Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Politik

Panjat Sosial: Niat Mau Terkenal, Eh Malah Kena Sial

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
15 Agustus 2019
A A
panjat sosial

panjat sosial

Share on FacebookShare on Twitter

Ada banyak cara dalam menggapai popularitas. Sewaktu saya kecil misalnya, banyak artis cilik bermunculan melalui kemampuan di tarik suara, seni peran, atau sebagai model. Ketenaran bertahan atau tidak, tergantung masing-masing individunya. Ada yang sejak kecil hingga sekarang masih aktif di dunia keartisan, ada yang berubah haluan menjadi aktif di dunia politik, ada pula yang memilih untuk fokus di dunia pendidikan.

Semuanya sah-sah saja, selama dijalani dengan riang gembira dan tanpa paksaan. Apalagi jika memang karir untuk jangka panjang terbilang menjanjikan. Jika popularitas di dunia keartisan, sekarang kan sudah ada YouTube. Tinggal buat channel, buat suatu kesalahan yang fatal dan menyebalkan banyak orang, lalu tinggal membuat video klarifikasi.

Sudah terbukti kan, ada beberapa nama mencuat dan langsung eksis dengan cara demikian? Apalagi kalau sebelumnya berprofesi sebagai artis, sudahlah makin dikenal, subscribers pun dengan mudah dan cepat bertambah—selain memang sudah dikenal.

Tapi akan jauh lebih baik jika mendapatkan ketenaran juga popularitas dengan cara yang menyenangkan dan menghibur, sih. Walau tidak menjamin semua orang akan suka, paling tidak ada usaha. Syukur jika sekaligus dapat memberi edukasi, seperti Jerome Polin yang di konten YouTubenya ada math battle (pertarungan matematika) dengan beberapa temannya.

Jika diperhatikan dengan baik, bisa menjadi bahan belajar sekaligus menghibur saat bagaimana melihat ekspresi mereka—yang mengikuti math battle—tegang dan harus adu cepat dalam menjawab. Bahkan, beberapa waktu lalu Jerome Polin sempat mengalahkan tutornya sendiri di Zenius Education, Sabda PS, saat mengadakan math battle di Jepang—ditayangkan melalui channel YouTube Jerome dan Zenius Education.

Dan akhirnya, Jerome Polin baik di Twitter pun channel YouTubenya sama-sama dikenal oleh banyak orang, kok, dengan konten yang tetap menghibur dan tidak monoton—semoga bisa selalu dipertahankan.

Kemudian, dari sekian banyaknya cara untuk menggapai ketenaran, ada satu yang rasanya mengganjal bagi saya hingga saat ini—dari mulai kata tersebut muncul dan akhirnya sering digunakan. Pansos—panjat sosial. Sebagai orang yang harus—lebih tepatnya dipaksa—up to date, saya perlu mencari tahu terlebih dahulu apa maksud dari kata panjat sosial.

Mengutip dari Brainly(dot)co(dot)id, panjat sosial merupakan terjemahan bebas dari istilah social climber. Dalam Urban Dictionary, social climber dipadankan dengan istilah attention whore, yakni orang yang haus dengan perhatian. Lebih lanjut, social climber atau pemanjat sosial digambarkan sebagai seseorang yang suka berteman dengan orang yang dianggap populer dengan tujuan untuk menjadi bagian dari kepopuleran tersebut.

Baca Juga:

Jerome Polin Youtuber Sombong. Eh, Si Pintar Kena Hujat Lagi karena Kuasai Channel Nihongo Mantappu

Bisnis Kuliner Jerome Polin Berkembang Pesat, Ini 5 Menu Menantea yang Wajib Kamu Cobain

Meski banyak yang berkata juga percaya, orang yang terkenal dan mendapat popularitas tanpa bersusah payah, akan dengan cepat juga dilupakan. Ya, semacam angin lalu yang sekadar lewat. Kalau dari saya sendiri sih, bisa mengiyakan bisa juga tidak.

Pertama, bagi para artis atau orang yang populer dengan cara panjat sosial di luar sana, dari mana kita tahu mereka sudah jobless atau tidak ada kerjaan sama sekali pada suatu waktu, siapa tau mereka memiliki usaha yang memang tidak digembar-gemborkan. Soal mereka yang mulai jarang tampil di layar kaca atau dunia YouTube, siapa tahu mereka lebih banyak dipanggil di banyak acara off air.

Kedua, jika memang sudah jarang dilihat atau didengar, ya mungkin memang dikucilkan karena menyebalkan aja, sih. Lagian, siapa yang nggak kesal sama mereka para social climber yang numpang tenar. Setelah popularitas didapat, yang tadinya berteman malah ditinggalkan. Kan menyebalkan.

Sebetulnya, urusan panjat sosial itu pilihan masing-masing, sih. Cuma ya mbok sadar diri saja, dengan cara seperti itu sudah banyak contoh yang malah menjurus kepada kontroversi. Selama siap dengan segala konsekuensinya sih tidak masalah. Jangan cengeng, menyalahkan orang, apalagi sampai dengan membuat klarifikasi segala.

Berdasarkan dari pengalaman yang ada dan sudah dirasakan sebelumnya, rasanya jenuh dan ada rasa mangkel gimana gitu jika seseorang yang aktif di media sosial mulai membuat video klarifikasi atas kesalahan yang dibuat—entah dengan sengaja atau tidak—sampai dengan pura-pura pamit ingin menutup channel YouTube segala, nyatanya malah kembali lagi.

Walau akhirnya mangkel yang saya rasa akan hal panjat sosial dapat terobati dengan adanya banyak video parodi dari konten klarifikasi dan pamit tersebut. Yah, semacam konten di dalam konten gitu, lah. (*)

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) yang dibikin untuk mewadahi sobat julid dan (((insan kreatif))) untuk menulis tentang apa pun. Jadi, kalau kamu punya ide yang mengendap di kepala, cerita unik yang ingin disampaikan kepada publik, nyinyiran yang menuntut untuk dighibahkan bersama khalayak, segera kirim naskah tulisanmu pakai cara ini.

Terakhir diperbarui pada 4 Februari 2022 oleh

Tags: artis cilikdunia politikjerome polinpanjat sosial
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

viral

Tentang Viral dan Pentingnya Mengambil Jarak Terhadapnya

8 Juli 2019
jerome polin sijabat youtuber nihongo mantappu mojok

Jerome Polin Memenuhi Semua Syarat untuk Menjadi Pemuda Harapan Pemudi

6 Mei 2020
Menghitung Biaya Kuliah Jerome Polin Selama Kuliah di Jepang

Menghitung Biaya Kuliah Jerome Polin Selama Kuliah di Jepang

16 April 2022
Jerome Polin Punya Bisnis Kuliner, Ini 5 Menu Menantea yang Wajib Kamu Cobain

Bisnis Kuliner Jerome Polin Berkembang Pesat, Ini 5 Menu Menantea yang Wajib Kamu Cobain

3 Maret 2023
Jerome Polin Nggak Salah, Nyatanya Acara TV di Jepang Memang Jauh Lebih Bermutu Terminal Mojok

Jerome Polin Nggak Salah, Nyatanya Acara TV di Jepang Memang Jauh Lebih Bermutu

10 Juli 2022
Jerome Polin Tanya di Twitter, Netizen Ngamuk. Kalian Ini Kenapa, Sih Terminal Mojok

Jerome Polin Tanya di Twitter, Netizen Ngamuk. Kalian Ini Kenapa, Sih?

27 Januari 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.