Pasar Gede Solo merupakan pasar tradisional yang terletak di pusat Kota Solo. Sama seperti Pasar Johar di Semarang, bangunan tua ini juga dirancang oleh seorang arsitek Belanda bernama Herman Thomas Karsten. Dahulunya, Pasar Gede merupakan pusat interaksi orang Belanda, Cina, dan Indonesia. Hingga kini, keberagaman yang hangat sangat tampak di Pasar Gede Hardjonagoro. Di sebelah Pasar Gede terdapat Klenteng Tien Kok Sie yang masih beroperasi. Jadi, saat menjelang Imlek kita bisa menikmati dekorasi dan hiasan lampion di sekitar pasar.
Saat berlibur ke Solo, rasanya ada yang kurang jika tidak kulineran ke Pasar Gede. Selain menjual komoditas sehari-hari, pasar ini jadi surganya kulineran. Soal rasa, tentu racikan tangan warga Solo sudah nggak perlu diragukan lagi. Cek ulasan berikut untuk lihat deretan rekomendasi kuliner di Pasar Gede.
#1 Soto dan Nasi Kare Bu Harini
Bak surga tersembunyi, lapak Bu Harini terletak di pojokan. Setiap pagi, banyak orang berkunjung ke sini untuk sarapan. Akan tetapi, biasanya lapaknya tutup sampai pukul 16.00 sore. Kuah soto dan kare yang puanas mumpal-mumpal langsung menggoda selera. Jika kamu sudah bosan dengan soto, cobalah menu nasi kare. Nasi kare Bu Harini punya rasa gurih yang bikin nagih. Proses memasaknya menggunakan anglo dan arang. Nggak heran deh masakan Bu Harini punya aroma yang sedap.
#2 Dawet Telasih Bu Dermi
Kalau boleh saran, lebih baik jangan berkunjung ke Dawet Telasih Bu Dermi saat akhir pekan. Mengapa? Sudah pasti ramai dan umpek-umpekan. Tapi mungkin serunya di situ. Dawet Telasih Bu Dermi berbeda dari dawet-dawet kebanyakan. Kuliner menyegarkan ini tersaji dalam sebuah mangkuk kecil. Dalam mangkuk tersebut kita bisa menemukan beragam elemen, seperti dawet, biji selasih, bubur sumsum, ketan hitam, santan, gula merah, dan es batu. Saya pribadi sangat gandrung dengan buburnya yang lembut.
#3 Lenjongan Bu Sum
Nggak jauh dari lapak Dawet Telasih Bu Dermi, kita bisa mampir ke lapak Lenjongan Bu Sum. Nah, ini lapak favorit buat kalian yang mengidolakan jajanan pasar, seperti klepon, cenil, gethuk, sawut, grontol, dan tiwul. Wis, pokoke pepak bianget! Soal rasa nga perlu diragukan lagi pokoknya, sangat otentik.
#4 Babi Kuah Pikul
Ada satu lagi kuliner nonhalal Pasar Gede yang sayang banget kalau dilewatkan. Babi kuah pikul ini tersaji tanpa nasi. Hanya digadhoni saja. Dengan wadah pincukan daun pisang, rasanya pun jadi makin sedap. Jangan lupa tambahkan sambalnya. Ini yang bikin rasa kuahnya tambah kemecer. Babi kuah ini terletak di luar pasar, tepatnya di sisi pinggir.
#5 Tengkleng Pikul
Sebenarnya ada beberapa lapak tengkleng di Pasar Gede. Akan tetapi, kamu perlu menjajal tengkleng dari bakul Si Mbah yang dipikul. Ingat, Si Mbah biasanya datang sekitar pukul 14.00 siang, persis di depan pintu Pasar Gede. Hanya dalam waktu sekejap, biasanya dagangan Si Mbah sudah ludes terjual. Kuah tengklengnya seger dan membahagiakan. Jika beruntung, kamu bisa dapat bagian otak. Yummy!
#6 Tahok Pak Citro
Tahok atau yang dikenal dengan wedhang tahu ini merupakan kuliner yang juga bisa ditemui di Pasar Gede Solo. Tahok yang lembut berpadu sempurna dengan kuah jahe yang hangat. Kuliner yang satu ini sungguh comforting. Menyeruput tahok saat pagi hari adalah pilihan yang tepat.
#7 TFP Kopi Warung
Nggak cuma kuliner tradisional, di lantai 2 kita bisa menemukan western food dengan porsi yang besar. Meski demikian, dibanderol dengan harga yang terjangkau. Kedai yang bertajuk TFP Kopi Warung ini menawarkan aneka maincourse, pasta, salad, sandwiches, pancake, dan toasted mac n cheese.
Warung ini buka sejak pagi pukul 07.00. Jadi, kamu bisa merencanakan untuk sarapan, makan siang, dan makan malam di sini. Dengan hadirnya western food, keberagaman di Pasar Gede Solo pun semakin terasa.
#8 Vipho 9 Khas Vietnam
Ada yang baru di Pasar Gede. Terdapat lapak bertajuk Vipho 9. Di sini kamu bisa mencoba beragam kuliner khas Vietnam. Tenang saja, semua menunya halal. Menu favorit di sini adalah pho. Dalam semangkuk pho terdapat daging sapi, bakso, tauge, daun ketumbar atau cilantro, dan bawang bombai yang disiram kuah kaldu panas. Nggak cuma pho, tersedia pula banh mi, spring roll, dan salad beef ala Vietnam.
#9 Mie Gajah Mas
Persis di seberang Pasar Gede, kita bisa melihat sebuah kedai mi halal. Tidak begitu besar, tapi sangat ramai pengunjung. Bagi saya pribadi, kedai ini nggak cuma lezat, tapi juga nostalgic. Sejak kecil, nggak afdal rasanya jika mudik tanpa bertandang ke sini. Hingga kini, saya pun masih menjadi fans garis keras Mie Gajah Mas. Rasa nikmatnya masih sama dan konsisten. Kedai mi ini sudah berdiri sejak 1991.
Yang perlu diingat, saat ingin berkuliner di Pasar Gede Solo, kamu harus sabar mengantre. Ya, apalagi saat akhir pekan. Pasalnya, nggak cuma warga Solo saja yang datang ke sini. Wisatawan dari berbagai penjuru kota pun rela berdesakan demi menikmati ragam kulinernya.
Sanggupkah perut kalian menampung semua kuliner Pasar Gede dalam momen sekali kunjungan? Kalau nga sanggup, menginap saja di hotel-hotel sekitar Pasar Gede. Pada hari berikutnya kamu bisa berkunjung lagi untuk melanjutkan kulineran. Ada banyak hotel murah di sekitar situ. Setelah puas kulineran, kamu bisa mampir ke Pasar Klewer untuk membeli buah tangan. Jaraknya nggak jauh dari Pasar Gede.
Penulis: Patricia Elsa
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 4 Oleh-oleh Khas Solo yang Sebaiknya Jangan Dibeli