Gaji PNS itu pas-pasan. Kalau dibandingkan dengan penghasilan pengusaha, gaji PNS jelas kalah telak. Apalagi kalau dibandingkan dengan selebgram atau YouTuber yang kaya-kaya itu, kalah jauh blas. Meski banyak orang bilang gaji PNS itu pasti dan stabil, tapi ya cuma segitu-gitunya. Standar dan stagnan. Kalau digambar ke dalam bentuk grafik, gaji PNS itu berbentuk garis persamaan linear dengan gradien mendekati nol. Datar.
Dengan gaji yang ala kadarnya itu, ternyata gaji PNS nggak luput dari yang namanya potongan. Nggak cuma gaji, tunjangannya pun ikut-ikutan dipotong.
Tunggu sebentar, memangnya gaji dan tunjangan PNS bisa dipotong?
Oh ya jelas bisa, lah. Ada banyak alasan kenapa gaji dan tunjangan PNS itu dipotong. Ini adalah beberapa di antaranya.
#1 Pinjaman bank
Ini yang dialami oleh sebagian besar PNS. Gaji mereka dipotong karena harus membayar cicilan atas pinjaman yang sudah dilakukan sebelumnya. Para PNS itu menggadaikan SK PNS untuk mendapatkan pinjaman uang puluhan sampai ratusan juta rupiah dari bank.
Konsekuensinya ya itu tadi, gaji mereka dipotong setiap bulan untuk membayar cicilannya. Setiap gaji masuk rekening, otomatis dipotong. Lihat, para PNS itu bahkan belum sempat pegang uang gaji mereka sendiri secara utuh. Ada yang lebih sadis dari itu?
#2 Pinjaman koperasi
Selain pinjaman ke bank, sebagian PNS juga meminjam uang ke koperasi kantor. Mereka melakukan ini karena harus menutupi biaya hidup yang kurang karena sebagian gajinya dipakai buat bayar cicilan ke bank tadi. Kebayang, kan?
Pinjaman koperasi ini relatif lebih mudah prosesnya. Nggak perlu menggadaikan SK PNS, cukup jadi anggota koperasi minimal satu tahun, maka boleh pinjam sesuai kebutuhan. Risikonya ya balik lagi ke permasalahan utama tadi: gaji dipotong tiap bulan.
#3 Iuran kas Dharma Wanita
Ini juga termasuk salah satu unsur pemotong gaji PNS. Jumlahnya memang nggak seberapa, paling cuma sepuluh atau dua puluh ribu perak. Lagipula kalau uang kasnya bersisa, bakal dikembalikan lagi ke seluruh anggota. Tapi ya, tetap saja motong gaji kan, ya?
#4 Hukuman disiplin
Buat para PNS yang pernah kena hukuman disiplin sedang, pasti pernah merasakan gaji dan tunjangannya berkurang. Bukan karena dipotong langsung sih, tapi karena penurunan pangkat atau pemberhentian dari jabatan alias non-job yang imbasnya ke penurunan besarnya gaji.
#5 Tugas belajar
Ini dialami para PNS yang dikasih kesempatan untuk tugas belajar. Meski bisa merasakan kuliah gratis karena dibiayai pemerintah, tapi mereka nggak dapat tunjangan sama sekali. Memang sih, gaji pokok masih mereka terima dengan utuh. Tapi, mengandalkan gaji tok itu bisa apa? Ingat, gaji tanpa tunjangan itu rasanya bagai sayur tanpa kuah. Kering kerontang.
#6 Terlambat masuk kantor
Buat para PNS yang sering terlambat masuk kantor, siap-siap saja tunjangannya kena potong. Mau terlambat satu detik kek, satu jam kek, tetap saja dipotong tunjangannya. Semakin lama waktu terlambatnya, semakin besar juga potongannya. Ngeri deh, pokoknya.
#7 Lupa ngabsen
Nah, ini sebetulnya yang paling nyesek. Nyeseknya sampai ubun-ubun. Lupa ngabsen! Mau seserius apa pun kerja, dan selama apa pun di kantor, selama kamu lupa ngabsen alias lupa presensi kehadiran di kantor, otomatis tunjangan kinerjanya dipotong. Nggak ada toleransi sedikit pun. Makanya dulu sempat muncul lelucon yang bilang, “lebih baik lupa kerja daripada lupa ngabsen”.
Kalau para PNS itu mengalami hal-hal tadi, siap-siaplah untuk dipotong gaji dan tunjangannya. Coba bayangkan, sudah gajinya pas-pasan, dipotong pula. Apa nggak kasihan lihatnya? Makanya PNS itu nggak cuma dituntut memberikan pelayanan prima kepada publik, tapi juga harus mahir mengelola keuangan yang pas-pasan tadi. Sekalinya salah kelola, bisa kolaps itu keuangan rumah tangga.
Itu realita, lho. Memangnya kamu pikir, seberapa sejahtera sih, kehidupan PNS itu?
Penulis: Andri Saleh
Editor: Audian Laili