Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sapa Mantan

Menerapkan Rasionalitas Komunikatif Habermas Pada Hubungan Sepasang Kekasih

Juli Prasetya oleh Juli Prasetya
16 Agustus 2019
A A
habermas

habermas

Share on FacebookShare on Twitter

Pacaran atau hubungan romantisme lelaki dan perempuan yang disebut sebagai kekasih, dewasa ini telah menjadi hal yang lumrah di kalangan generasi muda millenial. Eh, nggak juga ding, dari dulu juga pacaran sudah ada. Polemik, pro dan kontra, segi positif negatif terkait pacaran ini pun sudah banyak dituliskan, dikupas dan didiskusikan di forum-forum akademik, majlis ta’lim, pengajian-pengajian, maupun masyarakat umum.

Di Indonesia pacaran memang masih dianggap hal yang negatif, lebih banyak menimbulkan mudaratnya tinimbang manfaatnya oleh sebagian masyarakat, tapi toh ternyata masih ada juga bahkan berlipat ganda dan tetap dilakukan juga. Normal, tapi ingat, jangan sampai kebablasan ya wahai para bocil dan anak muda yang beli kuota masih minta orang tua.

Kalau pasanganmu udah menjurus minta ke hal-hal yang tidak diinginkan, lebih baik segera halalkan atau putuskan. Namun di sisi lain, dalam hubungan pacaran ini kita sebenarnya bisa belajar ataupun menerapkan sebuah teori komunikasi emansipatoris nan egaliter yang dikenalkan oleh Jurgen Habermas yaitu rasionalitas komunikatif.

Di sini saya tidak akan memperkenalkan siapa itu Habermas, dan bagaimana latar belakang kehidupannya, cari sendirilah atau tanya  Google sana, aja kaya wong susah.

Yang ingin saya kenalkan adalah salah satu buah pemikirannya di bidang komunikasi sosial. Ansori dalam tulisannya yang berjudul , Rasionalitas Komunikatif Habermas, yang dimuat di Jurnal Komunika Vol. 3 (2009) menyatakan bahwa munculnya pemikiran Habermas ini adalah akibat kegelisahannya atas problematika rasio modern (pencerahan) yang cenderung berorientasi pada dimensi teknis instrumental, yaitu rasionalitas yang mengutamakan kontrol atau dominasi manusia atas alam maupun dominasi manusia atas manusia lainnya untuk menghasilkan efektivitas, efisiensi, dan prioritas pada hasil yang paling maksimalnya.

Akibat yang ditimbulkannya adalah manusia menjadi terasing satu sama lain, terutama karena mereka memperlakukan manusia lainnya sebagai benda (objek) untuk mencapai tujuan mereka masing-masing. Dengan demikian Habermas memperkenalkan satu teori Rasionalitas komunikatif, yaitu komunikasi intersubjektif (subjek-subjek).

Dalam konsep komunikasi intersubjektif ini, Habermas menghendaki bahwa komunikasi yang dilakukan antara dua subjek sama kedudukannya, dialogis, dan didasarkan atas argumen yang rasional, saling pengertian. Pada dasarnya, rasionalitas komunikatif ini sudah tertanam dalam akal Budi Manusia itu sendiri, sehingga ia akan selalu ada dan tidak mungkin dihilangkan selama manusia itu masih ada.

Betapa mesra dan syahdunya konsep komunikasi intersubjektif ini. Bahwa antara lelaki dan perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk mengungkapkan pendapatnya atau pandangannya terkait sesuatu. Tapi tentu saja jenis komunikasi intersubjektif sebagai bentuk praksis emansipatoris dapat terwujud saat setiap individu berkomitmen dengan meneguhkan empat klaim validitas; kebenaran, kejujuran, kejelasan dan ketepatan agar tercipta Komunikasi yang efektif, tepat sasaran, serta egaliter tanpa mendominasi satu dengan yang lain.

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

3 Ide Pacaran Unik yang Hanya Ada di Bantul, Dijamin Nggak akan Terlupa

Rasionalitas komunikatif ini tidak hanya berhenti untuk komunikasi antara pasangan kekasih saja, tapi juga bisa digunakan sebagai medium komunikasi dalam hubungan sosial kemasyarakatan yang berkeadilan. Konflik-konflik saat berpacaran hanya bisa diselesaikan tanpa dominasi antara satu dengan yang lain, dengan perdebatan yang rasional.

