Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Sinetron

7 Adegan Sinetron Indonesia yang paling Memuakkan

Erma Kumala Dewi oleh Erma Kumala Dewi
13 Juli 2022
A A
7 Adegan Sinetron Indonesia yang paling Memuakkan Terminal Mojok

7 Adegan Sinetron Indonesia yang paling Memuakkan (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Seolah bukan rahasia umum lagi kalau kualitas sinetron Indonesia semakin memprihatinkan. Ada banyak sekali adegan nggak masuk akal yang terus dilanggengkan dalam kancah persinetronan. Ingatan kalian tentu masih hangat soal viralnya sinetron azab Indosiar yang absurd-nya nggak ada obat. Mulai dari judulnya yang sepanjang dan sekompleks judul skripsi, hingga adegannya yang super khayal.

Kekonyolan itu bahkan jadi lelucon di kalangan masyarakat yang menyebarluaskan potongan-potongan adegan sinetron dalam bentuk meme di media sosial. Sayangnya, kritik yang sering dilontarkan masyarakat yang resah akan kualitas sinetron Indonesia seolah dianggap angin lalu saja. Buktinya, beberapa adegan super khayal dan konyol masih tetap diulang formulanya hingga penonton merasa muak. Berikut 7 adegan sinetron yang paling memuakkan.

#1 Kecelakaan

Rasanya sudah menjadi sebuah konsensus bahwa adegan kecelakaan jadi salah satu ciri khas betapa konyolnya sinetron Indonesia. Gimana nggak konyol, normalnya, orang yang tahu kalau dirinya akan tertabrak kendaraan pasti refleks bergerak untuk menghindar. Tapi, kalau di jagat sinetron sih lain cerita. Pemeran dalam sinetron biasanya malah diam di tempat sambil sibuk teriak-teriak padahal kendaraannya juga masih jauh. Sudah gitu waktu jatuh kelihatan nggak natural banget, seolah-olah posisinya sudah ditata sedemikian rupa agar si pemeran tergolek lemah dengan nyaman di jalanan.

Padahal waktu sekian menit sebelum kendaraan datang bisa digunakan untuk menghindar kalau memang sayang nyawa, sih. Nggak tahu, deh, mungkin kaki si tokoh dalam sinetron sedang kram atau malah nggak sengaja menginjak lem super lengket sehingga dia nggak bisa bergerak dan cuma teriak-teriak kayak orang kesurupan. Sampai sekarang saya nggak paham kenapa para pemeran dalam sinetron lebih memilih teriak-teriak ketimbang menghindari mobil di hadapannya.

#2 Tahu lokasi rumah sakit secara ajaib

Adegan kedua ini kelanjutan dari adegan pertama. Begitu si pemeran tergeletak nggak berdaya setelah tertabrak, biasanya dia dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. Kemudian kerabat dekat si korban akan ditelepon oleh pihak rumah sakit yang mengabarkan kondisi korban. Ajaibnya, orang di ujung telepon sana bisa menuju lokasi rumah sakit yang tepat padahal nggak ada dialog yang menyampaikan nama rumah sakitnya.

#3 Dikit-dikit amnesia

Amnesia seolah jadi fenomena favorit di jagat sinetron Indonesia. Benturan apa pun dalam kecelakaan sudah bisa dipastikan kalau sebagian besar berujung pada amnesia. Padahal benturannya pelan banget, lho, satu level lah sama kejedot tembok biasa.

“Aku di mana? Kamu siapa? Aku siapa?” seolah jadi template dialog buat korban amnesia dalam sinetron ini. Tak jarang juga diikuti akting panik dan heboh seolah ingin menegaskan kalau si korban syok karena kehilangan identitasnya.

#4 Adegan bohong yang nggak natural

Saya heran, kenapa sih rata-rata pemeran sinetron itu nggak memanfaatkan mimik wajah dengan maksimal? Contohnya saat adegan berbohong, si pemeran bakal menyampaikan pendapatnya dengan perasaan gugup yang kentara, terbata-bata, tatapan mata ke mana-mana, dan kedipan mata yang cepat. Padahal kalau kayak gitu kan malah kelihatan banget lagi bohong. Mbok poker face saja gitu biar nggak ketebak kalau lagi bohong.

