Air bersih merupakan salah satu kebutuhan primer untuk bertahan hidup. Mulai dari bangun tidur sampai merem lagi, kita tidak bisa lepas dari yang namanya air. Minum, masak, mandi, cuci baju, cuci piring, bahkan cuci muka tak lepas dari air. Sayangnya, tidak semua orang punya privilese mendapatkan akses yang mudah terhadap air bersih, seperti di beberapa desa yang ada di Sidoarjo.
Seolah sudah bukan rahasia lagi, banyak orang tahu bahwa kualitas air di Sidoarjo buruk. Air di Sidoarjo dinilai mengandung bakteri E. coli yang tinggi, bau karat besi, bahkan ada yang keruh dan tak layak untuk dikonsumsi. Dampak dari bencana lumpur Lapindo dan tingginya angka pencemaran jadi salah satu penyebab sulitnya mendapat air bersih di Sidoarjo.
Sebagai pendatang yang mau tidak mau harus tinggal beberapa saat di Sidoarjo, berikut saya bagikan tips bertahan hidup dengan kualitas air di sini.
#1 Survei kualitas air terlebih dulu saat mencari tempat tinggal
Selain mencari tempat tinggal yang nyaman, menilai kualitas air di tempat yang akan kita tinggali juga tak kalah penting. Entah saat mencari kos, kontrakan, atau rumah baru di Sidoarjo, pastikan bahwa air di lingkungan tempat tinggal kita bisa digunakan dengan baik. Sering kali karena tergiur harga murah, banyak orang yang memutuskan untuk tinggal di satu area dengan kualitas air buruk tanpa memeriksa kondisi airnya terlebih dulu. Apa gunanya murah kalau akhirnya muntah-muntah saat sikat gigi gara-gara air bau karat besi?
#2 Sediakan air bersih untuk masak dan berkumur
Lantaran merantau menuntut kita untuk berhemat, kita harus pandai meminimalisir pengeluaran. Air galon isi ulang dan air bersih mentah jeriken yang biasa dijual keliling perumahan bisa jadi pilihan air bersih untuk masak atau sekadar berkumur. Tentu bakal menyebalkan jika setelah makan semua orang di rumah sakit perut akibat kualitas air yang buruk.
#3 Beli pewangi pakaian lebih banyak
Meski jernih, terkadang beberapa air di Sidoarjo berasa dan berbau. Tak mungkin kan jika air bersih yang kita beli digunakan juga untuk mencuci pakaian apalagi saat sedang mode berhemat. Bau yang tidak sedap dari air yang berkualitas buruk tentu bisa membuat sabun yang kita gunakan untuk mencuci pakaian terbuang sia-sia. Solusinya, gunakan pewangi pakaian lebih banyak pada bilasan terakhir. Ini bisa menjadi cara untuk mengurangi aroma air yang tak sedap. Tapi, jangan terlalu banyak juga ya, kan lagi hemat mode on, Bund.
#4 Gunakan air secukupnya dan seperlunya
Meski bisa digunakan untuk mandi, air yang beraroma dan berasa ini tentu tidak memiliki kualitas sebaik air bersih biasanya. Kita tidak tahu apakah ada bakteri atau zat berbahaya yang bisa mengancam kesehatan kita di dalam air tersebut. Untuk itu, jangan terlalu sering mandi jika memang tidak benar-benar perlu. Gunakan air isi ulang yang kita beli dengan seperlunya. Ini tentu tips menyenangkan buat yang malas mandi.
#5 Tampung air hujan sebanyak-banyaknya
Meski tidak untuk diminum, air hujan bisa digunakan untuk keperluan rumah tangga lainnya. Tapi, kita juga harus melihat kualitas air hujannya, ya, mengingat Sidoarjo merupakan salah satu kota industri di mana air hujan di sana rentan terkontaminasi udara yang kurang baik.
#6 Pindah
Kalau sudah melakukan tips pertama hingga kelima, namun masih belum bisa beradaptasi dengan kualitas air di Sidoarjo, maka tips terakhir dari saya adalah pindah saja. Jika kita punya pilihan lain, entah hunian di kota yang sama atau kota lain yang air bersihnya lebih bersahabat, tips terakhir ini boleh dipertimbangkan.
Semoga kita sehat selalu!
Penulis: Nurfitriani
Editor: Intan Ekapratiwi