Selain terkenal sebagai Kota Pahlawan, Surabaya juga cukup populer sebagai penghasil sambal enak di Indonesia. Kalian mungkin sudah familier dengan sambal Bu Rudy, sambal Finna, ataupun sambal Cuk. Namun sebenarnya nggak cuma sambalan lho yang rasanya lezat di Surabaya. Street food Surabaya juga terkenal dengan cita rasanya yang istimewa.
Nah, bagi kalian yang suka jajan, eh, makan di pinggir jalan dan kebetulan sedang berada di Surabaya, saya akan memberikan daftar warung pinggir jalan yang selalu ramai dikunjungi pembeli karena rasanya uenak. Tenang, saya nggak akan merekomendasikan street food Surabaya yang mainstream dan biasa direkomendasikan orang lain. Khusus untuk jamaah Mojokiyah, saya berikan rekomendasi street food Surabaya yang tersembunyi padahal rasanya uenak dan selalu diserbu pembeli. Penasaran apa saja makanannya? Berikut daftarnya.
#1 Soto Ayam Cak Pardi
Sudah berdiri sejak tahun 1972, Soto Ayam Cak Pardi tak pernah sepi pembeli. Meskipun warungnya sangat sederhana dan kecil, rasa sotonya mampu membuat banyak orang berdatangan dan rela antre demi seporsi soto ayam yang lezat, mengenyangkan, dan murah meriah. Fyi, Soto Ayam Cak Pardi ini adalah soto ayam yang kuahnya bening ya, Rek, tapi rasa rempahnya sangat terasa. Apalagi kalau kalian menambahkan taburan koya agak banyak yang akan membuat kuah sotonya terasa makin gurih.
Soto Ayam Cak Pardi buka setiap hari mulai pukul 06.00 WIB hingga 14.00 WIB di Jalan Embong Malang No. 20, Genteng, Surabaya. Jika kalian suka jeroan, kalian bisa request soto ayam dengan campuran jeroan di sini. Harganya murah, kok. Seporsi dibanderol Rp18 ribu. Saran saya, kalau kalian makan ke sini sebaiknya bawa minum sendiri, ya.
#2 Sego Digoreng
Meskipun lokasinya agak ngumpet karena harus masuk gang, nasi goreng satu ini jangan pernah kalian lewatkan kalau sedang kulineran malam di Surabaya. Namanya Sego Digoreng. Lokasinya berada di Jalan Wonorejo III No. 128 (dekat Gang Pasar Kembang) dan buka mulai pukul 18.00 WIB sampai 24.00 WIB.
Nasi goreng yang dijual di sini adalah nasi goreng krengsengan, lengkap dengan kulit ayam krispi dan telur dadar. Rasanya gurih, manis, dan pedas, pokoknya uenak, Rek. Harganya juga murah. Hanya dengan modal uang Rp17 ribuan kalian sudah bisa mendapatkan seporsi nasi goreng krengsengan yang porsinya besar banget. Street food Surabaya satu ini cocok buat anak kos dan mahasiswa yang makannya suka dirapel alias siang dan malam jadi satu, nih.
#3 Pecel Bu Djoyo
Salah satu pecel pagi yang selalu ramai dan antreannya mengular adalah warung Pecel Bu Djoyo yang berlokasi di Jalan Pandegiling No. 318A, Wonorejo, Kecamatan Tegalsari, Surabaya. Pecel ini buka mulai pukul 06.00 WIB, tapi nggak sampai 2 jam biasanya sudah ludes alias habis nggak bersisa. Saking ramainya, kadang orang malas antre dan membelinya melalui aplikasi ojol.
Salah satu ciri makanan tanpa penglaris yang dipercaya orang Surabaya itu adalah kalau makanannya masih terasa lezat ketika dibungkus dan dikonsumsi di rumah. Nah, Pecel Bu Djoyo sama enaknya saat makan dine in ataupun take away. Jadi, pecelnya memang ramai dikunjungi karena rasanya yang mantap.
