Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Luar Negeri

7 Fakta Menarik Nara, Mantan Ibu Kota Jepang

Primasari N Dewi oleh Primasari N Dewi
21 Juni 2022
A A
7 Fakta Menarik Nara, Mantan Ibu Kota Jepang

7 Fakta Menarik Nara, Mantan Ibu Kota Jepang (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebelum akhirnya ibu kota dan pusat pemerintahan Jepang ada di Tokyo (zaman dulu disebut Edo), dulu Jepang pernah beribu kota di Kyoto (Heian-kyo) dan Nara (Heijo-kyo). Bersyukurlah saya pernah merasakan bagaimana rasanya tinggal di mantan ibu kota Jepang ini selama kurang lebih tiga tahun.

Selain peninggalan sejarah yang ada di kota ini, ada fakta lainnya yang membuat tempat ini wajib masuk list kalau kalian berlibur ke Jepang, lho. Mari kita lihat ya.

#1 Dekat dari Osaka dan Kyoto

Nara terletak di wilayah Kansai (atau Kinki), dekat dengan Osaka dan Kyoto. Kalau berwisata di daerah Kyoto dengan Arashiyama, Kinkakuji, Ginkakuji, hanya butuh 30 menitan saja pergi ke Nara. Pun sama, ketika shopping di daerah Namba Osaka yang sekalian mampir ke Osaka-castle, bisa juga ke Nara hanya dalam waktu tak sampai 40 menit. Bisa dibilang, ketiga tempat ini bisa lah dinikmati dalam waktu 2 hari saja.

#2 Banyak kuil dan bangunan bersejarah

Kalau kalian suka sejarah zaman kuno Jepang, Nara memang wajib dikunjungi, Gaes. Di kota tersebut, ada kuil Todaiji yang terdapat patung Budha perunggu terbesar di Jepang. Di samping Todaiji, ada kuil Kaiga Taisha yang merupakan salah satu kuil Shinto terbesar di Jepang.

Kedua tempat ini bisa ditempuh dengan berjalan kaki karena keduanya terletak di bawah bukit Wakakusayama, di sekitar Nara Park. Jadi, bagi yang doyan jalan kaki, bisa banget mengunjungi ketiga tempat ini dengan 10.000 langkah saja. Bonusnya, bisa bermain dan berfoto dengan banyak rusa di Nara Park.

Selain kuil Todaiji, kuil Kasuga Taisha, Wakakusayama, Nara Park, juga ada kuil Kofukuji, kolam Sarusawa, dan Naramachi kompleks pertokoan yang tak kalah kunonya. Jalan-jalan dan foto di Nara dengan kimono sangat direkomendasikan, Gaes.

#3 Rusa

Rusa adalah ikon dari kota ini. Ada ungkapan dalam bahasa Jepang, “Nara nara shika shika inai”, yang artinya kalau ngomongin Nara ya cuma ada rusa. Konon, rusa ini dipercaya sebagai kendaran dewa, lho. Di catatan kuno pernah ada lukisan rusa yang dinaiki salah satu dewa.

Rusa ini memang dibiarkan bebas berkeliaran di kota Nara. Saat mereka menyeberang di jalan, para pengemudi harus mau bersabar menunggunya. Kalau ada yang sengaja menabrak, justru bisa masuk penjara.

Baca Juga:

Memindahkan Ibu Kota dari Semarang ke Bawen Itu Cuma Nambah “Pekerjaan Rumah”

Demi Pacar, Saya Rela Menyukai Minuman Matcha yang Selama Ini Dibenci karena Rasanya Mirip Rumput

Rumah para rusa ini ada di gunung dekat Nara Park, tetapi saat musim panas mereka bisa mencari makan sampai ke rumah penduduk sekitarnya. Mereka ini juga sering nongkrong di kampus saya yang banyak rerumputan hijaunya, lho. Diusir? Ya nggak lah. Justru diajak foto-foto.

Bagi orang yang pertama kali ke kota Nara, biasanya akan nggumun sekali dengan pemandangan ini. Kalau saya mah, pernah saat pulang kampus pada malam hari, ketakutan karena dengar krusak krusuk, eh ternyata rusa ngremus rumput di kegelapan. Sebel.

Memberi makan rusa dengan senbei (kue beras) juga menjadi pengalaman wisata yang menyenangkan, lho. Para rusa ini mau saja disuruh manggut-manggut, kok. Tentu saja, demi senbei. Hehehe.

#4 Heijo-kyou, ibu kota pemerintahan Jepang kuno

Sebenarnya kalau ngomongin sejarah, Heijo-kyou (Nara) hanya sebentar saja menjadi ibu kota. Hanya sekitar 74 tahun saja, dari tahun 710 – 784 M. Setelah itu, ibu kota Jepang kuno berpindah ke Nagaoka-kyou (hanya sebentar juga), lalu ke Heian-kyou (Kyoto). Alasan pindahnya karena politik dan para pendeta Budha yang cukup ikut campur urusan pemerintahan.