Baca Juga:

5 Alasan yang Membuat Sinetron Indonesia Semakin Membosankan. Produser dan Sutradara Perlu Lebih Kreatif!

4 Adegan Drama Korea yang Nggak Relate bagi Orang Indonesia

#5 Penggambaran tokoh utama protagonis nggak manusiawi

Tokoh utama protagonis di sinetron Indonesia nggak jarang digambarkan terlalu sempurna dan nggak manusiawi. Mana ada orang yang disakiti dan diinjak-injak sebegitunya, tapi cuma bisa mewek? Masa dia nggak bisa melawan balik sama sekali secara elegan gitu? Kadang tokoh utama yang kayak gini bikin penonton gregetan. Bukannya terkesan sabar, malah jadi kelihatan bego. Saya pikir di dunia nyata sekalipun orang dengan tingkat kesabaran kayak di sinetron langka sekali. Lagi pula bukannya wajar kalau manusia akan membela mati-matian hak dasarnya yang dilanggar?

#6 Zoom in zoom out super lebay

Saya selalu sebel luar biasa dengan adegan zoom in zoom out sinetron yang lebay banget plus musik alay yang mengiringinya. Biasanya adegan seperti ini dimunculkan di akhir episode dan bikin sebagian besar penonton mencak-mencak kecewa lantaran akhir cerita yang gantung.

Ha daripada dosa bikin penonton kecewa, mending sekian menit di akhir episode itu dipakai buat kasih potongan episode selanjutnya saja. Selain bikin durasi terbuang percuma, adegan ini nirfaedah dan hanya bikin mumet karena peralihan gambarnya nggak smooth dan kecepetan.

#7 Adegan monolog yang super mubazir

Satu lagi yang nggak bisa dipisahkan dari sinetron Indonesia adalah adegan monolog. Entah itu suara hati—yang nggak jarang dibarengi dengan ekspresi senyum jahat tokoh antagonis, cengar-cengir pemeran yang salting, dsb.—atau monolog lain yang jelas-jelas diucapkan secara lisan oleh pemeran untuk mengekspresikan suasana hatinya. Ah, rasanya sinetron Indonesia ini penuh sekali dengan dialog yang nggak penting. Padahal alih-alih dijabarkan dengan dialog, suasana hati pelakon seni peran bisa tersampaikan dengan permainan ekspresi.

Pemanfaatan akting yang nggak optimal dan justru menggantinya dengan dialog justru menunjukkan kalau kualitas akting pemerannya buruk. Buktinya, buat memberi tahu penonton bahwa dia sedang sedih atau senang saja harus disampaikan secara eksplisit dengan kata-kata. Selain itu, monolog ini juga buang-buang waktu. Makanya sinetron Indonesia kok rasanya nggak tamat-tamat.

Itulah ketujuh adegan memuakkan yang diadopsi berulang-ulang oleh sinetron Indonesia. Walaupun ceritanya sering kali nggak masuk akal dan kualitasnya semakin anjlok, nyatanya sinetron masih punya tempat di hati penonton setia, bahkan cukup untuk menjadi tulang punggung sebuah stasiun televisi.

Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Adegan Meja Makan Sinetron Terbaik Jatuh pada Keluarga Si Doel.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 13 Juli 2022 oleh

Tags: adegansinetron indonesia
Erma Kumala Dewi

Erma Kumala Dewi

Penggemar berat film kartun walaupun sudah berumur. Suka kulineran dan kekunoan.

ArtikelTerkait

Sinetron Indonesia Semakin Membosankan dan Nggak Menghibur (Unsplash)

5 Alasan yang Membuat Sinetron Indonesia Semakin Membosankan. Produser dan Sutradara Perlu Lebih Kreatif!

30 Januari 2024
Tuntutlah Ilmu Produksi Drama Hingga ke Negeri Ginseng Korea Terminal Mojok

Tuntutlah Ilmu Produksi Drama Hingga ke Negeri Ginseng Korea

6 Maret 2021
sinetron tukang ojek pengkolan lama-lama membosankan mojok.co

Lama-lama Sinetron ‘Tukang Ojek Pengkolan’ Membosankan Juga

26 Juli 2020
Adegan Tutup Mata di Sinetron: Romantis Kagak, Cringe Iya

Adegan Tutup Mata di Sinetron: Romantis Kagak, Cringe Iya

12 Juli 2022
Melihat Bagaimana Sinetron Indonesia Mencekoki Kita dengan Budaya Patriarki, program keluarga

Melihat Bagaimana Sinetron Indonesia Mencekoki Kita dengan Budaya Patriarki

11 Maret 2020
Syuting di Eropa Nggak Bikin Sinetron Indonesia Naik Kelas

Syuting di Eropa Nggak Bikin Sinetron Indonesia Naik Kelas

12 Oktober 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.