Pecel Bu Djoyo sudah ada sejak tahun 1958. Rasa pecelnya pedas dan asem, bumbunya pun terasa banget. Buat kalian yang nggak terbiasa makan pecel Surabaya mungkin bakal kaget lantaran rasanya memang berbeda dengan pecel yang biasa dari Madiun atau Kediri. Meski begitu, rasa pecel Surabaya ini nggak kalah enak dari pecel Madiunan, kok.
Oh iya, kalau makan pecel di sini kita nggak bisa pilih lauknya ya, Rek, sebab lauknya memang hanya ada satu, yaitu empal goreng. Tapi, dalam satu porsi pecel selain empal ada peyek juga, kok, lengkap dengan taoge, kemangi, dan serundeng.
Buat kalian yang penasaran dengan rasa pecel asli Surabaya, street food satu ini bisa jadi jawabannya. Harga seporsi pecel di sini Rp9 ribuan saja, tapi kalau pakai lauk empal harganya jadi Rp24 ribu, ya.
#4 Tahu Campur Cak Minto
Tahu campur sebenarnya masakan khas Lamongan, tapi anehnya saya jarang menemukan penjual tahu campur di Lamongan. Sementara di Surabaya, ada banyak sekali pedagang yang berjualan kuliner satu ini. Salah satu tahu campur yang paling terkenal di Surabaya adalah Tahu Campur Cak Minto yang berlokasi di Jalan Menanggal Utara, Kecamatan Gayungan, Surabaya.
Tahu campur adalah kuliner tahu yang diberi siraman kuah. Kuahnya sendiri terbuat dari petis, rebusan daging, dan bumbu dasar yang diulek halus. Isian tahu campur—selain tahu, tentu saja—ada mi kuning, selada, taoge ukuran besar, lentho, perkedel dari singkong, daging, dan kerupuk. Harga seporsi tahu campur Cak Minto adalah Rp20 ribu saja.
#5 Bebek Goreng Papin
Ada banyak sekali bebek goreng di Surabaya yang cukup terkenal. Sebut saja Bebek Goreng Pak Slamet, Bebek Ireng, Bebek Palupi, Bebek Purnama, dan Bebek Tugu Pahlawan. Namun, kalau kalian mencari street food Surabaya yang menjual bebek goreng tak kalah enak dari deretan bebek tadi, kalian bisa mampir ke Bebek Goreng Papin.
Bebek Goreng Papin yang beralamat di Pecindilan, Kapasari, Kecamatan Genteng, Surabaya ini punya tekstur daging yang empuk dan nggak berbau amis. Sambalnya pun mantap dengan porsi nasi yang pas. Meski lokasinya di pinggir jalan dan sederhana, warung bebek ini bersih. Harga seporsi bebek goreng di tempat ini adalah Rp29 ribu. Harga segitu cukup standar untuk bebek goreng di Surabaya, ya.
#6 Bakso Balbalan
Bakso satu ini dinamakan Bakso Balbalan lantaran menu yang ditawarkan menggunakan istilah yang biasanya ditemukan di dunia sepak bola. Di sini kalian bisa menemukan menu Bakso Finalty—saya nggak salah tulis, memang nama menunya begitu—, Bakso Tendangan Bebas, hingga Bakso Bola Salju. Harga yang ditawarkan pun murah, mulai dari Rp12 ribu hingga Rp20 ribu saja per porsi. Kalau mau menikmati seporsi bakso ditambah sumsum, kalian perlu merogoh tambahan kocek sebesar Rp15 ribu, ya, Rek.
Street food Surabaya ini bisa kalian jumpai di Jl. Tidar No. 153, Petemon, Kecamatan Sawahan, Surabaya. Saking larisnya, kalian juga bisa menjumpai gerobak bakso ini di dua lokasi lainnya, yakni di Jalan Iskandar Muda (Ampel) No. 45 dan Jalan Manukan Lor No. 7.
Sebenarnya selain daftar street food Surabaya di atas masih ada beberapa rekomendasi lainnya yang nggak kalah enak dan selalu ramai pembeli, tapi karena takut kepanjangan dan kalian bosan bacanya, cukup segini dulu. Kalau nanti artikel ini ramai, saya bikinin part 2-nya, deh.
Penulis: Tiara Uci
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 5 Tempat Makan di Surabaya yang Udah Berusia Puluhan Tahun.