Beberapa hari yang lalu, muncul video sosialisasi kepolisian tentang kenakalan remaja macam tawuran dan balap liar di SMA Penabur. Video tersebut viral di Twitter, tapi bukan karena kontroversial. Video tersebut viral karena disebut salah sasaran. Polisi dianggap aneh, lha sekolah elit kok dikasih sosialisasi begituan. Tau mereka pulang sekolah ya les, mosok drag-dragan.
Sebenarnya nggak salah juga sih, dalam sekolah elit pasti tetep ada anak yang nakal dan berbuat kenakalan. Tapi, nggak salah juga kalau pada ngerasa aneh, lha wong SMA-nya terkenal elit dan anaknya baik-baik (kayaknya). Dikasih sosialisasi begituan malah bingung, lho ada anak sekolah yang pulangnya nggak les?
Namun, saya jadi menemukan beberapa hal unik dari respons video tersebut. Banyak hal yang sekiranya lumrah buat kita (yang sekolah di sekolahan biasa), tapi nggak untuk mereka yang masuk sekolah elit. Dan dalam artikel ini, saya akan memberi kompilasi hal-hal yang kayaknya nggak akan dirasakan siswa di sekolah elit.
#1 Ditagih uang kas
Selain guru killer, bendahara kelas adalah jenis orang yang tak ingin kau temui. Dia ada dan seakan berlipat ganda, terutama jika kamu menunggak uang kas.
Nah, saya yakin banget siswa-siswi sekolah elit ini nggak ngerasain hal tersebut. Rasanya aneh buanget ada yang nunggak kas padahal mereka elit gitu. Ora wangun. Mungkin sistem kas mereka sudah pake autodebet, jadi nggak ada itu namanya nunggak kas.
#2 Ruang kelas cuma pakai kipas
Ini adalah hal yang saya yakin nggak mungkin ada. Pasti ruang kelas mereka sudah ber-AC. Nggak ada ceritanya siswa bau klenyit sepulang sekolah. Ha wong keringeten di kelas aja nggak.
#3 Nongkrong di warung sekitar sekolah
Hayo ngaku, di sekolah kalian, pasti ada satu warung yang dijadiin tongkrongan, tempat parkir, sekaligus tempat belajar ngrokok. Kalau sudah lewat jam sekolah, pasti ada beberapa siswa nongkrong, sambil ngrokok. Rokoknya ketengan, terus cara mereka merokok masih wagu.
Nah, saya yakin di sekolah elit nggak ada tempat kayak gitu. Yakin pokoke.
#4 Jajan makanan bermicin
Setiap saya mengingat jajanan sekolah, yang ada di kepala saya adalah gorengan yang berminyak dan cilok lengkap dengan saos yang telah dicampur oleh air sebelumnya. Rasa gorengan dan cilok yang gurih berasal dari micin yang jumlahnya tidak sedikit.
Nah, di sekolah elit nggak ada begituan. Mereka jajannya di Starbucks, kayaknya. Bikin-bikin aja ini mah.
#5 Mitos sekolah
Sekolah elit, saya pikir, bebas dari mitos aneh macam “sekolah ini dulunya rumah sakit” atau “dulu waktu dibangun, ada kuli dijadiin tumbal”. Ini memang hanya asumsi saya, soalnya kalau bayangin mereka gosipin sekolah mereka, yang terpikir di pikiran saya begini:
“Eh tau nggak, sekolah kita dulunya bekas kuburan loh!!1!1!”
“Gundulmu mletek, sekolah iki sing bangun bapakku, Ndes!”
#6 Kesurupan massal
Saya hampir nggak pernah mendengar berita kesurupan massal di sekolah-sekolah elit. Pasti berita kesurupan massal itu berasal dari sekolah-sekolah yang standar-standar saja. Mungkin alasannya karena setannya nggak mau merepotkan mereka. Kira-kira begini alasan setannya:
“Bro, nggak mau bikin kesurupan massal?”
“Skip dulu, kasian, abis ini mereka pada mau les.”
#7 Toilet yang penuh coretan
Toilet sekolah adalah tempat yang paling saya hindari untuk tempat buang air. Bukan hanya karena tempatnya terkadang kotor dan airnya sulit mengalir. Tapi, banyak sekali “prasasti” hasil tulisan tangan jahil siswa yang menghiasi toilet. Saya nggak bisa fokus buang air kalau di toilet siswa karena fokus saya teralihkan oleh tulisan-tulisan yang nggak begitu penting di dalam toilet.
Keadaan yang jauh berbeda dengan toilet siswa dari sekolah elite yang sudah pasti bersih dan nggak ada coretan nggak penting.
“Genji Takiya was here”
“Adi love Ratna”
Coretan begituan nggak bakal ada di sekolah elit. Yakin saya.
Itulah hal-hal yang saya pikir nggak mungkin ada di sekolah elit. Kalau ternyata ada dan terjadi, malah saya yang jadi heran sendiri.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 5 Acara Komedi Televisi yang Legendaris Tahun 2000-an