Sisa-sisa peninggalan ibu kota ini masih ada sampai sekarang, lho, dan menjadi salah satu destinasi wisata di kota Nara juga. Meski hanya beberapa saja yang dibangun ulang, tetapi ibu kota bisa terlihat dari luas reruntuhannya. Kebetulan saya pernah internship di Nara National Research Institute for Cultural Properties, satu dari dua lembaga penelitian nasional untuk peninggalan budaya di Jepang. Di sana, saya dijelaskan bagaimana sejarah ibu kota ini, bagaimana penelitian yang terus dilakukan sampai sekarang, dll. Pengalaman yang keren, deh.

#5 Wisata museum yang menyenangkan

Selain menikmati bangunan kuno bersejarah, pemandangan indah dari bukit Wakakusayama dan berinteraksi dengan para rusa, menikmati museum juga menjadi salah satu alternatif wisata yang menyenangkan.

Setidaknya ada dua museum yang cukup terkenal, yakni Nara National Museum dan Heijo Palace History Museum. Keduanya menampilkan koleksi kuno yang sangat berharga, termasuk patung Budha yang ada di kuil, lengkap dengan penjelasan sejarahnya. Heijo Palace History Museum juga menampilkan bagaimana cara hidup orang Jepang kuno, termasuk sistem masyarakat, perdagangan, sastra, administrasi, dll.

Di waktu tertentu, juga ada pameran koleksi khusus dan pengunjungnya ramai, lho. Urusan museum, antusiasme orang Jepang memang jawara lah. Saya kadang heran, kok mereka bisa menikmatinya, ya?

#6 Ritme hidup yang selow

Ritme hidup di kota ini memang bisa dibilang spesial. Ada guyonan kalau begitu sampai Nara, langkah kaki bisa melambat. Hal ini bisa dilihat di stasiun. Di stasiun wilayah Kyoto dan Osaka, langkah kakinya sangat cepat, seperti Jepang pada umumnya. Namun, begitu sampai di stasiun daerah Nara, kecepatannya berubah.

Hal lain yang mungkin cukup mengejutkan adalah banyak toko di pusat kota Nara yang tutup awal, sekitar jam 8 malam. Jadi, kalau sudah jam 8 ke atas, kota ini menjadi sunyi. Meski pusat kota sekali pun, akan terlihat seperti kota kecil lainnya yang sepi. Sangat cocok buat orang yang ingin hidup selow.

#7 Mirip Jogja

Nara bisa dibilang cukup mengandalkan sektor pariwisata. Bagi mahasiswa yang mau bekerja paruh waktu pun, hanya mengandalkan pekerjaan yang berhubungan dengan restoran, hotel, toko oleh-oleh, dll. Upahnya pun jauh lebih kecil dibanding Osaka dan Kyoto.

Pokoknya, banyak penduduk yang bilang kalau Nara itu nggak ada apa-apanya ketimbang kota lain. Upahnya kecil, tetapi harga kebutuhan sama seperti di tempat lain. Saya sih nggak heran, kan mirip Jogja.

Seperti itulah kira-kira fakta menarik tentang mantan ibu kota Jepang ini. BTW, dari kos dan kampus, saya kayang saja sudah sampai Nara Park ini, lho. Menikmati sore bersama para rusa sambil membaca buku itu sangat menyenangkan. Asal nggak nginjek kotorannya. Bisa dicoba, Gaes.

Penulis: Primasari N Dewi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kamagasaki, Kota yang ‘Dihapus’ dari Peta Jepang

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 Juni 2022 oleh

Tags: ibu kotajepangNaraTokyo
Primasari N Dewi

Primasari N Dewi

Guru bahasa Jepang tapi suka drakor.

ArtikelTerkait

Guyonan World War III dan Rendahnya Empati Manusia

Guyonan World War III dan Rendahnya Empati Manusia

6 Januari 2020
Memastikan Keberadaan The Real Sekolah Suzuran di Jepang

Memastikan Keberadaan The Real Sekolah Suzuran di Jepang

26 Oktober 2022
Mengukur Kecerdasan Seseorang kok Dilihat dari Hafal Nama Ibu Kota? Kalian Sehat?

Mengukur Kecerdasan Seseorang kok Dilihat dari Hafal Nama Ibu Kota? Kalian Sehat?

9 April 2024
bajaj bajuri

Melihat Kehidupan Masyarakat Miskin Kota Melalui Sitkom Bajaj Bajuri

27 Mei 2020
Seni Memulung Sampah di Jepang terminal mojok

Seni Memulung Sampah di Jepang

17 Desember 2021
Rok Seragam Siswi Sekolah SMA di Jepang Nggak Sependek yang Dibayangkan, kok terminal mojok

Wibu Jangan Terlalu Halu, Rok Seragam Siswi SMA di Jepang Nyatanya Nggak Sependek yang Dibayangkan, kok

18 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.