship Rasanya Amat Menyakitkan

28 Agustus 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.