Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

6 Lagu yang, Tolong Sekali, Jangan Pernah Dibuat Versi Koplonya

Dhimas Raditya Lustiono oleh Dhimas Raditya Lustiono
3 September 2020
A A
daftar lagu yang sebaiknya jangan pernah dibuat dalam versi koplonya lagu koplo mojok.co

daftar lagu yang sebaiknya jangan pernah dibuat dalam versi koplonya lagu koplo mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Lagu koplo yang sering kita dengar biasanya berasal dari olahan ulang lagu populer dari beragam genre yang sebelumnya sudah banyak dikenal. Apa pun makna lagu tersebut, jika sudah dikoplo, tujuan utamanya bukanlah untuk menyampaikan pesan, namun membuat orang berjoget.

Untuk mengkoplo sebuah lagu, setidaknya pemain orkes harus memahami syarat lagu yang koploable agar mudah diterima oleh masyarakat. Misal, lagu yang hendak dikoplo haruslah memiliki lirik yang sederhana alias tidak terlalu nyastra. Lalu lagu bertema percintaan seperti kecewa kepada pasangan atau perselingkuhan adalah tema yang koploable.

Selanjutnya, lagu yang hendak dikoplo harus familier di telinga masyarakat terlebih dahulu. Setidaknya lagu yang hendak dikoplo pernah masuk trending YouTube. Biar ketika biduan capek nyanyi, tukang kecrek dan penonton bisa menggantikan bernyanyi. Dari sini muncul hipotesis bahwa semua lagu yang booming akan koplo pada waktunya.

Meski demikian, ketika Mas Agus Mulyadi mengatakan bahwa semua lagu akan koplo pada waktunya, saya justru berpikir ada beberapa lagu Indonesia yang sebaiknya jangan pernah dikoplo. Sebab, selain merusak roh lagu tersebut, pesan lagu yang diciptakan dari perenungan dan pengalaman hidup tersebut tidak akan di-notice para penonton pengabdi hak-e hak-e hokya hokya.

Saya pikir ada sebagian pencipta lagu yang justru tidak ingin lagunya di-cover secara sembarangan, apalagi ketika aransemen lagunya diubah menjadi koplo, meskipun lagu yang dikoplo tersebut nantinya akan menembus pasar penikmat musik mulai dari YouTube hingga flashdisk berisi lagu bajakan.

Lagu-lagu itu antara lain:

Lagu yang jangan dibuat versi koplonya #1 Fourtwnty, “Zona Nyaman”

Ketika mendengarkan lagu ini, di imajinasi saya tergambar suasana pagi hari dengan para pekerja berpakaian rapi dan pensiunan membaca koran sembari minum kopi. Membawa pesan “Ayo pekerja kantoran segeralah resign”, saya pikir lagu ini sebaiknya jangan dikoplo karena akan menghambat penyampaian pesannya. Lagian masyarakat yang nonton konser dangdut koplo tujuannya kan berjoget, bukan mencari pencerahan.

Lagu yang jangan dibuat versi koplonya #2 Kunto Aji, “Rehat”

Untuk menciptakan lagu ini, penyanyi alumni Indonesia Idol Kunto Aji sampai perlu empat kali konsultansi kepada psikolog. Salah satu hasilnya, Kunto Aji memakai frekuensi 396 Hz yang mampu mengeluarkan pikiran negatif demi menyehatkan mental.

Baca Juga:

Kalau Peterpan Reuni Nanti, Andika dan Vokalis Bayaran Wajib Menyanyikan 5 Lagu yang Paling Membekas di Ingatan Fans Ini

10 Rekomendasi Lagu Karaoke yang Bikin Suasana Pecah dan Suara Fals Termaafkan

Jika lagu ini di-cover dalam aransemen koplo, tentu saja sisi terapeutik lagu ini akan terkikis. Apalagi kita tahu sound system pertunjukan musik koplo bisa bikin kaca rumah bergetar.

Juga bayangkan jika lagu ini dibawakan OM Sera atau OM Monata. Dijamin, tukang kecrek atau tukang krompyangan akan menjadi personel yang sangat gabut karena tidak ada bagian untuk dirinya dapat tas-tas-tas-tas-tas.

