Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Media Sosial

Kalimat “Udah Nggak Usah Dipikirin” yang Sebaiknya Kamu Pikirin

Fanisa Putri oleh Fanisa Putri
16 Agustus 2019
A A
udah Nggak Usah Dipikirin

udah Nggak Usah Dipikirin

Share on FacebookShare on Twitter

Suatu sore saat saya dan teman-teman sedang tertawa puas menonton video-video lucu yang berkeliaran di timeline media sosial, tiba-tiba salah seorang teman saya sebut saja Dina datang dengan wajah kecutnya entah habis makan apa dia tadi. Akhirnya setelah ditanya kenapa Dina pun mau bercerita, ternyata sumber wajah kecutnya ibu berasal dari ibu Dina yang marah melihat Dina malas-malasan di rumah bukannya membantu. Dengan sigapnya temanku Astuti mengeluarkan kata-kata pamungkas untuk menenangkan Dina si orang yang curhat.

“Udah nggak usah dipikirin ya, sekarang kamu di sini aja dulu liat video lucu nih.”

Ajaibnya dalam sekejap wajah Dina yang kecut tadi hilang tergantikan tawa-nya karena terdistract oleh video lucu yang dari tadi kami tonton.

Kalimat udah nggak usah dipikirin terkadang dipakai setelah kalimat sabar ya atau semangat ya dari si penasihat kepada orang yang curhat dengan maksud agar dia merasa lebih baik. Padahal kalau dipikir-pikir kembali kalimat udah nggak usah dipikirin malah jadi awal mula yang bikin si pencurhat tidak peduli lagi sama masalah yang mereka hadapi. Ya akhirnya, bukannya diatasi masalah tersebut malah diloncati begitu saja.

Lama-kelamaan masalah tersebut malah jadi pemancing masalah-masalah lainnya, misalnya dari contoh teman saya Dina barusan. Ibu Dina marah karena Dina malas sekali di rumah—dari situ bisa dilihat siapa yang salah dan siapa yang benar? Kalimat udah nggak usah dipikirin malah membuat Dina yang malas malah tidak jadi instrokspeksi dirinya. Bukannya membuat Dina berubah, malah membuat Dina mengulang kembali kesalahannya. Kalimat udah nggak usah dipikirin menurut saya merupakan kalimat pembelaan atau pemakluman kepada subjek yang dituju. Dari cerita Dina tadi setelah diucapkan kalimat ajaib itu oleh Astuti, Dina merasa lebih baik salah satu bukti kalau Dina merasa dia dibela oleh Astuti lewat kalimat ajaib itu.

Sebagai teman yang terbilang rutin menjadi tempat curhat teman-teman saya—sombong nih—pengalaman yang sudah lebih cukup untuk merespon curhatan mereka. Karena sejatinya tujuan orang curhat itu hanya ada 2. Pertama, dia hanya ingin didengarkan keluh kesahnya karena emosinya tidak tersalurkan pada orang yang membuatnya emosi. Kedua, karena dia sedang bingung dan butuh saran agar kondisinya jadi lebih baik. Dan kalimat udah nggak usah dipikirin mungkin cocok untuk tujuan curhat yang pertama, namun sangat  tidak matching untuk tujuan curhat yang kedua.

Udah nggak usah dipikirin membuat si pencurhat terdistract sama masalahnya, seakan-akan masalah yang dihadapinya hanyalah masalah kecil yang nggak perlu dipikir-pikirin amat. Lama kelamaan seseorang yang sering mendapatkan nasihat dengan kalimat udah nggak usah dipikirin jadi seseorang yang mudah menyepelekan masalah. Sungguh efek yang ternyata bikin kepikiran juga ya dari kalimat sederhana itu.

Jadi saran saya, sebaiknya mulai dikurangi saja penggunaan kalimat ajaib itu. Memang kadang ada baiknya jika kita tidak terlalu memikirkan masalah yang ada agar pikiran tidak mudah stres dan merasa jadi lebih tenang sedikit jiwa raga ini, tetapi bukan berarti kita jadi malah melupakan masalah tersebut gitu loh. Masalah tuh dihadapi mau itu kecil ataupun besar bukannya malah dicuekin kaya chatmu ke someone you can’t have. hiks

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

Drama Cina: Ending Gitu-gitu Aja, tapi Saya Nggak Pernah Skip Menontonnya

Mari kita ambil sedikit ilmu dari pelajaran Bahasa Indonesia dulu, seperti kata pepatah di sampul cokelat buku tulis Anak SD yang berbunyi sedikit demi sedikit, lama-lama akan menjadi bukit. Yang mengandung banyak arti seperti, masalah yang kecil jika tidak diatasi lama-lama akan menjadi besar atau bisa juga usaha atau upaya kecil yang terus-menerus pasti akhirnya akan memberikan hasil.

Dari dua arti diatas lebih baik menghadapi masalah, bukan? Daripada mengumpulkan masalah—yaa daripada ngumpulin masalah lebih baik ngumpulin duit saja toh yang lebih bermanfaat bisa kamu tukerin buat skincare dan makanan daripada masalah mau kamu tukerin jadi apa? Jadi ya sayang banget kalau kalimat udah nggak usah dipikirin ini masih diucapkan oleh para penasihat. Padahal bukannya lebih baik si pencurhat diberikan solusi untuk masalahnya daripada disuruh untuk melupakan masalahnya? (*)

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) yang dibikin untuk mewadahi sobat julid dan (((insan kreatif))) untuk menulis tentang apa pun. Jadi, kalau kamu punya ide yang mengendap di kepala, cerita unik yang ingin disampaikan kepada publik, nyinyiran yang menuntut untuk dighibahkan bersama khalayak, segera kirim naskah tulisanmu pakai cara ini.

Terakhir diperbarui pada 4 Februari 2022 oleh

Tags: CurhatMedia SosialNggak Usah DipikirinPertemananproblematika hidup
Fanisa Putri

Fanisa Putri

Saya suka T-rex, berharap suatu hari nanti bisa membawanya jalan-jalan keliling kompleks perumahan. Kalau lihat T-rex kabari saya lewat instagram @fanisaput ya!

ArtikelTerkait

3 Saran bagi YouTuber agar Saat Promosi Produk Nggak Di-skip Viewers Terminal Mojok

Plis Banget, Kreator Konten dan YouTuber Itu Nggak Sama!

14 September 2021
7 Alasan untuk Meninggalkan Medsos Lain dan Beralih ke TikTok terminal mojok.co

7 Alasan Orang Perlu Pindah Medsos ke TikTok

15 September 2020
bisnis pertemanan orang ruwet mojok

Sebelum Mulai Bisnis, Pastikan Rekanmu Nggak Ruwet

1 November 2020
Strategi Promosi Film 'Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas' Memang Sempat Menipu sal priadi pemeran ajo kawir marthino lio ladya cheryl eka kurniawan mojok.co

Strategi Promosi Film ‘Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas’ Memang Sempat Menipu

7 November 2020
suara

Diganggu Suara Gaib Saat Bernyanyi di Kamar Mandi

11 Oktober 2019
honda

Honda CB150 Verza Meningkatkan Ketakwaan Saya

1 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.