Berkendara mungkin sudah menjadi rutinitas sehari-hari yg biasa kita lakukan. Tapi, tahukah kamu, ternyata masih banyak kelakuan-kelakuan pengguna jalan yang bisa jadi suatu kezaliman besar, dosa ultimate. Tentu hal-hal semacam ini dianggap sepele, tapi jelas mengganggu kenyamanan bahkan membahayakan pengendara lain. Penyakit orang Indonesia ini kok nggak sembuh-sembuh. Urusan memakai jalan saja masih belum khatam. Berikut adalah daftar dosa besar pengguna jalan yang bikin muntab setengah mati.
#1 Belok kanan nge-sein ke kiri
Hal selalu diidentikan dengan ibu-ibu ini emang kelihatannya sepele. Tapi, kalau kebetulan ada orang di belakangmu yg kecele sama tanda sein-mu dan kebetulan dia lagi pengen nyalip kamu dengan kecepatan tinggi apa nggak bahaya? Sama-sama berstatus sebagai pengguna jalan tidak ada yang lebih berhak ngawur atas yang lainnya. Jadi, tolong biasakan tetap fokus, kalau mau belok kanan ya tolong diliat sein-nya apa benar sudah ke kanan juga. Ini nggak cma buat ibu-ibu karena belakangan spesies seperti ini nggak mengenal gender dan usia.
#2 Membunyikan klakson sebelum lampu hijau
Istilah “orang sabar disayang Tuhan” mungkin tidak berlaku bagi pengguna jalan dalam klasifikasi ini. Pasalnya walaupun lampu lalu lintas kurang 5 detik, mereka sudah grusa-grusu menyalakan klaksonnya. Iya tahu, Anda mungkin buru-buru, saya juga kok. Kenapa situ nggak berangkat dari minggu lalu aja kalau memang sebegitu buru-buru?
#3 Ambil lajur tengah dengan kecepatan pelan
Lagi-lagi, saya cukup meyakini kalimat “orang sabar disayang Tuhan”. Tapi kalau ketemu orang model kayak gini kok darkside saya jadi muncul tiba-tiba ya. Prinsip menjadi orang sabar hilang seketika. Gini, Bang, orang yang di belakang Anda kalo mau nyalip Anda juga bingung caranya bagaimana. Anda ada di tengah soalnya. Sedangkan kalau kami nunggu, Anda kok lemot banget, maunya apa sih?
#4 Pengendara yang ngobrol di jalan
Belakangan di Indonesia lagi musim “gowes dadakan” selama pandemi Covid-19 ini. Tidak jarang juga oknum orang-orang yg gowes bareng ini malah keasyikan ngobrol berdampingan sampai lupa kalo mereka lagi berkendara di jalan dan ada pengguna jalan lain yang berhak selamat. Tidak hanya orang yang gowes, beberapa orang yang naik motor pun ada yang dengan santainya melakukan kegiatan semacam ini di tengah jalan.
Jalan yang seharusnya cukup lebar jadi terasa sempit karena pengendara yg berdampingan. Pesan saya cuma satu, mbok ya tulung ngobrolnya ditunda dulu. Kala mau ngobrol tuh mending di warung kopi aja. Kan enak tuh obrolannya nggak balapan sama angin.
#5 Pengendara dengan knalpot kendaraan yang berisik
Jalan memang pada hakikatnya sudah berisik oleh suara bising mesin, klakson, suara vokalis Kufaku Band, dll.. Tolonglah jangan ditambahi dengan suara knalpot Anda yang dimodif biar kelihatan gaul kayak motor-motor di MotoGP. Percayalah bukannya keren jatuhnya malah Anda kayak pengguna jalan yang norak dan siap-siap, pisuhan kebun binatang pengguna jalan lain akan tertuju kepada anda.
#6 Meludah sembarangan
Ketika mulut terasa masam atau sedang eneg wajar saja kalau kita meludah. Itu hal yang alamiah kok. Tapi, ya tolong kalau mau ngeludah dilihat-lihat dulu dong, Slur. Kalau Anda lagi berkendara terus meludah apa nggak mikir orang yg berkendara di belakang bakal kena droplets? Apalagi di musim Corona kayak gini, orang jadi waswas sama hal yang beginian. Jangan heran kalau Anda ditempeleng dari belakang. Habis meludah di jalan itu nggak sopan banget.
#7 Merokok saat berkendara
Konon katanya neraka itu ada 7 tingkatan. Jikalau ada 8, kemungkinan yang ke-8 ini khususon buat pengguna jalan yang berkendara sambil merokok. Bukannya apa, pengguna jalan pada klasifikasi ini bukan hanya menyebalkan dan merepotkan, tapi sudah di level membahayakan. Apa Anda sekalian nggak sadar kalau merokok sambil berkendara, abu rokok yang masih menyala-nyala bagai api neraka itu bisa mengenai orang di belakangmu? Apalagi kalau sampai masuk ke mata? Padahal ngerokok sambil boker tetep salah satu alternatif merokok terbaik loh, kenapa harus sambil berkendara sih? Kan kena angin, nggak nikmat, nggak namaste.
Sekian uneg-uneg dari saya yang cukup resah dengan pengguna jalan unik dan mengandung dosa ultimate tadi. Tetap hati-hati saat berkendara di jalan walaupun orang lain belum tentu hati-hati. Chuaks~
BACA JUGA Kelompok Penguasa Jalanan yang Bikin Pengendara Lain Auto-minggir