Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Luar Negeri

8 Perbedaan Kebiasaan Sehari-hari Orang Korea dan Jepang

Primasari N Dewi oleh Primasari N Dewi
27 Maret 2022
A A
8 Perbedaan Kebiasaan Sehari-hari Orang Korea dan Jepang Terminal Mojok

8 Perbedaan Kebiasaan Sehari-hari Orang Korea dan Jepang (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Banyak yang bilang orang Korea dan Jepang mirip karena sama-sama berkulit cerah dan bermata sipit. Sebenarnya memang agak sulit membedakan orang Korea dan Jepang kalau dilihat dari fisiknya. Meski begitu, ternyata mereka mempunyai kebiasaan dan budaya yang berbeda.

Misalnya kebiasaan mereka menggunakan sumpit saat makan. Meski sama-sama makan pakai sumpit, ternyata ada bedanya, lho. Selain cara makan yang berbeda, berikut beberapa perbedaan kebiasaan sehari-hari yang cukup signifikan antara orang Korea dan Jepang.

#1 Cara membungkuk

Di kedua negara ini memang ada kebiasaan membungkuk saat menyapa. Kalau di Jepang, kebiasaan ini disebut “ojigi”. Ojigi biasa dilakukan untuk menghormati lawan bicara atau untuk meminta maaf. Ada ojigi 30 derajat, 45 derajat, bahkan 90 derajat. Semakin dalam derajat bungkukannya, tandanya semakin menghormati lawan bicara atau semakin merasa bersalah saat melakukan kesalahan.

Ojigi ala orang Jepang (Shutterstock.com)

Sementara Korea, membungkuk memang dilakukan, tetapi nggak sedalam orang Jepang. Saat berpisah dengan lawan bicara pun, paling hanya dilakukan dua kali. Kalau di Jepang, bisa berkali-kali sampai benar-benar berpisah. Sungkan kali, ya?

#2 Cara makan

Meski orang Korea dan Jepang sama-sama makan pakai sumpit dan mangkuk, ternyata ada bedanya. Mangkuk dan sumpit Korea biasanya terbuat dari stainless, sementara yang dipakai di Jepang biasanya terbuat dari kayu atau bambu. Selain itu, di Korea, berbagai jenis lauk dan sayur (disebut juga banchan) dihidangkan di tengah meja dan dimakan bersama-sama, sementara di Jepang biasanya per orang mendapat jatah masing-masing.

Orang Korea juga memiliki kebiasaan makan dengan menaruh mangkuknya di atas meja. Kalau mengangkat mangkuk bakal dianggap nggak sopan. Sebaliknya, orang Jepang memiliki kebiasaan mengangkat mangkuk nasi dan didekatkan ke mulut agar mudah dimakan.

#3 Cara berinteraksi di media sosial

Ini juga kebiasaan yang bisa dibandingkan. Orang Korea biasanya lebih fleksibel dalam bermedia sosial. Mereka banyak menggunakan Instagram dan menggunakan foto profil yang memakai wajah mereka. Semakin banyak difollow, mereka juga akan semakin senang.

Nah, kalau di Jepang beda lagi. Orang Jepang banyak menggunakan Twitter, Instagram, dan Facebook. Untuk Twitter, mereka jarang menggunakan foto asli dan nama akunnya pun jauh dari nama asli mereka. Urusan Instagram pun sama, bahkan untuk follow-follow-an saja agak ribet urusannya. Mereka terbiasa berinteraksi dengan orang yang dikenal dalam circle-nya saja. Bertemu dulu, bertukar akun medsos, baru saling follow. Itu pun pakai izin segala, lho. Ada semacam ketakutan kalau ada orang yang nggak dikenal follow duluan. Jadi, hati-hati ya kalau mau follow akun medsos orang Jepang, apalagi yang belum open minded.

Baca Juga:

Menonton Drama Korea Reply 1988 yang Legendaris setelah 10 Tahun Rilis

3 Drama Korea Terbaru yang Sebaiknya Jangan Ditonton demi Kesehatan Mental  

Kira-kira siapa yang lebih julid di medsos, ya? (Unsplash.com)

#4 Cara memposting foto

Urusan foto ini sebenarnya urusan privasi. Baik di Korea maupun Jepang ada kebiasaan kalau meng-upload foto bersama ya harus mendapatkan izin semua orang yang ada di dalam foto tersebut. Kalau nggak, ya dianggap pelanggaran privasi. Common sense-nya sih begitu.

Nah, bedanya ada pada soal postingan foto diri sendiri di medsos. Kalau di Korea cenderung biasa saja. Mereka sama seperti orang Indonesia, apa saja diupload (bahkan artis pun begitu). Akan tetapi, kebanyakan orang Jepang bakal lebih sering posting foto makanan atau pemandangan ketimbang foto diri sendiri atau keluarganya. Kira-kira kenapa, ya? Malu atau privasi? Tapi, mungkin juga karena over thinking, sih, lantaran stalker Jepang itu lebih ngeri.

