7 Hal Tak Terduga yang Saya Jumpai Selama Berwisata ke Candi Gedong Songo

7 Hal Tak Terduga yang Saya Jumpai Selama Berwisata ke Candi Gedong Songo

7 Hal Tak Terduga yang Saya Jumpai Selama Berwisata ke Candi Gedong Songo (unsplash.com)

Semoga bocoran dari saya ini bisa memaksimalkan kunjungan kalian ke Candi Gedong Songo, ya…

Tanpa terasa kita mulai memasuki masa mudik Lebaran dan libur panjang. Hal ini tentunya menjadi momen penting bagi sejumlah orang. Biasanya di momen seperti sekarang, orang-orang akan pulang ke kampung halaman sekaligus berlibur ke tempat-tempat wisata.

Oleh karena itulah saya akan merekomendasikan satu objek wisata yang bisa dikunjungi, khususnya bagi orang-orang yang mudik ke daerah Kabupaten Semarang. Objek wisata yang saya maksud adalah Candi Gedong Songo. Candi yang satu ini berlokasi di Bandungan, Kabupaten Semarang. Tempatnya yang indah dan terawat membuat candi ini layak dikunjungi.

Beberapa waktu lalu saya berwisata ke Candi Gedong Songo. Sebagai orang awam, saya merasa takjub dan puas datang ke sini. Bahkan saya memperoleh pengalaman yang nggak pernah terduga sebelumnya. Berdasarkan pengalaman pribadi, berikut 7 hal tak terduga yang saya jumpai saat berwisata ke Candi Gedong Songo.

#1 Jalan ke Candi Gedong Songo cukup menanjak

Candi Gedong Songo berada di lereng Gunung Ungaran, Jawa Tengah, dengan ketinggian mulai dari 1.200-an mdpl. Hal ini membuat medan jalan menuju ke sana cenderung menanjak dan berkelok. Jadi pastikan sepeda motor, mobil pribadi, atau minibus kalian dalam kondisi prima.

Bagaimana dengan para pengunjung yang naik bus besar? Tenang, di sana sudah tersedia kantong parkir buat bus besar. Setelah itu, para pengunjung akan diarahkan untuk naik shuttle car atau kendaraan transit ke lokasi candinya. Jadi lebih mudah dan nyaman, bukan?

#2 Lokasinya berada di Kabupaten Semarang

Awalnya saya menyangka Candi Gedong Songo berada di Kota Semarang. Setelah sampai tujuan, saya baru ngeh kalau ternyata candi ini masuk Kabupaten Semarang.

Gimana nggak salah sangka, lha wong orang-orang di lingkungan tempat tinggal saya saja meyakini kalau candi ini berada di Kota Semarang. Hal ini makin diperparah dengan hasil pencarian tentang “candi di Kota Semarang”, jawaban yang muncul adalah Candi Gedong Songo dan Candi Tugu.

Btw, orang-orang sekarang kan lebih percaya sama Google atau AI daripada pemerintah, apalagi sama para pejabatnya yang sok-sokan ngesahin Revisi UU TNI nggak jelas itu. Bener nggak, sih?

Baca halaman selanjutnya: #3 Ada jasa sewa kuda…

#3 Ada jasa sewa kuda di Candi Gedong Songo

Saat awal memasuki Candi Gedong Songo, kalian akan melihat para joki kuda berseliweran sambil menawarkan jasanya kepada para pengunjung. Kalian juga akan melihat kuda-kuda yang gagah berani nongkrong di sana sembari menatap para pengunjung dengan penuh percaya diri. Jasa sewa kuda ini cocok nih buat kalian yang malas jalan kaki di area setinggi dan seluas itu.

Berhubung lebih memilih jalan kaki, saya nggak bisa menceritakan sensasi naik kuda selama berada di sini. Maaf, ya, Gaes.

#4 Cuma ada lima candi

Saat membaca peta wisata Candi Gedong Songo di papan, saya jadi tahu kalau Candi Gedong Songo merupakan kompleks candi Hindu yang terdiri atas Candi I, Candi II, Candi III, Candi IV, dan Candi V. Artinya kompleks candi ini cuma memiliki 5 candi. Padahal penamaan Candi Gedong Songo sendiri berasal dari kata “gedong” yang berarti bangunan dan “songo” yang berarti sembilan.

Meski begitu, jarak antara candi satu ke candi lainnya nggak bisa dianggap remeh, lho. Jarak antara Candi I dan Candi II bisa dibilang cukup jauh dan menanjak. Nggak sedikit saya menjumpai para pengunjung yang tampak ngos-ngosan saat perjalanan ke sini. Jarak antara Candi III dan Candi IV pun begitu. Cuma jarak antara Candi II dan Candi III serta antara Candi IV dan Candi V yang dekat.

Jadi, bagi kalian yang berbujet tipis karena nggak sanggup sewa kuda, nggak ada salahnya buat persiapan fisik terlebih dahulu. Jangan sampai nantinya kalian menyerah di tengah jalan cuma gara-gara lelah semata. Eman-eman, Gaes.

#5 Kawah belerang dan pemandian air panas

Selama berada di Candi III, saya mencium aroma khas belerang yang cukup menyengat. Ternyata setelah saya datangi sumber bau itu, ada kawah belerang kecil yang terus mengeluarkan asap. Nggak jauh dari situ, ada tempat pemandian air panas yang tiket masuknya dibanderol 5 ribu rupiah saja. Jadi nostalgia hot spring ala game Harvest Moon PS1, nih.

Akan tetapi sialnya saya baru tahu soal ini, sehingga saya nggak bisa menikmati rasanya berendam di sini karena nggak bawa perlengkapan mandi dan baju ganti. Ya, sudahlah.

#6 Penangkal petir di bagian atas candi

Saat mengecek hasil foto-foto dari Candi I sampai Candi V, saya baru sadar kalau ada benda asing di bagian atas candi. Benda itu tampak seperti tiang besi yang menjulang tegak lurus. Setelah saya bertanya-tanya kepada pengunjung sekitar, rupanya benda itu adalah penangkal petir. Mengingat kompleks Candi Gedong Songo berada di alam terbuka dan dataran tinggi, benda itu cocok sekali buat menjaga peninggalan bersejarah sekelas candi.

#7 Ada objek wisata lain di kompleks Candi Gedong Songo

Ternyata ada dua objek wisata lain yang terselip di komples candi ini, lho. Pertama adalah Vanaprastha Gedong Songo Park, semacam hutan pinus yang biasa dijadikan sebagai spot camping atau glamping. Kedua adalah Ayanaz Gedong Songo, semacam kumpulan bangunan unik berlatar pemandangan alam yang biasa dijadikan sebagai spot foto. Tapi untuk masuk ke sini, kalian harus siapkan bujet untuk bayar tiket masuk lagi, ya.

Berhubung cuma lewat, saya nggak bisa menceritakan pengalaman seru yang ada di kedua tempat ini. Maaf, ya, Gaes.

Demikian 7 hal tak terduga yang saya jumpai selama berwisata ke Candi Gedong Songo. Bagi yang belum pernah ke sini, saya harap bocoran ini berguna buat memaksimalkan kegiatan wisata kalian. Sudahkah kalian memantapkan hati dan pikiran untuk berwisata ke sini?

Penulis: Dhimas Muhammad Yasin
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Alarm Merah untuk Bandungan: Bencana yang Mengintai di Balik Masifnya Pembangunan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version