Awal saya menjadi mahasiswa baru, saya tinggal di asrama selama dua semester lamanya. Setelah keluar dari asrama, saya dan beberapa teman asrama pun memutuskan untuk kontrak rumah dan tinggal bersama lagi saking sudah akrabnya. Di asrama, kebebasan saya dan teman-teman sangat dibatasi. Jam 11 malam semua penghuni asrama harus sudah berada di dalam asrama. Kalau lebih dari jam 11 masih ada di luar, maka kami tidak akan diizinkan masuk oleh satpam. Tapi, sebenarnya saya pernah pulang menuju asrama lebih dari jam 12 malam dan satpam masih mengizinkan saya masuk dengan sedikit interogasi.
Puas kurang lebih satu tahun berasrama, saya pun mendapatkan kenalan ustaz muda di daerah sekitar kampus yang mempunyai informasi mengenai rumah kontrakan yang masih kosong. Letaknya cukup dekat dengan kampus dan keadaan kontrakannya sangat nyaman dengan harga yang ramah di kantong mahasiswa. Tanpa pikir panjang saya langsung mengambil kesempatan itu. Saya kontrak rumah bersama tiga orang teman saya dengan ketersediaan dua kamar. Jadinya, kami harus berbagi satu kamar berdua. Mungkin itu salah satu minusnya. Tapi, setidaknya kami sudah terbiasa meskipun masing-masing dari kami menginginkan privasi.
Terhitung hingga saat ini, saya dan teman saya masih mengontrak meskipun dua orang lainnya sudah keluar kontrakan lantaran situasi pandemi. Saya dan satu teman saya masih mengontrak karena ada beberapa kegiatan yang mengharuskan saya pergi ke kampus. Dua tahun kontrak rumah tentu banyak suka duka yang saya alami bersama teman. Tapi bagi saya, kontrak rumah itu jauh lebih enak dan menyenangkan dibanding ngekos sendiri. Saya akan jabarkan beberapa alasannya.
#1 Ada teman ngobrol
Alasan pertama saya memutuskan kontrak rumah bersama teman adalah agar saya punya teman ngobrol ketika berada di rumah. Meskipun ngekos kita bisa membawa teman, namun rasanya akan sangat beda dengan teman ngobrol satu kontrakan. Jika kita kesepian atau ingin curhat soal cewek atau tugas, kita bisa meminta bantuan teman satu kontrakan. Apalagi kalau teman satu kontrakan satu jurusan dengan kita. Dan kebetulan salah satu teman kontrakan saya satu jurusan, bahkan satu kelas dengan saya. Jadi, saya bisa berbagi tugas bersama.
#2 Bisa berangkat kuliah bareng
Alasan kedua yang membuat saya senang kontrak rumah karena saya bisa berangkat kuliah bareng teman. Kita tidak perlu menunggu di gang atau di mana itu untuk menunggu teman keluar dari kosannya. Jika ngontrak bersama, saya hanya perlu menunggu teman selesai mandi lalu berangkat bersama. Bahkan, kami bisa sarapan bersama sebelum berangkat ke kampus. Yang paling penting kita bisa nebeng teman yang membawa kendaraan atau meminjam kendaraan di kala sedang tidak ada kendaraan.
#3 Lebih hemat
Kontrak rumah bersama teman membuat kita bisa hidup lebih hemat. Kita bisa mengeluarkan sedikit uang untuk makan karena selama kontrak rumah. Saya sendiri selalu patungan dengan teman-teman kontrakan untuk beli beras dan juga lauk pauk untuk keperluan beberapa hari. Kami biasa membagi jadwal siapa yang memasak nasi dan siapa yang membeli lauk pauk. Tapi, biasanya kami selalu masak bersama kecuali beberapa dari kami memang sedang tidak berada di kontrakan. Dan itu semua masih bisa diatur asal saling percaya.
#4 Bisa bagi jadwal untuk membersihkan kontrakan
Namanya mahasiswa pasti keadaan kos atau kontrakannya tidak akan seindah yang dibayangkan. Pastinya akan banyak kertas berserakan, bungkus makanan di mana-mana, dan debu bertebaran di berbagai sudut. Sejak pertama kontrak rumah, saya dan teman-teman sudah memutuskan untuk membuat jadwal membersihkan kontrakan meskipun terkadang tidak sesuai jadwal. Tapi, karena kami sudah lama tinggal bersama di asrama dan saling percaya, kami sudah paham siapa yang harus membersihkan kontrakan dan siapa giliran selanjutnya. Sadar diri saja, Bos. Hahaha.
Akan tetapi, untuk kontrak rumah dengan teman sebenarnya tidak semudah yang dibayangkan, apalagi kalau sebelumnya kita belum terlalu akrab dengan teman baru. Saya bisa nyaman mengontrak dengan teman karena memang sudah cukup lama kenal, dan di antaranya adalah teman satu jurusan dan satu kelas saya. Untuk memutuskan kontrak rumah dengan teman, setidaknya kalian harus memperhatikan beberapa hal seperti berikut ini.
Pertama, sebisa mungkin kontrak rumah bersama teman yang sudah kenal betul. Jika memutuskan untuk kontrak rumah dengan teman yang baru dikenal, mungkin awal-awal akan cukup kikuk, apalagi kalau harus satu kamar berdua. Usahakan saling percaya agar tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Kedua, pertimbangkan untuk mencari kontrakan yang satu kamar untuk satu orang kecuali kalian memang sudah terbiasa tidur bersama teman dalam ruangan yang sama. Ini semua perihal privasi. Awalnya, saya ragu saat mengontrak rumah lantaran kamar yang tersedia hanya ada dua meskipun cukup luas. Namun, karena saya sudah terbiasa dan kenal sejak lama dengan teman saya, saya jadi bisa mengatasi hal tersebut. Kalau kalian tidak terbiasa sekamar berdua dan menginginkan privasi, carilah kontrakan yang menyediakan kamar untuk satu orang saja.
Ketiga, usahakan semua barang berharga disimpan di tempat yang tidak diketahui teman. Meskipun kalian sudah sangat percaya dengan teman, bukan berarti kalian bisa cuek-cuek saja. Saya hanya ingin berjaga-jaga saja agar tidak terjadi kesalahpahaman kalau tiba-tiba ada barang-barang berharga yang hilang. Meskipun begitu, sebenarnya saya dan teman saya masih selalu menaruh dompet sembarangan lantaran sudah percaya satu sama lain. Namun, usahakan jangan pernah untuk teledor.
Mungkin seperti itu pengalaman saya selama kontrak rumah bersama teman dua tahun lamanya. Cukup banyak keuntungan yang saya terima ketika mengontrak bersama, meskipun tentu ada hal-hal yang tidak menyenangkan seperti harus berbagi privasi dan hal lainnya. Overall, saya sangat nyaman bisa mengontrak dengan teman dibanding harus kesepian di kosan, dan setiap orang punya alasannya masing-masing untuk memilih.
BACA JUGA Lampu Rumah Masih Nyala Walau Sudah Siang Itu Kenapa, sih? dan tulisan Erfransdo lainnya.