#5 Cara berbelanja

Di Korea sekarang hampir semua anak muda memakai kartu atau e-money tiap kali berbelanja. Semacam ada satu kartu untuk segala pembayaran. Kadang, nge-tap handphone saja sudah bisa melakukan transaksi pembayaran. Lebih praktis. Biasanya, yang menggunakan uang cash saat membayar adalah anak kecil, orang tua, atau orang asing yang belum paham pemakaian kartu. Waktu di Korea dulu, saya pun ke mana-mana bawa uang cash, kecuali naik kereta yang terpaksanya pakai kartu karena nggak paham berapa ongkosnya. Hehehe.

Sementara itu di Jepang, untuk alat pembayaran transportasi memang memakai kartu. Namun, ada juga kok bus/kereta yang hanya menerima uang cash. Kalau berbelanja di minimarket, apotek, atau supermarket, kebanyakan orang Jepang masih memakai uang cash.

#6 Jajan

Di Jepang, kalau mau jajan biasanya di minimarket atau supermarket. Di sana nggak selalu ada street food dan biasanya hanya ada di tempat tertentu atau waktu tertentu, misalnya ada acara festival atau pasar malam. Jajanan yang dijual di pasar malam biasanya ayam goreng, jagung bakar, sosis/gurita panggang, es serut (kalau musim panas), arum manis, dll. Warung tenda malam di Jepang hanya ada di beberapa tempat, di kota saya tinggal dulu malah nggak ada sama sekali.

Sementara di Korea, hampir tiap malam ada “night market” di pasar tertentu. Jajanannya pun jauh lebih bervariasi. Di sudut kota juga ada warung tenda malam yang menjual soju. Siang hari pun ada yang jualan tteokpoki, eomuk, dll., lho. Order makanan via online juga jauh lebih banyak dilakukan di Korea. Di Jepang sebenarnya juga ada Uber, tetapi biayanya mahal. Pizza, burger, dan fast food sih masih oke untuk dikirim.

Penjual jajanan di Korea Selatan (Unsplash.com)

#7 Jadwal keseharian

Sebenarnya warga di kedua negara ini sama-sama pekerja keras dan tidur di atas pukul 12 malam. Aktivitas pagi untuk sekolah atau kantor umumnya dimulai pukul 08.30. Setelah bangun tidur, mereka hanya gosok gigi, cuci muka, dandan, sarapan, dan keluar rumah. Yang membedakan biasanya waktu pulang kerja pada malam hari. Orang Jepang pada umumnya akan mandi berendam air panas, sedangkan orang Korea ada yang mandi shower (ada yang malam atau pagi hari). Bersih-bersih kamar dan mencuci baju biasanya dilakukan pada malam hari. Berbelanja bahan makanan juga dilakukan pada malam hari setelah pulang kerja.

#8 Interaksi dengan tetangga

Baik orang Jepang maupun orang Korea memang terkenal individualis. Selain karena sibuk bekerja, mereka juga sungkan berkomunikasi dengan orang lain termasuk tetangga. Sikap ini pula yang memicu mereka untuk over thinking dan berprasangka buruk saat ada yang baik dengan mereka. Jadi, jangan berharap bakal ada tukang pijat bisa masuk ke rumah, ya. Mereka cenderung sangat membatasi privasi.

Namun terhadap tetangga, katanya orang Korea lebih mudah komplain. Kalau ada yang berisik sedikit, mereka akan langsung mengetuk pintu dan menegur. Sementara orang Jepang, biasanya kalau ada masalah dengan tetangga, mereka akan menghubungi pihak terkait (semisal ibu kontrakan atau polisi) untuk menegur si tetangga. Agak ribet, ya.

Begitulah kira-kira perbedaan kebiasaan sehari-hari antara orang Korea dan orang Jepang. Siapa tahu kalau suatu hari nanti kita berkesempatan pergi ke Korea atau Jepang, kita jadi bisa beradaptasi dengan kebiasaan mereka sehari-hari.

Penulis: Primasari N Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 Maret 2022 oleh

Tags: jepangkebiasaanKorea SelatanPerbedaan
Primasari N Dewi

Primasari N Dewi

Guru bahasa Jepang tapi suka drakor.

ArtikelTerkait

Kerja Paruh Waktu di Jepang agar Bisa Kirim Uang untuk Keluarga di Indonesia terminal mojok

Serba-serbi Kerja Paruh Waktu di Jepang untuk Pelajar Asing

5 September 2021
Japan Sinks: People of Hope: Pentingnya Peran Negara dalam Menangani Bencana

Japan Sinks: People of Hope: Pentingnya Peran Negara dalam Menangani Bencana

20 Januari 2022
Pemindahan Unpad ke Jatinangor Katanya Terinspirasi dari Kota Akademik Tsukuba di Jepang. Tapi kok Gini, ya?

Pemindahan Unpad ke Jatinangor Katanya Terinspirasi dari Kota Akademik Tsukuba di Jepang. Tapi kok Gini, ya?

5 Agustus 2023
bajingan

Kenapa Sekarang Orang Enteng Sekali Bilang Bajingan?

5 April 2020
Kehidupan SD di Jepang Versi Nobita Itu Bukan Mitos, 6 Hal Ini Buktinya terminal mojok

Kehidupan SD di Jepang Versi Nobita Itu Bukan Mitos, 6 Hal Ini Buktinya

8 Juli 2021
Salon de thé François industri musik jepang mojok

Nobunaga yang Beli Mi, Hideyosi yang Masak, Ieyasu yang Makan: Kisah Penyatuan Jepang

25 September 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.