Nah di sini Habermas memperkenalkan konsep ruang publik yaitu wahana setiap keinginan (kepentingan) sepasang kekasih terungkap secara gamblang, kemudian mereka termotivasi untuk mendahulukan kepentingan bersama lalu mencapai konsensus mengenai mau dibawa kemana hubungan mereka selanjutnya, dan menemukan solusi bersama dalam memecahkan problematika yang mereka hadapi.

Ruang publik ini hanya bisa mencapai fungsinya manakala tercipta situasi dialog yang ideal. Situasi ideal ini adalah suatu keadaan dimana klaim-klaim yang diperdebatkan bisa dibicarakan serta diargumentasikan secara rasional. Dalam situasi ideal ini, kebenaran tidak menjadi objek dari kepentingan tersembunyi dan permainan, melainkan muncul lewat argumentasi. Maka koentji dari sebuah percintaan sebenarnya terletak pada efektivitas komunikasi itu sendiri. Komunikasi diantara sepasang kekasih ibarat degup jantung cinta itu sendiri.

Oleh karenanya sebagian kisah sohibul LDR kebanyakan kandas di tengah jalan karena kurangnya komunikasi dan komitmen ini, meskipun tidak semua seperti itu si. Karena LDRnya sama dia DSLRnya minjem punyaku. krik krik krik~

Maka rasionalitas komunikatif mengedepankan komunikasi dengan kesalingpengertian terhadap manusia lainnya. Di mana hubungan sepasang kekasih (bahkan sesama manusia) tidak didasarkan pada dominatif-oriented, tapi pada understanding-oriented. 

Jadi, masalahnya komunikasi tersebut bersifat dominatif atau bersifat komunikatif sehingga efektif. Dan komunikasi efektif mensyaratkan setidaknya ada tiga unsur. Pertama, dalam mengungkapkan sesuatu, seseorang harus benar-benar mengemukakan kebenaran. Kedua, dalam mengemukakan kebenaran itu, seseorang harus mengupayakan keadilan terhadap liyan. Ketiga, disyaratkan adanya ketulusan hati saat menjalin relasi dengan liyan, bahkan terhadap rival sendiri.

Apalagi saat berkomunikasi dengan kekasih maka seharusnya rasionalitas komunikatif ini perlu diterapkan dan dikedepankan, komunikasi yang tanpa mendominasi satu dengan yang lain, tapi saling mengerti dan saling memahami. Niscaya hubungan dan ikatan batin sepasang kekasih yang tercipta akan semakin kuat, sehat, dan tahan lama.

Selamat mencoba dan bagi yang jomblo tetap tegar berkomunikasi dengan diri sendiri. Selamat menjadi filsuf! (*)

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) yang dibikin untuk mewadahi sobat julid dan (((insan kreatif))) untuk menulis tentang apa pun. Jadi, kalau kamu punya ide yang mengendap di kepala, cerita unik yang ingin disampaikan kepada publik, nyinyiran yang menuntut untuk dighibahkan bersama khalayak, segera kirim naskah tulisanmu pakai cara ini.

Terakhir diperbarui pada 4 Februari 2022 oleh

Tags: CurhathabermashubungankomunikasiPacaran
Juli Prasetya

Juli Prasetya

Pemuda desa tampan dan sederhana. Pernah ditolak cewek karena terlalu baik, dan juga pernah ditinggal nikah. Sekarang sedang berproses di Bengkel Idiotlogis asuhan Cepung.

ArtikelTerkait

parkir

Saya Berpikir Maka Saya Bisa Parkir dengan Baik

22 Agustus 2019
4 Tempat Pacaran di Jogja yang Seharusnya Dihindari

4 Tempat Pacaran di Jogja yang Harus Dihindari

5 November 2020
membalas pesan

Malasnya Berurusan Dengan Orang yang Online Tapi Enggan Membalas Pesan

2 Agustus 2019
kantin

Kantin Kejujuran dan Perilaku Darmaji (Dahar Lima Ngaku Siji)

29 Juli 2019
menikah telat menikah mojok.co

Ditinggal Mantan Menikah Duluan, Ini Tipsnya

12 Juni 2019
rambut keriting

Bersoraklah, Wahai Pemilik Rambut Keriting

5 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.