#5 Ada menu tambo su dan tunjang
Ciri lain yang bikin saya percaya warung nasi Padang itu berkualitas adalah ketersediaan menu yang jarang ada di tempat lain. Misalnya tambo su, yakni olahan yang dimasak pedas dengan bumbu khas. Atau tunjang, kikil sapi dengan kuah gulai kental. Kalau dua menu ini ada, artinya dapurnya berani eksplorasi dan tidak cuma main aman dengan ayam goreng, ayam balado, atau rendang.
Menu unik seperti ini biasanya bikin kita betah balik lagi. Ya karena nggak semua warung nasi Padang berani ribet masak tambo su dan tunjang. Jadi begitu saya lihat ada daftar menu lengkap, saya langsung yakin ini bukan rumah makan asal-asalan.
#6 Warung nasi Padang yang punya wastafel
Ciri yang satu ini memang kedengarannya sepele, tapi wastafel itu penting. Bukan cuma buat cuci tangan sebelum makan, tapi juga menunjukkan kalau rumah makan peduli kebersihan.Â
Saya sering mendapati warung nasi Padang yang nggak ada wastafel, akhirnya kita harus masuk dapur minta air atau pakai botol minum sendiri. Itu ribet, apalagi kalau kita tipe makan pakai tangan.
Wastafel dengan aliran air lancar, sabun yang tersedia, bahkan kadang ada tisu. Itu semua ciri kalau rumah makan ini niat memberi kenyamanan. Kalau sampai hal kecil begini saja diperhatikan, apalagi urusan rasa masakan.
#7 Etalase penuh, tidak kosong
Warung nasi Padang yang enak biasanya punya etalase yang ramai asal bukan mendekati jam tutup. Banyak pilihan lauk, tersusun rapi, bahkan sekadar melihatnya saja bikin ngiler.Â
Kalau etalasenya kosong atau lauk cuma tinggal dua tiga macam, biasanya saya mundur. Karena etalase yang penuh menandakan masakan selalu baru, stok segar, dan rumah makan itu laku.
Ada kepuasan tersendiri melihat deretan lauk dari dendeng balado, ayam gulai, rendang, perkedel, sampai sambal hijau segar. Itu semua bikin kita merasa punya kuasa memilih. Semacam surga kecil untuk perut lapar.
#8 Pelayan yang sigap
Warung nasi Padang enak biasanya punya pelayan yang gercep. Begitu kita duduk, langsung datang dengan setumpuk piring kecil lauk pauk.Â
Nggak nunggu lama, nasi putih pun sudah ditaruh di piring, mengepul dengan sendok yang menancap tegak di atasnya. Saya pernah masuk warung nasi Padang yang pelayannya lambat, akhirnya mood makan jadi turun. Padahal, esensi rumah makan Padang itu salah satunya ada pada kecepatan.
Pelayan yang sigap, juga biasanya ramah. Mereka tahu nama lauk, bisa jelaskan kalau kita tanya, bahkan kadang bisa kasih rekomendasi. Interaksi kecil itu bikin kita makin percaya sama masakan yang disajikan.
#9 Warung nasi Padang yang punya sambal hijau selalu segar
Satu lagi yang penting adalah sambal hijau. Kalau sambalnya kusam, minyaknya kebanyakan, atau rasanya hambar, itu pertanda dapur kurang serius.Â
Sambal hijau yang segar warnanya cerah, aromanya harum, dan pedasnya nagih. Saya percaya kualitas sambal hijau adalah barometer sebuah warung nasi Padang. Karena meski lauknya enak, kalau sambalnya payah, sensasi makannya ya jelas kurang lengkap.
Akhir kata
Mungkin, bagi sebagian orang, ciri-ciri ini terlalu ribet. Ada yang bilang makan ya makan saja, nggak usah terlalu detail.Â
Tapi, justru di detail itulah letak kenikmatan warung nasi Padang. Semua itu jadi semacam kode rahasia yang hanya bisa dibaca oleh lidah yang sudah terbiasa. Dan begitu kita pulang, biasanya sudah ada janji diam-diam di dalam hati, “Besok aku bakal balik lagi, deh.”
Penulis: Budi
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA 5 Penanda Warung Nasi Padang Asli dan Palsu Menurut Para Pedagang dari Minang
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