Lagu yang jangan dibuat versi koplonya #3 Endah N Rhesa, “Liburan Indie”

Dari judulnya saja sudah jelas lagu ini memiliki segmentasi yang terbatas. Mengolah lagu ini ke dalam versi koplo akan sangat merepotkan karena harus mengubah judulnya dulu menjadi “Liburan Koplo”. Selain itu, dalam lirik lagu ini juga disebutkan nama-nama band indie seperti Navicula, Mocca, dan Efek Rumah Kaca yang sudah pasti kurang familier di benak masyarakat pengabdi kendang koplo.

Lagu yang jangan dibuat versi koplonya #4 Bandaneira, “Yang Patah Tumbuh, yang Hilang Berganti”

Seperti yang sudah saya sebut, syarat mengkoplokan sebuah lagu adalah lirik yang sederhana. Syarat itu sudah langsung tidak terpenuhi oleh lagu ini karena isinya sarat metafora yang hanya bisa dinikmati ketika tubuh dalam kondisi duduk manis atau rebahan.

Singkat kata, untuk dapat memaknai lagu ini, kita perlu berpikir guna menafsirkan metaforanya dulu. Artinya, lirik tak bisa ditangkap dalam sekali dengar. Apalagi kalau mendengarkannya sambil njoget. Selain itu lagu ini harus dinyanyikan dengan teknik tertentu yang tidak memerlukan banyak goyangan dan pensil alis.

Dengan demikian, saya memvonis lagu ini sangat tidak koploable.

Lagu yang jangan dibuat versi koplonya #5 White Shoes & the Couples Company, “Kisah dari Selatan Jakarta”

Mendengarkan lagu ini mengajak kita berimajinasi ke tahun ‘70-an meskipun dekade itu hanya kita ketahui dari cerita, film, dan foto.

Lagu ini merupakan lagu paling tidak koploable dari keenam daftar lagu di tulisan ini. Alasannya, lagu ini mengisahkan keadaan di selatan Jakarta. Padahal semua orang tahu koplo diklaim berasal dari Jawa Timur. Jadi, secara geografis, antara lagu ini dan genre koplo sudah tidak ada link and match. Kecuali kalau ada musisi koplo yang sangat niat mengganti tempo lambat lagu ini serta mengubah judulnya menjadi “Kisah dari Selatan Kertosono”.

Lagu yang jangan dibuat versi koplonya #6 Stars and Rabbit, “Man upon the Hill”

Tentu tidak salah meng-cover lagu berbahasa Inggris menjadi koplo. Via Vallen sudah melakukannya pada lagu Blackpink.

Masalahnya, dalam lagu ini terdapat penggalan lirik “Ah, ah, ah, ah, ah, aaaaaah”. Jika yang menyanyikan lagu ini seorang biduan bahenol berlipstik merah, sangat dikhawatirkan akan terjadi salah tafsir dari penonton.

BACA JUGA Kenapa Dangdut Koplo Bisa Bertahan Setidaknya Sampai 100 Tahun ke Depan dan tulisan Dhimas Raditya Lustiono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 3 September 2020 oleh

Tags: DangdutkoplolaguMusik
Dhimas Raditya Lustiono

Dhimas Raditya Lustiono

Perawat di Ruang Gawat Darurat

ArtikelTerkait

10 Lagu Slank yang Sebaiknya Nggak Usah Didengarkan

Lagu Slank Terbaru Itu Bukan Sedang Memuji, Justru Itu Upaya Mengubah Sistem dari Dalam

17 Juli 2023
Bukan Sekretaris, tapi Tugas Bendahara Adalah yang Terberat di Masa Sekolah terminal mojok.co

Panduan Memahami Sikap Wali Kota Tegal yang Ngakunya Nggak Ngerti Ada Konser tapi Ketahuan Nyawer

1 Oktober 2020
Menggugat Perusakan Alam Lewat Lagu-lagu Sisir Tanah terminal mojok.co

Menggugat Perusakan Alam Lewat Lagu-lagu Sisir Tanah

10 September 2020
Jika BTS Tampil di Grammy Awards 2021, Mereka Perlu Belajar dari Via Vallen terminal mojok.co

Jika BTS Tampil di Grammy Awards 2021, Mereka Perlu Belajar dari Via Vallen

7 Oktober 2020
komunitas punk

Taring Babi, Komunitas Punk yang Memberi Inspirasi

11 Mei 2019
4 Lagu Indonesia yang Bagus, tapi Video Klipnya Nggak Bangettt terminal mojok

4 Lagu Indonesia yang Bagus, tapi Video Klipnya Nggak Banget

15 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.